Joe Biden Sebut China akan Tanggung Akibat Pelanggaran HAM Terhadap Muslim Xinjiang
Merdeka.com - Presiden Amerika Serikat, Joe Biden menegaskan China akan menanggung akibatnya atas pelanggaran HAM yang dilakukannya. Hal itu disampaikan Biden menanggapi pertanyaan di acara televisi tentang perlakuan China terhadap minoritas Muslim di Xinjiang.
Presiden China Xi Jinping telah menuai kritik global karena memenjarakan minoritas Uighur di kamp-kamp interniran dan pelanggaran HAM lainnya.
“Yah, China akan menanggung akibatnya dan dia tahu itu,” kata Biden tentang Xi ketika didesak terkait masalah itu di acara yang disiarkan CNN pada Selasa.
-
Apa dampak penolakan muslim Amerika terhadap Biden? Belum pasti apakah pemilih muslim akan mengalihkan dukungan mereka secara besar-besaran dari Biden, namun perubahan kecil dalam dukungan bisa memiliki dampak pada negara bagian-negara bagian di mana Biden meraih kemenangan dengan selisih tipis pada 2020.
-
Apa tindakan AS terkait genosida di Xinjiang? Laporan yang diterbitkan pada Rabu waktu setempat itu menggambarkan China sebagai 'rezim yang represif,' dengan mengklaim ada genosida di Xinjiang dan pembatasan kegiatan keagamaan tertentu.
-
Kenapa Joe Biden dikritik? Biden juga diserang beberapa anggota Partai Demokrat karena mendanai Israel dan mengabaikan genosida penjajah Israel terhadap warga Palestina di Gaza.
-
Apa yang terjadi pada warga Uighur? 'Dan kemudian mereka tidak tahu tentang orang tuaku. Itu terakhir kali aku mendengar kabar dari mereka,' ujar Abdul ketika menjadi narasumber pada agenda konferensi pers dan dialog publik bertemakan 'Plight of Uyghur and Current Updates' diselenggarakan oleh OIC Youth Indonesia di Marrakesh Inn Hotel, Jakarta Pusat, Selasa (19/12).
-
Siapa bos China yang membuat pernyataan kontroversial? Dalam perkembangan terbaru, ia telah meminta maaf atas komentarnya yang kontroversial.
-
Kenapa warga Uighur dikriminalisasi? 'Penerintah komunis China mengkriminalisasi praktek Islam yang normal,' kata Abdul.
Biden menyampaikan, AS akan menegaskan kembali peran globalnya dalam menyuarakan HAM. Dia mengatakan pihaknya akan bekerja dengan komunitas internasional agar China melindungi HAM.
“China sedang berusaha keras menjadi pemimpin dunia dan mendapatkan julukan itu dan untuk bisa melakukan itu mereka harus mendapat kepercayaan negara lain,” jelas Biden, dikutip dari Al Jazeera, Kamis (18/2).
“Sepanjang mereka terlibat dalam aktivitas yang berseberangan dengan HAM dasar, itu akan sulit bagi mereka untuk melakukan itu (berusaha menjadi pemimpin dunia),” tambahnya.
Dalam pembicaraan telepon selama dua jam dengan Presiden Xi bulan ini, Biden menekankan prioritas AS untuk melestarikan kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka, di mana AS dan China adalah saingan strategis utama.
Dia juga menyuarakan keprihatinan tentang praktik perdagangan dan masalah hak asasi yang "memaksa dan tidak adil" di Beijing, seperti tindakan keras di Hong Kong, penahanan di Xinjiang, dan tindakan yang semakin tegas di Asia, termasuk terhadap Taiwan, yang diklaim China sebagai miliknya.
China membantah tuduhan pelanggaran HAM di Xinjiang, dan berdalih penahanan warga Uighur di kamp-kamp termasuk dalam program pelatihan vokasi untuk mencegah ektremisme dan separatisme Islamis.
Mantan Presiden Donald Trump menerapkan sanksi terhadap pejabat dan perusahaan China yang terkait dengan pelanggaran HAM di Xinjiang, dan Presiden Biden yang mulai menjabat pada 20 Januari, telah memperjelas rencananya untuk terus melakukan pendekatan keras kepada Beijing terkait isu ini dan isu lainnya.
Awal bulan ini, Departemen Luar Negeri As mengatakan pihaknya sangat terganggu dengan laporan BBC terkait pemerkosaan sistematis dan pelecehan seksual terhadap perempuan di kamp interniran untuk menahan etnis Uighur dan etnis minoritas Muslim lainnya di wilayah Xinjiang.
China membantah tuduhan itu dan mengatakan laporan itu tanpa dasar faktual. China juga melarang siaran BBC World News di wilayahnya menyusul laporan tersebut.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Laporan AS mengklaim ada genosida di Xinjiang dan pembatasan kegiatan keagamaan tertentu serta menunjukkan peningkatan "anti-Semitisme" secara daring.
Baca SelengkapnyaMassa AMI menuntut PBB agar membawa kasus tindakan kekerasan China terhadap muslim Uighur ke Mahkamah Internasional.
Baca SelengkapnyaCerita Warga Uighur Hilang Kontak Tujuh Tahun dengan Keluarga Akibat Aksi Genosida
Baca SelengkapnyaIndonesia sendiri terus melakukan komunikasi diplomatik dengan Iran dan Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaChina menganggap kubah dan menara masjid sebagai bentuk pengaruh asing.
Baca SelengkapnyaJokowi ingin RI tak mau kalah dan harus memperluas pasar produk lokalnya.
Baca SelengkapnyaHoaks bahwa Hamas memenggal anak-anak Israel disampaikan Joe Biden saat bertemu tokoh Yahudi.
Baca SelengkapnyaUcapan dari Xi Jinping ini disampaikan melalui surat resmi.
Baca SelengkapnyaBertindak sebagai khatib sekaligus imam dalam kesempatan tersebut yakni Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar pertemuan bilateral dengan Presiden China Xi Jinping
Baca SelengkapnyaSaid menyebut Trump akan menaikan bea masuk ke AS, di mana kebijakan tersebut akan berdampak ke negara-negara yang selama ini menjadi mitra.
Baca SelengkapnyaJokowi menekankan Indonesia mengecam keras kekerasan dan pembunuhan terhadap Ismail Haniyeh
Baca Selengkapnya