Jadi Misteri Bertahun-tahun, Begini Pencarian Pelaku Teror Hotel Mumbai India
Merdeka.com - Dalang teror di Hotel Mumbai dan Hotel The Taj di India akhirnya ditemukan. Kasus teror ini terjadi pada 26 sampai 29 November 2008. Tak hanya dua lokasi tersebut, teror juga terjadi di beberapa tempat lainnya di India. Serangan teror tersebut menewaskan sekitar 174 orang tewas dan lebih dari 327 orang mengalami luka-luka.
Satu-persatu pelaku teror di Mumbai, India, berhasil ditangkap. Butuh waktu yang panjang untuk mencari dan menangkap pelaku teror. Berikut perjalanan penangkapan pelaku teror di Mumbai yang membutuhkan waktu bertahun-tahun:
India Rilis Foto Pelaku
-
Bagaimana pelaku ditangkap? Pelaku ditangkap di tempat dan waktu berbeda. Pelaku LL warga Kelurahan Kefamenanu Selatan ditangkap di Weain, Kecamatan Rinhat, Kabupaten Malaka pada Selasa (18/10) kemarin.
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Bagaimana polisi menangkap mereka? Penangkapan ini tidak lepas dari kegiatan patroli rutin yang ditingkatkan di wilayah Kepolisian Resor Kota Besar Medan dan jajaran untuk membantu menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
-
Bagaimana penangkapan para pelaku TPPO? Pengungkapan kasus tersebut bermula dari laporan dari masyarakat sekitar mengenai adanya aktivitas mencurigakan oleh ketiga pelaku.
-
Siapa yang ditangkap? Personel Brimob menangkap pria berinisial I, P, G yang diduga sebagai pemakai dan WA sebagai bandar dan perempuan N sebagai pemakai pada Rabu (19/6) dini hari.
Teror di Hotel Mumbai terjadi pada November 2008. Sebulan kemudian, kepolisian India merilis foto-foto pelaku tersebut. Kepolisian India juga menyebut kota asal mereka, yaitu Pakistan.
Banyak yang menduga bahwa serangan teror ini didalangi oleh kelompok militan Pakistan Lashkar-e-Taiba. Kelompok itu diduga mendanai serangan teror dan melatih para penyerang.
Kepala Kepolisian Mumbai Rakesh Maria menjelaskan informasi mengenai para pelaku teror Mumbai diperoleh dari Mohammed Ajmal Amir Iman, satu-satunya pelaku yang berhasil ditangkap hidup-hidup. Dia saat ini dalam tahanan polisi India.
"Mereka semua mendapatkan nama alias selama pelatihan untuk mencegah mereka saling tahu nama asli masing-masing," kata Maria
Amerika Berikan Imbalan Bagi yang Berhasil Temukan Pelaku
Hingga November 2018, pelaku teror Mumbai belum semua ditemukan. Untuk itu, Amerika Serikat memberikan imbalan bagi siapa saja yang memiliki informasi terkait pelaku teror.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo pada Minggu, 25 November 2018, mengatakan bahwa AS menawarkan hadiah baru sebesar USD 5 juta (setara Rp72 miliar) untuk siapa pun yang berhasil membantu penangkapan pelaku terkait.
Penawaran itu sudah ketiga kalinya dilakukan AS. Pertama mengumumkan imbalan senilai USD 10 juta (setara Rp144 miliar) untuk penangkapan pemimpin Lashkar-e-Tayyiba (LeT), Hafiz Mohammad Saeed, dan hadiah senilai USD 2 juta untuk penangkapan Hafiz Abdul Rahman Makki, pemimpin senior lain kelompok itu.
Pernah Menangkap Komandan Senior Lashkar-e-Taiba
Meskipun pernah menolak mendalangi teror di sejumlah tempat di India, tapi ternyata Komandan Senior Lashkar-e-Taiba malah ditangkap pada Desember 2008.
