Jarang Terjadi, Spanduk Anti-Xi Jinping Muncul di Beijing Jelang Kongres Partai
Merdeka.com - Pihak berwajib di Ibu Kota Beijing, China menyingkirkan sebuah spanduk protes politik yang diikat di salah satu jembatan penyebrangan.Tidak lama setelah dilepas, asap dapat terlihat membumbung tinggi di dekat tempat spanduk itu awalnya digantung, yaitu di distrik Haidian, bagian barat daya Beijing.
Insiden sensitif itu terjadi beberapa hari sebelum dilaksanakannya kongres ke-20 Partai Komunis China. Dalam kongres itu, Xi diyakini akan berusaha mengamankan masa jabatan ketiganya.
Jarang sekali protes politik dilakukan dengan mencantumkan nama Presiden Xi. Umumnya warga China menggunakan kalimat lain untuk memprotes agar menghindari sensor negara.
-
Siapa bos China yang membuat pernyataan kontroversial? Dalam perkembangan terbaru, ia telah meminta maaf atas komentarnya yang kontroversial.
-
Apa yang dilakukan polisi China? Sang polisi bahkan tak segan turun tangan mempromosikan dagangan sang penjual dengan pengeras suara. 'Enam mao per setengah kilogram,' katanya. Saat salah seorang calon pembeli melirik, sang polisi turut menggiring sosoknya ke lapak.'Silakan kalau mau lihat dulu,' ungkapnya.
-
Apa tren aneh yang sedang populer di China? Memelihara kucing atau anjing tampaknya masih kurang memuaskan bagi para pecinta binatang di China. Kaum muda Negeri Tirai Bambu kini sedang gandrung mengikuti tren aneh memelihara biji mangga layaknya hewan peliharaan.
-
Siapa yang memprotes kejadian tersebut? Diketahui, terekam video yang beredar di media sosial salah satu pendukung mengacungkan tiga jari saat debat capres berlangsung. Hal tersebut pun menuai protes dari pihak 02 yakni Grace Natalie.
-
Bagaimana cara warga menunjukkan ketidakhadiran mereka? Akibatnya, tamu undangan tampak tak satupun hadir meski biduan sudah bernyanyi di atas panggung.
-
Kenapa Zhang Ziyu trending? Pertandingan Grup B FIBA Women’s Asia Cup U-18 Divisi A 2024 antara Indonesia vs China menyita perhatian.
Berbagai tulisan-tulisan anti pemerintah pun dapat ditemukan pada spanduk itu, seperti “mari kita berhenti dari sekolah dan pekerjaan serta menyingkirkan diktator pengkhianat Xi Jinping” dan “kami tidak mau tes Covid, kami mau makan, kami tidak mau lockdown, kami hanya ingin bebas”.
Sebelumnya China menerapkan kebijakan “zero Covid policy” atau kebijakan nol Covid. Kebijakan ini mendorong karantina wilayah atau lockdown di berbagai tempat di China sehingga melemahkan ekonomi China. Kebijakan ini juga memantik frustrasi dan kemarahan warga China.
Tetapi pemerintah China tetap berusaha mengatur warganya.
Bahkan menjelang diadakannya kongres, tampak polisi dikerahkan untuk menjaga berbagai titik di Beijing, terutama di tempat di mana spanduk itu awalnya bergantung.
Kepolisian Beijing pun tidak memberikan komentar terkait insiden spanduk protes politik itu. Bahkan pencarian akan kata kunci spanduk itu tidak dapat ditemukan di China karena sensor ketat.
Namun protes itu mendapat dukungan dari pengguna-pengguna media sosial.
“Ada satu orang pemberani di Beijing hari ini,” tulis seorang pengguna media sosial.
Pengguna lain juga memberi dukungan dengan menyebarkan lagu “Sitong Bridge” (Jembatan Sitong) di WeChat yang dinyanyikan oleh artis bernama Biuya. Namun berbagai aplikasi musik China segera menyensor lagu itu.
Usaha sensor kejadian pun dilakukan di platform media sosial lain.
“Keadaan China saat ini stabil, terutama di Ibu Kota Beijing. Epidemi Covid-19 benar-benar terkendali di sini. Di Beijing tidak ada rasa kekecewaan warga yang disebabkan kendali epidemi seperti di tempat-tempat lain di China,” tulis mantan editor majalah nasionalis China, Hu Xijin di Twitternya.
Reporter Magang: Theofilus Jose Setiawan
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden China, Xi Jinping mencopot menterinya gara-gara hal sepele. Sang menteri tidak nongol di publik beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaKetua DPD PDIP Bali, Wayan Koster, mengaku tidak mengetahui soal adanya spanduk sindiran terhadap Gibran
Baca SelengkapnyaWakil DPD PDIP Sumatera Utara, Aswan Jaya membantah jika foto Jokowi yang tak terpajang itu berkaitan dengan sikap politik
Baca SelengkapnyaRatusan massa menolak Rocky Gerung mengisi diskusi di Yogyakarta.
Baca SelengkapnyaPetugas Satpol PP mencopot bendera PDIP dan baliho di dekat lokasi acara Jokowi.
Baca SelengkapnyaBeredar bahwa Presiden China Xi Jinping secara resmi menetapkan hari kematian Fat Cat sebagai hari lelaki setia Sedunia.
Baca SelengkapnyaSpanduk dengan tulisan kuning hitam itu terpasang di Jembatan Kali Pepe Solo.
Baca SelengkapnyaMengingat hampir 2 tahun belakangan para kepala negara tersebut makin sering bertemu dalam berbagai kesempatan.
Baca SelengkapnyaBeredar unggahan di media sosial yang mengklaim pasukan tentara China disiapkan untuk menyerang Indonesia
Baca SelengkapnyaAksi pemakaian jaket PSI tersebut viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaGibran datang ke Bali. Sejumlah spanduk dipasang di Kota Denpasar
Baca SelengkapnyaGibran menyampaikan jika spanduk spanduk terkait people power tersebut sudah diturunkan oleh Satpol PP. Penurunan dilakukan lantaran tak sesuai UU.
Baca Selengkapnya