Israel ingin bayar warga etnis Arab supaya minggat
Merdeka.com - Menteri Luar Negeri Israel Avigdor Lieberman mendukung ide partainya terkait pemberian insentif, baik uang atau bentuk-bentuk lainnya, pada warga keturunan Arab supaya minggat ke negara lain. Kebijakan itu perlu dilakukan agar cita-cita Israel menjadi negara Yahudi tulen dapat terwujud segera.
Stasiun Televisi Aljazeera melaporkan, Sabtu (29/11), Lieberman berharap 20 persen warga non-Yahudi di Israel cepat-cepat enyah. "Insentif ekonomi dapat mendorong warga berdarah Arab pindah ke negara lain," ujarnya.
Lieberman adalah politikus muda paling radikal pendukung gagasan Zionisme. Partai Israel Rumah Kami (Yisrael Beitenu) yang dia pimpin terkenal dengan pandangan rasis dan konfrontatif terhadap Palestina. Disebut-sebut, dialah calon kuat pengganti Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
-
Siapa yang diminta jadi presiden Israel? Einstein pun pernah diminta untuk menjadi presiden Israel, sayang ia menolak.
-
Apa permintaan Arab ke Israel? 'Kami mengatakan ke Israel jangan lakukan ini, kami bilang ke mereka jangan percaya Hamas, Hamas adalah Ikhwanul Muslimin, Israel harus mengalahkan Hamas. Kami tidak akan menyampaikan ini secara publik, tapi kami mendukung kekalahan Hamas,' kata Raja Yordania, Abdullah II, seperti diungkap Woodward dalam bukunya.
-
Apa tujuan Amerika Serikat mendukung Israel? Setiap tahun, AS memberikan bantuan militer sebesar USD 3,8 miliar kepada Israel berdasarkan perjanjian selama 10 tahun, yang bertujuan untuk menjaga 'keunggulan militer kualitatif' Israel dibandingkan negara-negara tetangga.
-
Apa yang dilakukan Israel? Pemerintah Indonesia mengutuk keputusan Parlemen Israel (Knesset) yang melarang operasi UNRWA di wilayah Israel.
-
Siapa yang ditawari untuk menjadi presiden Israel? Pada 5 November 1952, setelah meninggalnya Chaim Weizmann, Presiden Pertama Israel, kala itu dianggap hanya ada satu penerus yang cocok, yaitu Einstein.
-
Kenapa Amerika Serikat mendukung Israel? Amerika Serikat (AS) merupakan penyedia senjata terbesar bagi Israel, membantu negara tersebut membangun militer yang sangat canggih secara teknologi. Menurut Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm (SIPRI), antara tahun 2019 hingga 2023, AS menyuplai 69 persen dari total impor senjata konvensional utama Israel. Setiap tahun, AS memberikan bantuan militer sebesar USD 3,8 miliar kepada Israel berdasarkan perjanjian selama 10 tahun, yang bertujuan untuk menjaga 'keunggulan militer kualitatif' Israel dibandingkan negara-negara tetangga.
Rencana pemberian insentif itu, walau belum dijelaskan detail, sudah termuat dalam dokumen Partai Yisrael Beitenu beredar di media massa kemarin.
Negara Zionis itu sedang geger, setelah eksekutif menyodorkan Rancangan Undang-Undang (RUU) pada parlemen atau Knesset tentang "pembentukan negara khusus Yahudi". Jika beleid itu disahkan, maka semua etnis non-Yahudi akan dikurangi haknya, alias dijadikan warga kelas dua.
Netanyahu mendukung pemurnian Israel sebagai negara khusus etnis Yahudi. Tapi Presiden Reuven Rivlin menolak klausul rasis tersebut, karena berpotensi menyulut konflik di dalam negeri.
Selain etnis Arab, Israel yang memiliki salah satu tingkat pertumbuhan ekonomi tertinggi di kawasan Timur Tengah, menarik minat jutaan imigran dari pelbagai bangsa. Tak sedikit akhirnya menjadi warga negara Zionis.
Warga keturunan Arab yang kebanyakan tinggal di wilayah utara Israel, bukannya diam saja. Puluhan orang unjuk rasa. Di Facebook kampanye tak kalah masif. Warga Arab memasang foto bertuliskan "Menolak Jadi Warga Negara Kelas Dua".
Sana Jamalia dari Kota Haifa adalah penggagas kampanye online itu. Dia mengaku merasa miris bila RUU pemurnian Israel disetujui Knesset. "Jika ini sudah resmi kami benar-benar akan terpinggirkan. Kami harus melakukan sesuatu," kata Jamalia. (mdk/ard)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dia menyatakan ingin jadi orang pertama yang tinggal di Gaza setelah warga Palestina terusir.
Baca SelengkapnyaTerungkap, Israel Rayu Mesir Agar Terima Pengungsi Gaza dengan Imbalan Ini
Baca SelengkapnyaUsulan ini bikin syok anggota Dewan Menteri Luar Negeri Uni Eropa saat mendengarnya langsung dari Menlu Israel.
Baca SelengkapnyaDokumen yang dikeluarkan pada 13 Oktober ini menjelaskan tiga alternatif untuk masa depan Palestina di Gaza .
Baca SelengkapnyaMantan Dubes RI untuk Ukraina Yuddy Chrisnandi menyatakan, aksi nyata Indonesia dalam menyelesaikan perang Israel dan Palestina sedang ditunggu dunia.
Baca SelengkapnyaPara pemukim Israel mengungkapkan keinginannya untuk tinggal di Gaza.
Baca SelengkapnyaKoran Israel mengungkap pemerintahan Netanyahu mengharapkan tawanan di Gaza segera tewas.
Baca SelengkapnyaPemohon kewarganegaraan Jerman harus mengakui hak Israel.
Baca SelengkapnyaAS dan Negara Arab Punya Kejutan Soal Konflik Palestina-Israel, Diumumkan Sebelum Ramadan
Baca SelengkapnyaKenapa sejumlah negara Arab selama ini tidak bergerak membantu Palestina karena mereka di belakang bersekongkol dengan Israel.
Baca SelengkapnyaPernyataan ini disampaikan menjelang pertemuan menteri luar negeri Uni Eropa bersama perwakilan Israel, Otoritas Palestina, dan negara-negara Arab.
Baca SelengkapnyaSurvei: Mayoritas Warga Israel di Luar Negeri Tidak Mau Kembali ke Negaranya
Baca Selengkapnya