Jepang Kritik Keras Uji Coba Rudal Korut: Langgar Resolusi PBB
Merdeka.com - Pemerintah Jepang mengkritik keras uji coba rudal Korea Utara belum lama ini. Jepang menilai Korut melanggar resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang penghentian tes senjata balistik.
"Apa yang mereka lakukan dengan mengetes rudal balistik, jelas sangat bertentangan dengan resolusi PBB," kata Wakil Kepala Sekretaris Kabinet Kotaro Nogami, dalam agenda briefing mingguan di Tokyo.
Dikutip dari The Straits Times, Jumat (10/5), Korea Utara menembakkan dua rudal jarak pendek pada hari Kamis, yang mengindikasikan uji coba serupa dalam jangka waktu kurang dari sepekan.
-
Bagaimana Korea Utara meluncurkan rudal antarbenua? Akan ada silo, gerbong kereta, kapal selam, dan peluncur rudal bergerak.
-
Kenapa Korea Utara mengembangkan rudal hipersonik? Tak puas hanya dengan rudal balistik, Pyongyang juga mengembangkan rudal hipersonik jenis baru.
-
Siapa yang diincar oleh senjata nuklir Korea Utara? Analis mengatakan Korea Utara memperlihatkan ancaman nuklir yang semakin beragam ke Amerika Serikat dan Korea Selatan.
-
Kapan Korea Utara tembakkan 6 rudal taktis? Sejumlah rudal taktis ditembakkan secara bersamaan dari kendaraan peluncur rudal balistik jarak pendek (SRBM) di lokasi yang dirahasiakan di Korea Utara, pada 9 Maret 2023.
-
Apa yang dilakukan Korea Utara pada 13 April 2023? Korea Utara mengumumkan uji coba sebuah rudal balistik antar-benua (ICBM) baru berbahan bakar padat, Hwasong-18 pada 13 April 2023.
-
Siapa yang meminta Menteri Pertahanan Korea Selatan dipecat? Sementara itu, Perdana Menteri Han Duck Soo dijadwalkan akan bertemu dengan pimpinan Partai Kekuatan Rakyat yang menaungi Presiden Yoon Suk Yeol.Pemimpin Partai tersebut, Han Dong Hoon menyerukan agar Menteri Pertahanan Kim Yong Hyun dipecat dan seluruh kabinet dari partai tersebut mengundurkan diri.
Jepang, yang berada dalam jangkauan rudal jarak menengah Korea Utara, telah menjadi pendukung utama upaya memaksa Pyongyang meninggalkan misil balistik dan program senjata nuklirnya.
Sementara itu, seorang diplomat senior China mengatakan, masalah di semenanjung Korea harus diselesaikan melalui dialog, dan semua pihak harus menegakkan tujuan denuklirisasi. Anggota Dewan Negara Wang Yi mengajak semua negara yang terlibat dalam masalah tersebut, berupaya membuat peta jalan praktis untuk menyudahi konflik.
Dengan tes rudal terbaru, Korea Utara disebut mulai membangun sebuah 'pola'. Program peluncuran itu disebut bertujuan untuk mengirim sinyal diplomatik yang jelas kepada AS (dan ke Seoul - Korea Selatan yang dapat ditargetkan oleh sistem rudal jarak pendek) bahwa kesabaran Korea Utara hampir habis.
Akhir pekan lalu, Korea Utara menguji coba rudal balistik jarak pendek yang terbang sekitar 200 kilometer, meskipun para ahli percaya bahwa jangkauan sebenarnya mungkin jauh melebihi itu. Meski demikian, jenis senjata yang diuji dalam baru-baru ini masih belum jelas.
Di lain pihak, Presiden AS Donald Trump menegaskan bahwa Korea Utara tidak siap untuk bernegosiasi setelah meluncurkan dua peluru kendali (rudal) jarak pendek pada lima hari terakhir.
"Kami anggap itu (peluncuran) sebagai sesuatu yang sangat serius sekarang," kata Presiden Amerika Serikat tersebut kepada wartawan di Gedung Putih, seperti diberitakan oleh The Guardian pada Kamis, 9 Mei 2019. "Tidak ada seorang pun yang senang dengan uji coba itu."
Trump memastikan hubungan AS dengan pemerintah Kim Jong-un akan tetap berlanjut. Namun dia punya catatan sendiri. "Saya kira mereka tidak siap untuk bernegosiasi."
Sumber: Liputan6.com
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korea Utara masih terus melakukan uji coba penembakan rudal-rudal balistik ke wilayah perairan Jepang. Penambakan itu disiarkan langsung di stasiun televisi.
Baca SelengkapnyaPemimpin Korea Utara, Kim Jong-un terlihat turun langsung mengawasi latihan tersebut.
Baca SelengkapnyaIni menjadi langkah terbaru dalam rencana pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un yang ingin menggunakan bahan bakar padat untuk menggerakkan semua rudalnya.
Baca SelengkapnyaDalam uji coba yang dipantau Kim Jong-un, rudal balistik antarbenua Hwasong-19 berhasil terbang lebih tinggi. Rudal ini juga melesat jauh ke luar angkasa.
Baca SelengkapnyaKCNA melaporkan rudal balistik generasi baru Korea Utara itu memiliki durasi waktu terbang terlama yakni 74 menit atau mampu terbang sejauh 1.001 kilometer.
Baca SelengkapnyaBerbagai pengembangan dan uji coba rudal nuklir yang dilakukan Korea Utara dipandang sebagai ancaman dunia. Simak selengkapnya!
Baca SelengkapnyaKegagalan ini sudah yang kedua kalinya. Tetapi Korea Utara akan mencobanya lagi.
Baca SelengkapnyaBanyak konsumen merasa ketakutan ikan yang akan dikonsumsi tercemar limbah nuklir buatan Jepang.
Baca SelengkapnyaKorea Utara kembali melakukan uji coba peluncuran dua rudal jelajah strategis terbaru yang ditembakan dari kapal selam.
Baca SelengkapnyaPengerahan ratusan rudal maut Korea Utara ini dianggap sebagai ancaman oleh Korea Selatan.
Baca SelengkapnyaLatihan itu dilakukan di tengah situasi memanas dengan Seoul dan Washington, saat Menlu AS Antony Blinken melakukan kunjungan ke Korea Utara.
Baca Selengkapnya