Joe Biden Ungkap Ada Negara Paling Berbahaya di Dunia Selain Rusia, China, Korut
Merdeka.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyebut Pakistan sebagai salah satu negara paling berbahaya di dunia karena memiliki senjata nuklir. Hal ini dilontarkan Biden dalam pidatonya saat menghadiri Komite Kampanye Kongresional Demokratik pada Kamis.
Pernyataan Biden ini membuat Menteri Luar Negeri Pakistan memanggil Duta Besar AS.
Pernyataan soal Pakistan ini disampaikan Biden saat menyinggung soal China dan hubungannya dengan Presiden Xi Jinping.
-
Kenapa Joe Biden dikritik? Biden juga diserang beberapa anggota Partai Demokrat karena mendanai Israel dan mengabaikan genosida penjajah Israel terhadap warga Palestina di Gaza.
-
Siapa bos China yang membuat pernyataan kontroversial? Dalam perkembangan terbaru, ia telah meminta maaf atas komentarnya yang kontroversial.
-
Apa pendapat Putin tentang Biden? Putin menyebut kepemimpinan Biden akan menguntungkan Rusia karena presiden AS itu 'lebih berpengalaman, mudah ditebak, dan sosok politikus gaya lama.'
-
Bagaimana Prabowo merespon pernyataan Joe Biden tentang kerja sama? Merespons hal itu, Prabowo mengatakan, dirinya akan berupaya meningkatkan persahabatan dan kerja sama antara Indonesia dan AS.
-
Apa yang diungkapkan Joe Biden terkait pencapaian Prabowo? Biden mengungkapkan dirinya turut berbahagia melihat pencapaian Prabowo di pilpres 2024 dan memberikan ucapan selamat atas pencapaian itu.
-
Bagaimana Putin melihat Biden? 'Ya, dia sering melihat ke kertasnya dan terus terang saya juga begitu. Jadi tidak ada yang aneh.'
"Ini adalah orang (Xi Jinping) yang memahami apa yang dia inginkan tapi memiliki setumpuk masalah besar. Bagaimana kita menanganinya? Bagaimana kita menangani apa yang sedang terjadi di Rusia? Dan saya berpikir salah satu negara paling berbahaya di dunia: Pakistan. Senjata nuklir tanpa kohesi," jelasnya, dikutip dari Al Jazeera, Minggu (16/10).
Menteri Luar Negeri Pakistan, Bilawal Bhutto-Zardari mengatakan dalam konferensi pers pada Sabtu di Karachi, dia "kaget" dengan pernyataan Biden.
"Saya yakin ini tepatnya semacam kesalahapahaman yang tercipta ketika kurangnya keterlibatan," ujarnya.
"Jika ada pertanyaan terkait keamanan nuklir, itu seharusnya ditujukan ke tetangga kita India, yang baru-baru tidak sengaja menembakkan rudal ke wilayah Pakistan," lanjutnya.
Menurut pria 34 tahun ini, pemanggilan Duta BEsar AS, Donald Blome tidak akan berdampak pada hubungan Islamabad-Washington.
Perdana Menteri Pakistan, Shehbaz Sharif juga membantah pernyataan Biden, menegaskan negaranya merupakan "negara nuklir bertanggung jawab".
"Kami bangga aset-aset nuklir kami memiliki pengamanan terbaik sesuai persyaratan IAEA (Badan Tenaga Atom Internasional). Kami menganggap langkah-langkah keamanan ini dengan sangat serius. Jangan ada yang meragukan," jelasnya di Twitter.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Amerika Serikat Joe Biden salah menyebut nama Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menjadi Presiden Rusia Vladimir Putin.
Baca SelengkapnyaHal tersebut diungkapkan Jokowi dalam pertemuan ASEAN-China Summit yang dihadiri Perdana Menteri China, PM Li Qiang.
Baca SelengkapnyaUcapan dari Xi Jinping ini disampaikan melalui surat resmi.
Baca SelengkapnyaKekacauan ini terjadi ketika Biden dan pemimpin 19 negara lainnya berkumpul untuk mengumumkan penandatanganan Perjanjian Ukraina.
Baca SelengkapnyaPutin dan Xi Jinping kompak mengutuk rival mereka Amerika Serikat sebagai penabur kekacauan di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan dunia akan hancur jika konflik di suatu negara diseret-seret ke tempat lain.
Baca SelengkapnyaPrabowo dijadwalkan untuk melakukan sejumlah pertemuan di antaranya dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden.
Baca SelengkapnyaJokowi ingin RI tak mau kalah dan harus memperluas pasar produk lokalnya.
Baca SelengkapnyaPutin Sebut Dirinya Lebih Suka Joe Biden Ketimbang Trump di Pemilu AS 2024, Alasannya Tak Terduga
Baca SelengkapnyaJokowi mempromosikan sejumlah proyek yang tengah dilakukan Indonesia.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo bertemu Presiden Amerika Joe Biden di Gedung Putih
Baca SelengkapnyaChina Salip AS, Jadi Negara dengan Kekuatan Diplomatik Nomor 1 di Dunia
Baca Selengkapnya