Israel Minta Saudi Izinkan Penerbangan Langsung Haji Bagi Muslim Palestina
Merdeka.com - Israel meminta otoritas Arab Saudi mengizinkan penerbangan langsung untuk ibadah haji bagi warga muslim Palestina yang berstatus warga Israel. Musim haji tahun ini akan dimulai bulan depan.
Menteri Luar Negeri Israel Eli Cohen Rabu lalu mengatakan permohonan itu sudah diajukan dan masalah ini sedang dibahas.
"Saya belum bisa memberitahu apakah sudah ada perkembangan," kata dia dalam wawancara dengan Radio Tentara Israel, seperti dilaporkan laman Reuters. "Tapi saya optimistis kita bisa menyegerakan perdamaian dengan Arab Saudi."
-
Apa permintaan Arab ke Israel? 'Kami mengatakan ke Israel jangan lakukan ini, kami bilang ke mereka jangan percaya Hamas, Hamas adalah Ikhwanul Muslimin, Israel harus mengalahkan Hamas. Kami tidak akan menyampaikan ini secara publik, tapi kami mendukung kekalahan Hamas,' kata Raja Yordania, Abdullah II, seperti diungkap Woodward dalam bukunya.
-
Siapa yang diminta jadi presiden Israel? Einstein pun pernah diminta untuk menjadi presiden Israel, sayang ia menolak.
-
Apa yang dilakukan Israel? Pemerintah Indonesia mengutuk keputusan Parlemen Israel (Knesset) yang melarang operasi UNRWA di wilayah Israel.
-
Siapa yang ditawari untuk menjadi presiden Israel? Pada 5 November 1952, setelah meninggalnya Chaim Weizmann, Presiden Pertama Israel, kala itu dianggap hanya ada satu penerus yang cocok, yaitu Einstein.
-
Apa perintah yang dikeluarkan Israel? Israel juga memerintahkan satu-satunya rumah sakit yang masih berdisi di Gaza, RS Eropa Gaza di Khan Younis, untuk dikosongkan.
-
Apa yang dikatakan Menteri Israel soal warga sipil di Gaza? Menurut Eliyahu, di Gaza tidak ada warga sipil yang tidak bersalah.
Warga muslim Israel dan mereka yang tinggal di wilayah Palestina saat ini harus berangkat haji melalui negara ketiga dan itu menambah beban biaya dan lebih merepotkan.
Tinggal masalah waktu
Meski sejauh ini tidak ada hubungan diplomatik antara Tel Aviv dan Riyadh, belakangan ini muncul spekulasi Arab Saudi akan mengikuti jejak negara Teluk lainnya seperti Uni Emirat Arab dan Bahrain yang menormalisasi hubungan dengan Israel.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sudah menyampaikan harapannya agar Saudi menjadi negara Arab berikutnya yang menandatangani Kesepakatan Abraham. Desember lalu netanyahu dalam stasiun televisi Saudi mengklaim perdamaian dengan Saudi menjadi kunci perdamaian Sirael dengan Palestina.
Sementara Menteri Luar Negeri Saudi Adel Al-Jubeir mengatakan kepada Komite Yahudi Amerika, "Normalisasi antara Arab Saudi dengan Israel hanya tinggal masalah waktu."
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
AS dan Negara Arab Punya Kejutan Soal Konflik Palestina-Israel, Diumumkan Sebelum Ramadan
Baca SelengkapnyaArab Saudi Masih Tetap Ingin Normalisasi dengan Israel Setelah Perang di Gaza Usai
Baca SelengkapnyaSaudi, UEA dan 7 Negara Islam Lain Tolak Putus Hubungan dengan Israel
Baca SelengkapnyaPengaran MBS kembali menegaskan sikap Kerajaan Saudi dalam konflik Palestina-Israel.
Baca SelengkapnyaSaudi Tegaskan, "Tidak Ada Normalisasi dengan Israel Tanpa Kemerdekaan Palestina dan Agresi di Gaza Dihentikan"
Baca SelengkapnyaSebelumnya secara terbuka putra mahkota Arab Saudi, Pangeran Muhammad bin Salman menyebut Israel melakukan genosida di Gaza.
Baca SelengkapnyaNegara-Negara Arab dan Muslim Kumpul di Saudi, Serukan Sanksi Bagi Israel atas Kejahatan Perang di Gaza
Baca SelengkapnyaAgresi brutal Israel di Jalur Gaza dimulai sejak 7 Oktober 2023 dan sejumlah pihak menyebutnya genosida terhadap rakyat Palestina.
Baca SelengkapnyaSaudi Kembali Tegaskan Israel Tidak Dapat Hidup Tanpa Adanya Negara Palestina
Baca SelengkapnyaKapal ini akan diberangkatkan apabila sudah mendapatkan izin dari pihak Mesir.
Baca SelengkapnyaKeduanya membahas persiapan penyelenggaraan ibadah haji 1446 H/2025 M.
Baca SelengkapnyaSpekulasi mencuat terkait kemungkinan perjanjian normalisasi antara Riyadh dan Tel Aviv.
Baca Selengkapnya