Israel Masuk Daftar Negara Terburuk untuk Tempat Bekerja
Merdeka.com - Israel berada di peringkat kelima daftar negara terburuk untuk bekerja di dunia, menurut laporan perusahaan asuransi internasional William Russell.
Perusahaan tersebut menyusun daftar negara dengan kondisi kerja yang paling tidak menguntungkan, dengan memberi peringkat berdasarkan skor dari nol sampai 10, dikutip dari laman Middle East Monitor, Rabu (12/10).
Laporan tersebut menjelaskan, rata-rata orang di Israel bekerja dengan jam kerja yang sangat tinggi, hampir 36,6 jam per minggu.
-
Dimana bisnis Israel terdampak? 'Kerusakan terhadap dunia usaha terjadi di seluruh negeri, dan hampir tidak ada sektor yang tidak terkena dampaknya,' kata laporan tersebut.
-
Kenapa bisnis Israel runtuh? Sekitar 77 persen usaha yang telah tutup sejak awal perang, atau sekitar 35.000 usaha, merupakan usaha kecil dengan lima karyawan, dan yang paling rentan dalam perekonomian,' jelas CEO firma layanan informasi dan manajemen risiko kredit Israel CofaceBdi, Yoel Amir, kepada Maariv.
-
Apa yang menyebabkan bisnis Israel terdampak? Sektor perdagangan juga sangat terdampak. Termasuk sektor jasa dan industri seperti mode, furnitur, peralatan rumah tangga, hiburan, transportasi dan pariwisata.
-
Bagaimana Israel runtuh? Diperkirakan akan ada 60.000 usaha yang tutup di Israel sampai akhir 2024. Israel di Ambang Keruntuhan, 46.000 Usaha Tutup Sejak 7 Oktober Sebanyak 46.000 usaha di Israel tutup yang merupakan akibat dari agresi brutal mereka ke Jalur Gaza, Palestina yang berdampak besar terhadap perekonomian negara Zionis tersebut.
-
Apa yang dilakukan Israel? Pemerintah Indonesia mengutuk keputusan Parlemen Israel (Knesset) yang melarang operasi UNRWA di wilayah Israel.
-
Mengapa Israel memiliki angka kelahiran yang tinggi? Beberapa faktor yang berkontribusi terhadap hal ini adalah dukungan pemerintah untuk keluarga besar, nilai-nilai tradisional yang kuat, dan rasa keamanan sosial yang tinggi.
Selain itu, pekerja hanya diberikan cuti tahunan minimal 12 hari, dengan perkiraan gaji USD42.089 atau sekitar Rp646 juta per tahun.
Meksiko, yang diberi skor 0,47 dari 10 poin untuk tenaga kerja dan lapangan pekerjaan, menempati peringkat tertinggi dalam daftar tersebut karena sejumlah alasan seperti upah rendah, kurangnya cuti tahunan dan hari libur nasional, serta jam kerja yang panjang dan pelanggaran sistematis terhadap hak pekerja.
Selanjutnya Amerika Serikat (AS) dengan skor 2.37 karena kurangnya jaminan cuti melahirkan, lembur, dan cuti tahunan.
Yunani berada di peringkat ketiga dalam daftar tersebut, skornya 2.89. Faktor penyebabnya yaitu gaji rendah, jam kerja panjang, dan kurangnya perlindungan hak-hak buruh. Selanjutnya Korea Selatan dengan skor 3,23 dan Israel dengan skor 3,62.
Indeks Hak Buruh Israel memiliki skor rendah yaitu 69. Indeks ini mengukur regulasi ketenagakerjaan yang berdampak pada buruh di seluruh dunia.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Adapun pembeli utama kurma Israel yakni Turki, Belanda, Spanyol, Amerika Serikat, Inggris, Prancis dan Italia.
Baca SelengkapnyaIsrael akhirnya membuka lsektor konstruksi bagi pekerja asal India di tengah krisis tenaga kerja imbas peperangan di Gaza.
Baca SelengkapnyaIzin sementara selama tiga bulan juga diberikan kepada perusahaan swasta untuk membawa pekerja.
Baca Selengkapnya400.000 Warga Palestina Kehilangan Pekerjaan Akibat Perang
Baca SelengkapnyaKepemimpinan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tidak sepenuhnya didukung oleh warga Israel.
Baca SelengkapnyaASPAG kembali mendedikasikan untuk bekerja sama dengan ILO dan negara-negara anggota lainnya dalam mengatasi tantangan-tantangan mendesak di Palestina.
Baca SelengkapnyaDiperkirakan akan ada 60.000 usaha yang tutup di Israel sampai akhir 2024.
Baca SelengkapnyaDari penelitian yang dilakukan, melibatkan beragam keluarga dari berbagai negara, salah satunya Indonesia.
Baca SelengkapnyaSurvei: Mayoritas Warga Israel di Luar Negeri Tidak Mau Kembali ke Negaranya
Baca SelengkapnyaPBB memasukkan Israel ke dalam 'Daftar Hitam' pembunuh anak-anak. Namun, negara ini justru mengaku tentaranya paling bermoral di dunia.
Baca SelengkapnyaKepergian mereka juga tidak jelas apakah mereka akan kembali atau tidak.
Baca SelengkapnyaAda empat kota Asia-Pasifik berhasil masuk 10 besar tahun ini, kota Australia, Melbourne dan Sydney, serta Osaka, Jepang, dan Auckland, Selandia Baru.
Baca Selengkapnya