Jokowi lantik 13 dubes baru dari sosialita, caleg, hingga diplomat
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik 13 Duta Besar (Dubes) luar biasa dan berkuasa penuh Republik Indonesia untuk negara sahabat. Pelantikan dilakukan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (13/1).
Mereka diangkat menjadi Dubes berdasarkan keputusan presiden (Keppres) Nomor 7P Tahun 2016 tentang pengangkatan duta besar luar biasa dan berkuasa penuh. Keputusan itu berlaku sejak ditandatangani Presiden Jokowi pada 12 Januari 2016.
Dalam kesempatan ini, hadir Wakil Presiden Jusuf Kalla, sejumlah menteri kabinet kerja, dan pimpinan lembaga negara hadir. Hadir pula Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Ketua umum Partai Nasdem Surya Paloh.
-
Siapa yang akan menjembatani Jokowi dan PDIP? 'Pak Prabowo yang akan bisa menjembatani kembali, merajut kembali hubungan Pak Jokowi dengan PDIP. Kita tahulah, dalam hati mereka masing-masing sebenarnya sih sangat mungkin ketemu. Kenapa? Ya Pak Jokowi juga kan besar di PDI-P dan PDI-P juga kan pernah ikut dibesarkan Pak Jokowi,' kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/3).
-
Siapa yang bertemu dengan Presiden Jokowi? Dalam lawatannya ke Jakarta, Paus Fransiskus bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta.
-
Siapa yang mendampingi Jokowi dalam pertemuan? Sementara, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi lebih dulu datang di istana Kepresidenan. Budi ikut mendampingi Jokowi dalam pertemuan bersama Satya.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Siapa yang ikut mendampingi Jokowi saat bertemu Presiden JAPINDA? Turut mendampingi Jokowi dalam pertemuan tersebut adalah Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Duta Besar RI untuk Jepang Heri Akhmadi, serta Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri Abdul Kadir Jailani.
Nama-nama utusan pemerintah bagi negara sahabat ini sempat memicu perdebatan di DPR tahun lalu. Alasannya, Komisi I DPR menganggap sebagian calon dari 33 nama yang disodorkan Istana kurang mumpuni. Kendati begitu, setelah melalui pertimbangan tertutup pada 14-17 September 2015, mayoritas nama yang diusulkan didukung oleh parlemen.
Sesuai UUD 1945 Pasal 13 ayat 1, calon duta besar RI merupakan hak prerogatif Presiden, namun para calon tetap wajib menjalani tes uji kepatutan dan kelayakan di DPR.
Jika ditengok, sosok-sosok dubes yang diusulkan presiden sangat beragam latar belakangnya. Siapa saja mereka? Berikut daftarnya disertai keterangan singkat masing-masing sosoknya:
1.Amelia Achmad Yani, sebagai Dubes LBBP RI untuk Bosnia dan Herzegovina, berkedudukan di Sarajevo.
Amelia adalah cucu Jenderal anumerta Ahmad Yani, sempat menjadi Politikus. Aktif di Kamar Dagang dan Industri (Kadin) serta pernah mengelola Yayasan Kartika Eka Paksi yang mengelola bisnis TNI.
2.Dr. H. Husnan Bey Fananie, M.A., sebagai Dubes LBBP RI untuk Republik Azerbaijan, berkedudukan di Baku.
Politikus PPP. Husnan adalah cucu dari KH Zainuddin Fananie, pendiri Pondok Modern Darussalam Gontor, Ponorogo, Jawa Timur
3. Alexander Litaay, sebagai Dubes LBBP RI untuk Republik Kroasia, berkedudukan di Zagreb.
Sosok asal Kota Ambon, Maluku, kelahiran 1 Oktober 1948 ini adalah politikus PDI-P, sempat menjadi sekretaris jenderal partai bergambar banteng bermoncong putih itu pada awal berdirinya.
4. Drs. Antonius Agus Sriyono, sebagai Dubes LBBP RI untuk Takhta Suci Vatikan, berkedudukan di Vatikan.
Pejabat karir. Sempat menjadi jurnalis Kantor Berita Antara, sebelum kemudian menjadi PNS untuk posisi diplomat di Kementerian Luar Negeri mulai 1984.
5. Drs. Iwan Suyudhie Amri, sebagai Dubes LBBP RI untuk Republik Islam Pakistan, berkedudukan di Islamabad.
Pejabat karir di Kementerian Luar Negeri. Sempat menjabat Direktur Kerja Sama Ekonomi ASEAN.