Komandan Senior Lashkar-e-Taiba itu bernama Zaki ur Rehman Lakhvi. Menurut laporan dari media India, Lakhvi adalah satu-satunya orang yang bersenjata yang selamat dalam serangan mematikan di Mumbai waktu itu. Ia ditangkap bersama 14 orang lainnya saat penyerbuan di kamp di wilayah Kashmir.
Lakhvi ditangkap di sebuah kompleks yang dikelola oleh Jamaat-ud-Dawa, sebuah yayasan yang dikenal kalangan luas sebagai sayap politik Lashkar-e-Taiba, di luar Muzaffarabad, ibukota Kashmir yang masuk wilayah Pakistan.
"Kemarin malam pasukan keamanan menyerbu sebuah kamp amal yang dibentuk oleh Jamaat-ud-Dawa. Limabelas orang ditangkap," kata seorang pejabat keamanan setempat.
Satu Pelaku Teror Ditangkap
Aparat Pakistan kembali menangkap Hafiz Saeed, dalang peristiwa teror Mumbai yang terjadi pada 2008 silam. Padahal pada 2017, Hafiz Saeed dan empat pembantunya ditahan oleh pemerintah Pakistan di bawah undang-undang teror.
Tetapi mereka dibebaskan setelah hampir 11 bulan ketika Dewan Peninjauan Kembali Punjab menolak untuk memperpanjang kurungan mereka lebih lanjut.
Saaed yang juga dikenal sebagai ulama radikal sempat menjadi target buron bersama oleh pemerintah India, Pakistan, dan Amerika Serikat (AS), setelah menargetkan bom bunuh diri dan menyita paksa Hotel The Taj di pesisir Mumbai pada 2008, menyebabkan 174 orang tewas.
Tahun 2019 ini, Saeed ditangkap hanya beberapa hari sebelum Perdana Menteri Pakistan Imran Khan bertolak ke Washington DC, memenuhi undangan Presiden AS Donald Trump.
Pejabat kontraterorisme Mohammad Shafiq mengatakan Hafiz Saeed ditahan di Provinsi Punjab, ketika ia bepergian dari kota timur Lahore ke Kota Gujranwala. Kemudian Saeed dibawa ke hadapan seorang hakim yang memerintahkan penahanan dirinya sampai sidang berikutnya.
Saeed sedang melakukan perjalanan ke Gujranwala dari Lahore untuk menghadap pengadilan anti-terorisme, ketika dia ditangkap oleh Departemen Anti Terorisme (CTD) Provinsi Punjab Pakistan.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hingga kini, total ada enam orang ditangkap, tiga di antaranya menyandang status sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya juga akan mendalami motif dan para penggerak kelompok massa ini.
Baca SelengkapnyaDalam aksinya terakhir, korban mengalami kerugian hingga ratusan juta.
Baca SelengkapnyaDia mengatakan, Polres Metro Jakarta Selatan akan mendalami pelaku yang menyebarkan video tersebut.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap peran pelaku saat pembubaran diskusi kebangsaan di Kemang.
Baca SelengkapnyaPropam Polda Metro Jaya memeriksa 11 anggota Polri terkait kasus pembubaran diskusi 'Diaspora bersama Tokoh dan Aktivis Nasional' di Hotel Grand Kemang
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap dua komplotan jambret yang menyasar para turis atau Warga Negara Asing (WNA) di wilayah Kuta, Kabupaten Badung, Bali.
Baca SelengkapnyaDua orang itu terindikasi melakukan pidana perusakan hingga menganiaya sekuriti hotel
Baca SelengkapnyaMenurut Ade, dua tersangka itu merupakan bagian dari lima orang yang ditangkap imbas berulah di acara diskusi tersebut.
Baca SelengkapnyaPenyidik berupaya mendapatkan jejak elektronik atas kasus penculikan, penganiayaan, dan pemerasan terhadap Imam.
Baca SelengkapnyaPelaku berhasil membawa lari sejumlah jam tangan mewah yang dijajakan oleh penjual di dalam toko
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya masih menyelidiki kasus pembubaran diskusi kebangsaan oleh sejumlah orang tak dikenal (OTK) di Kemang
Baca Selengkapnya