Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jerman ancam denda Facebook jika tak mampu saring berita hoax

Jerman ancam denda Facebook jika tak mampu saring berita hoax Ilustrasi Facebook. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Rakyat Jerman sebentar lagi akan menghadapi Pemilihan Umum untuk mencari pemimpin baru atau tetap di bawah kepemimpinan Kanselir Angela Merkel. Namun, laiknya Indonesia, negara ini juga menghadapi kesimpangsiuran informasi dan kebanyakan adalah berita hoax.

Dilansir geektime.com, Senin (13/2), peredaran berita hoax itu membuat pemerintah merasa khawatir, bahkan semakin marak di saat negara ini bersiap menghadapi musim pemilihan. Atas dasar itu, para anggota parlemen membuat undang-undang baru yang memaksa Facebook atau pengelola media sosial lainnya untuk menghapus konten hoax dalam 24 jam atau menerima denda Rp 6,6 miliar.

"Undang-undang ini nantinya akan mewajibkan perusahaan media sosial untuk mendirikan perwakilannya yang bisa menanggapi keluhan dari orang yang terkena pesan kebencian dalam waktu 24 jam," tulis Deutsche Welle dalam laporannya.

Pemerintah tengah membuat hukum baru terhadap ujaran kebencian dan berita palsu, meski diperkirakan tidak mendapatkan dukungan dari media-media di Herman, di mana asosiasi penerbit koran menyebutnya 'mengawasi dan mengatur perusahaan telekomunikasi yang seharusnya tidak menanggung apa yang dikatakan rakyat dalam handset mereka'.

Beberapa saat sebelum pengumuman itu, Facebook sendiri telah menambah kebijakannya terkait pemberitaan, di mana para pembaca dengan mudah melaporkan konten bohong dan mengganggu, dan mengajak dari organisasi 'pihak ketiga' untuk mencari fakta-fakta, termasuk AP, Snopes, Factcheck, PoltiFact, ABC dan Poynter. Mereka akan memberikan sangkalan terhadap sumber tersebut.

Pada dasarnya, ini mengurangi perkembangan pasar bagi scammers yang sengaja memposting berita palsu. Sehingga peredarannya tidak membuatnya menjadi viral yang dapat menambah jumlah pengeklik.

"Sekali berita itu ditandai, tidak akan bisa lagi dimasukkan sebagai iklan atau promosi. Di sisi lain kami menghapus domain penipu, yang nantinya akan mengalihkan laman itu ke publikasi aslinya."

Banyak pemosting berita palsu terdorong atas insentif yang didapatkan dari Facebook dan pendapatan iklan Google yang tidak mencegah mereka atas hak kebebasan berbicara, meski penuh dengan kebohongan.

(mdk/tyo)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Polisi Ungkap YouTube, Facebook hingga TikTok Jadi Tempat Terbanyak Sebar Hoaks Pemilu 2024
Polisi Ungkap YouTube, Facebook hingga TikTok Jadi Tempat Terbanyak Sebar Hoaks Pemilu 2024

YouTube menjadi tempat penyebaran hoaks terbanyak dengan presentase 44,6 persen.

Baca Selengkapnya
Polresta Pekanbaru Ingatkan Warga Waspada Hoaks Menggunakan AI
Polresta Pekanbaru Ingatkan Warga Waspada Hoaks Menggunakan AI

Menurut Bery, hoaks menggunakan kecerdasan buatan memang sudah cukup meresahkan.

Baca Selengkapnya
Menkominfo Budi Arie Ungkap Hoaks Pemilu Meningkat Tahun 2023, Salah Satunya Ganjar Ingin Jegal Anies Nyapres
Menkominfo Budi Arie Ungkap Hoaks Pemilu Meningkat Tahun 2023, Salah Satunya Ganjar Ingin Jegal Anies Nyapres

Penyebaran hoaks Pemilu ditemukan paling tinggi di Facebook.

Baca Selengkapnya
Masyarakat Diajak Bijak dan Kritis Hadapi Berita Hoaks Jelang Pemilu 2024
Masyarakat Diajak Bijak dan Kritis Hadapi Berita Hoaks Jelang Pemilu 2024

Masyarakat harus memiliki pemikiran kritis dalam membaca berita.

Baca Selengkapnya
Menkominfo soal Warga Takut Dikriminalisasi di Revisi UU ITE: Takut sama Bayangan Sendiri
Menkominfo soal Warga Takut Dikriminalisasi di Revisi UU ITE: Takut sama Bayangan Sendiri

Menkominfo meyakinkan revisi UU jilid II, bukan untuk mengkriminalisasi masyarakat yang menyampaikan kritik dan pendapat.

Baca Selengkapnya
Menkominfo Budi Arie Akui Hoaks Makin Merajalela Jelang Pemilu
Menkominfo Budi Arie Akui Hoaks Makin Merajalela Jelang Pemilu

Daftar platform ini paling banyak sebar hoaks terlebih jelang pemilu.

Baca Selengkapnya
Kapolda Metro Jaya Sebut Berita Hoaks Cepat Menyebar, Paling Banyak Soal Politik
Kapolda Metro Jaya Sebut Berita Hoaks Cepat Menyebar, Paling Banyak Soal Politik

Berita hoaks didominasi oleh isu kesehatan, pemerintahan, penipuan dan politik di luar pada isu-isu lain

Baca Selengkapnya
Deteksi Konten-Konten Hoaks, Polres Inhil Patroli Siber Tiap Hari
Deteksi Konten-Konten Hoaks, Polres Inhil Patroli Siber Tiap Hari

Polisi memantau dan mendeteksi konten-konten hoaks yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat.

Baca Selengkapnya
Menkominfo: Video Jokowi Berbahasa China Hoaks Gunakan Teknologi AI
Menkominfo: Video Jokowi Berbahasa China Hoaks Gunakan Teknologi AI

Langkah hukum akan diterapkan Kominfo apabila ditemukan kasus hoaks yang memiliki intensitas berat dan berpotensi memecah belah bangsa.

Baca Selengkapnya
Peringatan Keras, Media Sosial yang Fasilitasi Judi Online Bakal Didenda Rp500 Juta per Konten
Peringatan Keras, Media Sosial yang Fasilitasi Judi Online Bakal Didenda Rp500 Juta per Konten

Selain platform sosial media, Menkominfo juga mengultimatum pihak Internet Service Provider (ISP) untuk aktif memberantas judi online.

Baca Selengkapnya
Media Sosial Dibanjiri Hoaks Soal Perang Hamas-Israel, Ada yang Gunakan Video Lama Bahkan Video Game untuk Sebar Berita Palsu
Media Sosial Dibanjiri Hoaks Soal Perang Hamas-Israel, Ada yang Gunakan Video Lama Bahkan Video Game untuk Sebar Berita Palsu

Beberapa jam setelah serangan Hamas ke Israel, X atau Twitter dibanjiri video dan foto hoaks serta informasi menyesatkan tentang perang di Gaza.

Baca Selengkapnya
X Bolehkan Konten Pornografi, Kemenkominfo Kaji Pemblokiran Platform
X Bolehkan Konten Pornografi, Kemenkominfo Kaji Pemblokiran Platform

Kementerian Komunikasi dan Informatika tengah mengkaji untuk memblokir media sosial X yang memperbolehkan unggahan konten pornografi di platform itu.

Baca Selengkapnya