6. Sri Astari Rasjid, sebagai Dubes LBBP RI untuk Republik Bulgaria merangkap Republik Albania dan Republik Makedonia, berkedudukan di Sofia.
Sosialita, perancang batik, seniman lukis.
7. Wiwiek Setyawati Firman, S.H., sebagai Dubes LBBP RI untuk Republik Finlandia merangkap Republik Estonia, berkedudukan di Helsinki.
Sempat menjadi Staf Ahli Menlu Bidang Politik, Hukum dan Keamanan sejak era SBY.
8. Dra. Hj. Safira Machrusah, M.A. (AS), sebagai Dubes LBBP RI untuk Republik Demokratik Aljazair, berkedudukan di Alger.
Politikus PKB. Sebelumnya lama aktif di IPNU, PMII, serta KNPI.
9. Drs. Yuri Octavian Thamrin, M.A., sebagai Dubes LBBP RI untuk Kerajaan Belgia merangkap Keharyapatihan Luksemburg, Uni Eropa dan Organisasi-organisasi Internasional lainnya di Brussel, berkedudukan di Brussel.
Yuri adalah pejabat karir Kementerian Luar Negeri. Sejak 2011 menjabat Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika.
10. Dra. Diennaryati Tjokrosuprihatono, M.Psi., sebagai Dubes LBBP RI untuk Republik Ekuador, berkedudukan di Quito.
Politikus partai Nasional Demokrat, sempat menjadi calon legislatif dalam pemilu 2014. Cucu tokoh kemerdekaan Indonesia Mohammad Husni Thamrin.
11. Octavian Alimudin, S.H., LL.M., sebagai Dubes LBBP RI untuk Republik Islam Iran merangkap Turkmenistan, berkedudukan di Tehran.
Pejabat karir Kementerian Luar Negeri. Octavian sempat menjabat sebagai Direktur Bidang Perjanjian Politik Keamanan dan Wilayah.
12. Drs. H. Agus Maftuh Abegebriel, M.A., sebagai Dubes LBBP RI untuk Kerajaan Arab Saudi merangkap Orgaziastion of Islamic Cooperation (OIC), berkedudukan di Riyadh.
Dosen UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta. Alumnus Al Azhar, Kairo, Mesir.
13. Drs. Tito Dos Santos Baptista, sebagai Dubes LBBP RI untuk Republik Mozambique merangkap Republik Malawi, berkedudukan di Maputo.
Tokoh masyarakat Nusa Tenggara Timur (mdk/ard)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dari 54 nama yang terdaftar, tidak ada nama artis Raffi Ahmad, Yovie Widianto dan penceramah kondang Gus Miftah
Baca SelengkapnyaAdapun penyerahan surat kepercayaan ini menandakan penugasan resmi para dubes negara sahabat di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMegawati datang didampingi putranya yang juga Ketua DPP PDIP M Prananda Prabowo.
Baca SelengkapnyaDari delapan perwira tinggi yang dilantik, ada jenderal bintang dua yang ternyata teman seangkatan Kapolri waktu pendidikan di Akpol.
Baca SelengkapnyaKetua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri melantik sejumlah wajah baru dalam kepengurusan partai yang diperpanjang hingga 2025.
Baca SelengkapnyaTiga wakil menteri yang dilantik ialah Sudaryono sebagai Wakil Menteri Pertanian, Thomas Djiwandono sebagai Wakil Menteri Keuangan
Baca SelengkapnyaJokowi melantik anggota Komisi Kejaksaan periode 2024-2028 di Istana Negara, Rabu (21/2/2024).
Baca SelengkapnyaSurya Paloh secara langsung memimpin pelantikan, seraya menguraikan sumpah kesiapan membangun Partai NasDem.
Baca SelengkapnyaSulaiman sebelumnya bertugas sebagai Wakil Duta Besar RI untuk Belgia.
Baca SelengkapnyaUsai disumpah, tiga menteri dan satu wakil menteri langsung menandatangani surat pelantikan.
Baca SelengkapnyaJokowi tampak didampingi Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Wakil Menteri Luar Negeri Pahala Mansury.
Baca SelengkapnyaPara calon Menteri Prabowo datang dengan memakai setelan jas bewarna hitam dan dasi berwarna biru muda.
Baca Selengkapnya