Jenderal AS: Makin Kecil Kemungkinan Militer Ukraina Menang Perang
Merdeka.com - Jenderal Amerika Serikat (AS) dan Kepala Staf Gabungan Mark Milley mengatakan peluang Ukraina makin kecil untuk memenangkan konflik melawan Rusia.
Milley juga menjelaskan kalau Rusia masih memiliki kekuatan tempur signifikan meski mengalami beberapa kemunduran di medan perang.
"Kemungkinan kemenangan militer Ukraina – didefinisikan sebagai mengusir Rusia dari seluruh Ukraina dan Krimea – kemungkinan hal itu terjadi dalam waktu dekat kecil, secara militer,” jelas Milley dalam konferensi pers, dikutip dari Al Arabiya News, Jumat (18/11).
-
Siapa yang diandalkan Ukraina? Trio serangan Mudryk, Dovbyk dan Yarmolenko akan kembali diandalkan di laga ini.
-
Bagaimana hubungan AS dan Rusia saat ini? 'Hampir tidak mungkin hubungan ini memburuk lebih jauh. Saat ini, hubungan kita berada pada titik terendah dalam sejarah.'
-
Bagaimana Rusia unggul? Keunggulan 1-0 Rusia bertahan hingga jeda pertandingan.Di babak kedua, Vietnam mencoba tancap gas. Mereka mencoba untuk mengejar ketertinggalan dari Rusia.Namun apes, di menit ke 61 VU Van Thanh membuat gol bunuh diri sehingga Vietnam tertinggal 2-0 dari Rusia. 15 menit berselang, gawang Vietnam kembali bobol oleh aksi Tamerlan Musayev.Skor 3-0 menutup pertandingan yang digelar di My Dinh National Stadium, Hanoi tersebut.
-
Siapa yang memimpin pasukan Amerika? Pasukan Amerika sendiri dipimpin oleh Mayor Jenderal William F. Dean, seorang veteran Perang Dunia II.
-
Siapa yang diprediksi menang? Prediksi skor untuk laga ini berdasarkan statistik adalah kemenangan Spanyol dengan defisit dua gol atas Jerman.
-
Siapa yang akan menemani Menlu ke Rusia? Keberangkatan Menlu Sugiono ke Rusia akan didampingi oleh Direktur Jenderal Multilateral, Tri Haryat.
Milley menjelaskan jika konflik dapat berakhir melalui solusi politik.
“Secara politis, mungkin ada solusi politik di mana, secara politis, Rusia mundur. Itu mungkin,” tambahnya.
Meski kemungkinan kemenangan makin kecil, tetapi Milley menjelaskan AS akan tetap mendukung pertahanan Ukraina selama dibutuhkan. Hal senada juga diutarakan Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin dalam konferensi pers itu.
Bahkan konferensi pers itu dilakukan setelah Milley dan Austin melakukan pertemuan virtual dengan puluhan menteri pertahanan lain yang mendukung Ukraina. Berbagai dukungan uang bernilai miliaran dolar, perangkat keras militer, serta pelatihan, nasihat, dan dukungan intelijen juga sudah diberikan AS dan negara-negara Barat lain kepada Ukraina.
“Ukraina akan terus bertahan. Ukraina tidak akan mundur, dan mereka ingin tetap bebas,” ujar Milley.
Pihak Ukraina sendiri berjanji akan merebut kembali semua wilayah yang jatuh ke tangan Rusia. Bahkan beberapa pekan terakhir, pasukan Ukraina kembali merebut Kota Kherson di selatan Ukraina karena Rusia menarik pasukannya.
Pengambilan itu mendorong optimisme militer Ukraina yang luas menuju musim dingin di depan.
Reporter Magang: Theofilus Jose Setiawan
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Jokowi, perang tidak bisa dihentikan dalam waktu dekat.
Baca SelengkapnyaPanglima tentara Amerika Serikat Jenderal Mark A. Milley dalam wawancara dengan the Washington Times pekan lalu menjawab sejumlah pertanyaan tentang UFO.
Baca SelengkapnyaKawasan Asia Pasifik masih menjadi kawasan kedua yang paling damai di dunia.
Baca SelengkapnyaNilai belanja militer itu naik 6,8 persen dari 2022 dan mencatat lompatan paling tajam sejak 2009, demikian disebutkan dalam laporan tersebut.
Baca SelengkapnyaAS Akhirnya Akui Hamas Tak Bisa Dihancurkan, Ini Alasannya
Baca SelengkapnyaVideo merekam adu tembak tentara Ukraina dan Rusia di dalam sebuah parit
Baca Selengkapnya"Ya kita kan enggak menganut tentara bayaran, tidak ada. hoaks itu," tegas Panglima TNI
Baca SelengkapnyaKonflik antara Rusia dan Ukraina telah memasuki fase yang lebih mengkhawatirkan, yang menimbulkan spekulasi mengenai kemungkinan terjadinya Perang Dunia 3.
Baca SelengkapnyaPresiden Rusia Vladimir Putin mengatakan perang dan kekerasan yang terjadi antara Israel dan Palestina salah Amerika.
Baca SelengkapnyaTak cuma soal dampak perang Hamas-Israel yang baru pecah, dampak perang Rusia-Ukraina pun disebut tak berdampak banyak pada Indonesia.
Baca SelengkapnyaMegawati tak ingin Indonesia berkonflik dengan negara-negara yang ada di Asia Tenggara lainnya.
Baca SelengkapnyaPejabat AS mengatakan Israel tidak akan mampu mengalahkan Hamas sepenuhnya.
Baca Selengkapnya