Joe Biden Minta Warga AS Segera Tinggalkan Ukraina
Merdeka.com - Presiden AS, Joe Biden meminta seluruh warga negara AS yang masih ada di Ukraina untuk segera meninggalkan negara tersebut karena meningkatnya ancaman tindakan militer Rusia.
Biden menyampaikan, dia tidak akan mengerahkan pasukan untuk upaya evakuasi warga Amerika jika Moskow menginvasi Ukraina. Dia memperingatkan segala hal bisa berubah dengan cepat di kawasan itu, seperti dikutip dari BBC, Jumat (11/2).
"Warga negara Amerika harus cabut sekarang," kata Biden kepada NBC News.
-
Apa pendapat Putin tentang Biden? Putin menyebut kepemimpinan Biden akan menguntungkan Rusia karena presiden AS itu 'lebih berpengalaman, mudah ditebak, dan sosok politikus gaya lama.'
-
Kenapa Joe Biden dikritik? Biden juga diserang beberapa anggota Partai Demokrat karena mendanai Israel dan mengabaikan genosida penjajah Israel terhadap warga Palestina di Gaza.
-
Bagaimana Putin melihat Biden? 'Ya, dia sering melihat ke kertasnya dan terus terang saya juga begitu. Jadi tidak ada yang aneh.'
-
Apa yang ingin dihentikan oleh Presiden? Agus mengatakan, Presiden saat itu menginginkan penyidikan kasus yang menjerat Setya Novanto dihentikan.
-
Apa yang dilakukan Biden untuk Israel? Sejak agresi brutal Israel di Gaza pada Oktober 2023, Biden dan tim kebijakan luar negerinya yang dipimpin Menteri Luar Negeri Antony Blinken telah mengucurkan miliaran dolar bantuan dan menyetujui ratusan pengiriman senjata ke Israel.
-
Siapa yang diandalkan Ukraina? Trio serangan Mudryk, Dovbyk dan Yarmolenko akan kembali diandalkan di laga ini.
"Kita sedang menghadapi salah satu balatentara terbesar di dunia. Situasi yang sangat berbeda dan segala hal bisa menggila dengan cepat," lanjutnya.
Ditanya apakah ada rencana mengirim pasukan untuk mengevakuasi warga Amerika, Biden menjawab: "Tidak ada. Itu sebuah perang dunia ketika orang Amerika dan Rusia mulai saling tembak satu sama lain. Kita berada pada dunia yang sangat berbeda dari sebelumnya."
Rusia berulang kali membantah rencana menyerang Ukraina walaupun menempatkan lebih dari 100.000 pasukan di perbatasan.
Tapi Rusia baru saja mulai melakukan latihan militer dengan tetangganya, Belarusia, dan Ukraina menuduh rusia menutup aksesnya ke Laut Azov dan Laut Hitam yang akan digunakan sebagai tempat latihan angkatan laut pasukan Rusia.
Kremlin menyampaikan pihaknya ingin membentangkan "garis merah" untuk memastikan Ukraina tidak bergabung dengan NATO.
Departemen Luar Negeri AS juga mendesak warga negara AS di Ukraina untuk segera meninggalkan negara itu.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Paket ini juga mencakup amunisi senjata ringan, ambulans, peralatan dan amunisi penghancur, serta suku cadang, peralatan medis.
Baca SelengkapnyaPutin Sebut Dirinya Lebih Suka Joe Biden Ketimbang Trump di Pemilu AS 2024, Alasannya Tak Terduga
Baca SelengkapnyaBiden resmi mengumumkan mundur dari konstestasi Pilpres AS dan mendukung Kamala Harris. Dia beralasan, ingin fokus pada tugas-tugasnya di sisa masa jabatan.
Baca SelengkapnyaTrump bereaksi tegas atas mundurnya Biden dalam pencalonan Presiden Amerika.
Baca SelengkapnyaPresiden Amerika Serikat Joe Biden salah menyebut nama Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menjadi Presiden Rusia Vladimir Putin.
Baca SelengkapnyaKeputusan Presiden Joe Biden telah mengagetkan warga AS usai dirinya mundur dari pencalonan presiden AS.
Baca SelengkapnyaKekacauan ini terjadi ketika Biden dan pemimpin 19 negara lainnya berkumpul untuk mengumumkan penandatanganan Perjanjian Ukraina.
Baca SelengkapnyaBiden juga menyampaikan dukungan politiknya untuk Kamala Harris yang akan menggantikannya sebagai calon presiden dari Partai Demokrat.
Baca SelengkapnyaJokowi secara khusus membawa pesan dari negara-negara Islam terkait masalah Palestina.
Baca SelengkapnyaJoe Biden Sebut AS Tidak Akan Bantu Israel Balas Serangan Iran
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto yang berpasangan dengan Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres 2024 mendapat total suara 96.214.691 suara atau 58,58% dari 164.227.475 suara sah.
Baca SelengkapnyaUcapan Joe Biden itu disampaikan melalui sepucuk surat diantarkan Dubes Amerika Serikat untuk ASEAN Yohannes Abraham.
Baca Selengkapnya