Italia Sita Narkoba Diduga Produksi ISIS Senilai Rp14,4 Triliun
Merdeka.com - Polisi Italia menyita 14 ton pil amfetamin, yang diduga diproduksi di Suriah oleh ISIS untuk mendanai kegiatan "teroris" dan ditujukan untuk pasar obat ilegal Eropa.
Penyelidik mengatakan, telah menahan tiga kapal kontainer mencurigakan pada Rabu yang merapat di pelabuhan Italia selatan Salerno dan menemukan 84 juta tablet obat Captagon di dalam mesin dan silinder kertas besar untuk keperluan industri yang mereka bawa.
Obat-obatan itu bernilai sekitar USD 1,12 miliar atau sekitar Rp14,4 triliun dan akan dijual di pasar Eropa "untuk membiayai terorisme", kata polisi keuangan Naples dalam sebuah pernyataan, dilansir dari Aljazeera, Kamis (2/7).
-
Narkoba apa yang disita? 'Barang bukti yang disita sebanyak 16 paket sabu, bong, pipet, gunting, senjata tajam dan barang lainnya,' ujar Komandan Tim Patroli Brimob Polda Sumut Iptu Edward Sardi di Medan.
-
Apa jenis narkoba yang diselundupkan? 'Awalnya kami menemukan adanya temuan narkotika jenis sabu sebanyak 2 paket sedang dengan berat kotor 202 gram yang dikirim lewat kargo bandara dengan modus ekspedisi helm,' ujar Kasat Reserse Narkoba Polresta Pekanbaru Kompol Manapar Situmeang kepada merdeka.com Senin (20/5).
-
Apa jenis narkoba yang diproduksi? Saat diringkus, polisi menemukan berbagai macam alat yang digunakan memproduksi ekstasi tersebut dan siap untuk diedarkan. Salah satunya yakni 416 gram serbuk warna biru (Methafetamine)
-
Siapa yang ditangkap dalam kasus narkoba ini? Sejumlah orang yang diduga terlibat sebagai kurir narkoba telah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka.
-
Dimana kasus narkoba jaringan internasional ini dibongkar? Ditresnarkoba Polda Metro Jaya berhasil membongkar kasus peredaran narkoba jaringan internasional yang beroperasi di Malaysia-Riau-Jakarta.
-
Apa saja barang bukti yang disita dalam kasus narkoba ini? Dari pengungkapan kasus tersebut, Ditresnarkoba Polda Metro Jaya berhasil menyita sejumlah barang bukti narkoba, seperti 117 kg sabi-sabu dan 90.000 butir pil ekstasi.
"Kita tahu ISIS membiayai kegiatan terorisnya terutama dengan perdagangan narkoba yang dilakukan di Suriah yang dalam beberapa tahun terakhir telah menjadi produsen amfetamin terbesar di dunia," jelas pernyataan itu.
"Ini adalah penyitaan amfetamin terbesar di dunia."
Saat memotong gulungan kertas dan roda gigi logam dengan gergaji, ditemukan tablet yang dicetak dengan dua lingkaran, simbol Captagon.
Video yang diambil polisi menunjukkan pil tumpah dari gulungan dan roda saat dibuka paksa.
Polisi mengatakan sedang menyelidiki apakah Camorra yang berbasis di Naples mengorganisir kejahatan ini dan mendalami apakah mereka memerintahkan pengiriman besar-besaran untuk penjualan internasional.
Dua pekan lalu, pengiriman obat dalam jumlah lebih kecil disita di pelabuhan Salerno yang ditempatkan dalam kontainer pakaian.
Captagon, nama merek obal, awalnya digunakan pada 1960-an untuk mengobati narkolepsi dan depresi.
Captagon adalah salah satu dari beberapa nama merek fenethylline hidroklorida, senyawa obat milik golongan amfetamin yang dapat menghambat rasa takut dan menangkal kelelahan.
Polisi bea cukai dalam sebuah pernyataan menerangkan, Captagon sering digunakan anggota ISIS untuk "menghambat rasa takut dan sakit".
Jumlah obat yang disita cukup untuk memenuhi seluruh pasar Eropa, kata polisi, tanpa memberikan jangka waktu.
Dua pekan lalu, juga di pelabuhan Salerno, polisi menyita sebuah kontainer yang dikirim dari Suriah untuk menyelundupkan 2.800 kilogram ganja dan lebih dari 1 juta pil amfetamin dengan simbol yang sama dengan yang dicegat pada Rabu.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyelundupan ini digagalkan Bea Cukai dan Bareskrim Polri
Baca SelengkapnyaPelaku terancam hukuman penjara paling singkat empat tahun dan maksimal 12 tahun.
Baca SelengkapnyaDari komunikasi di media sosial, biasanya pelaku akan mengirimkan barang haram ke Jakarta.
Baca SelengkapnyaPil ekstasi sebanyak 7.800 diamankan sebagai barang bukti kejahatan
Baca SelengkapnyaPara tersangka sebagai peracik mayoritas berusia masih muda. Dalam kegiatan peracikannya, mereka dipandu WN Malaysia lewat video confrence.
Baca SelengkapnyaPihaknya melakukan operasi kurang lebih 3 minggu untuk mengungkap kasus.
Baca SelengkapnyaPara pelaku diketahui menjual hasis dalam bentuk pods system seharga Rp 3,5 juta per gram.
Baca SelengkapnyaPil PCC itu sebelumnya diproduksi di rumah mewah Komplek Purna Bakti, Taktakan, Kota Serang.
Baca SelengkapnyaPabrik tersebut sudah beroperasi selama kurang lebih 2 bulan di Kota Malang.
Baca SelengkapnyaNarkotika jenis tembakau sintetis rencananya akan diedarkan ke wilayah Jakarta, Tangerang Selatan dan sekitarnya
Baca SelengkapnyaKeberadaan gudang ini diketahui setelah sebelumnya dilakukan penggerebeken terkait produksi pil koplo di Bekasi.
Baca SelengkapnyaLab milik jaringan narkotika China-Indonesia ini memproduksi narkotika jenis tembakau gorila, ekstasi, dan xanax
Baca Selengkapnya