Jihadis Australia olok-olok korban penyanderaan Sydney
Merdeka.com - Jihadis Australia Mohamed Elomar, 30 tahun, berkicau di media sosial Twitter tentang penyanderaan Sydney yang semalam berakhir dengan tiga korban tewas.
Dalam dua cuitannya dia mendukung aksi penyanderaan dilakukan oleh Man Haron Monis, pria imigran Iran itu, sambil mengolok-olok kejadian itu.
Surat kabar the Daily Mail melaporkan, Selasa (16/12), dalam Twitter dia menggunakan nama akun Abu Hafs Al Australi.
-
Siapa yang dituju status WA sindiran ini? Status WA sindiran buat suami ini bantu istri luapkan perasaan. Status WA sindiran buat suami ini bantu istri luapkan perasaan.
-
Siapa influencer terbesar bagi Adamsyah? Adam mengungkapkan bahwa bagi dirinya, Ucok Baba adalah seorang influencer yang memiliki pengaruh terbesar.
-
Siapa Abu Al-Abbas? Abu al-Abbas al-Saffah sendiri merupakan seorang khalifah keturunan dari keluarga Bani Abbasiyah yang telah lama menentang pemerintahan dinasti Umayyah.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa yang viral di media sosial? Kisah pilu gadis ini mencuri perhatian publik di media sosial. Sejak pertama kali diunggah, videonya sudah mendapat 34 ribu tanda suka.
Elomar sebelumnya pernah kondang karena fotonya bersama jihadis Khaled Sharrouf sedang memegang kepala mayat tentara di Suriah beredar.
"Krisis Mumbai terjadi di jalanan Sydney. Kerusakan maksimal," kicau dia. "Saya rasa kita sedang saksikan penyanderaan langsung di Sydney hahahaha."
Akun Elomar itu memajang foto profil bendera kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Yang dia maksud dengan Krisis Mumbai adalah serangan terorisme di Mumbai, India pada akhir November 2008. Dalam peristiwa itu terjadi serangkaian pengeboman, penembakan, dan penyanderaan.
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku terancam hukuman penjara paling lama 15 tahun
Baca SelengkapnyaBareskrim Polri membongkar kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO) yang melibatkan warga negara Indonesia di Sydney, Australia.
Baca SelengkapnyaBatman berperan sebagai koordinator di beberapa tempat prostitusi di Sydney.
Baca SelengkapnyaInsiden ini terjadi pada Sabtu (13/4) sore di Westfield Bondi Junction.
Baca Selengkapnya"Dipastikan hingga saat ini, tidak ada informasi korban WNI dalam serangan itu,” tutur Judha
Baca SelengkapnyaTotal, ada 50 orang berstatus sebagai korban dari kasus tersebut dijadikan pekerja seks komersial alias PSK
Baca SelengkapnyaAA mengatakan pendukung Palestina tidak punya otak dan dia justru mendukung Israel.
Baca SelengkapnyaModus tersangka memberangkatkan calon pekerja migran tidak sesuai prosedur.
Baca SelengkapnyaBareskrim Polri mengungkap kasus dugaan TPPO yang melibatkan 50 orang warga WNI. Puluhan korban itu diberangkatkan ke Australia untuk dipekerjakan sebagai PSK.
Baca SelengkapnyaPenangkapan dilakukan pada Jumat (14/7) lalu. Kedua terduga teroris tersebut berinisial HSN alias UL dan OS alias O.
Baca SelengkapnyaAlifia Soeryo menempuh studi Magister Komunikasi dan Media di Universitas Adelaide, Australia.
Baca SelengkapnyaMahasiswi bernama Alifia Soeryo, tewas tertimpa batang pohon seberat 10 ton
Baca Selengkapnya