Jokowi: Samudera Hindia bisa menjadi poros kunci maritim dunia
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo membuka Konferensi Tingkat Tinggi Asosiasi Negara Lingkar Samudera Hindia (KTT IORA). Jokowi mengatakan saat ini sudah saatnya Samudera Hindia mengambil alih poros maritim dunia.
"Di Indonesia kami percaya bahwa Samudera Hindia saat ini sedang berkembang menjadi salah satu poros kunci di dalam perhelatan dunia," ujar Jokowi dalam pembukaan KTT IORA di Jakarta Convention Center, Selasa (7/3).
Jokowi menyebutkan, Indonesia percaya saat ini Samudera Hindia di ambang suatu keperkasaan dengan perkembangan masyarakat besar. Tak hanya itu, Jokowi menuturkan ekonomi juga semakin berkembang di negara-negara pesisir Samudera Hindia.
-
Mengapa Jokowi meminta ASEAN untuk menjadikan lautan sebagai sea of cooperation? Jokowi meminta ASEAN harus mampu menjadikan lautan sebagai a sea of cooperation, bukan a sea of confrontation.
-
Kapan Presiden Jokowi membuka Indonesia-Africa Forum? Yusuf menjelaskan, nantinya Indonesia-Africa Forum ke-2 akan secara resmi dibuka oleh Presiden Jokowi melalui upacara pembukaan yang akan digelar di Hotel Mulia Nusa Dua Bali besok pagi, Senin, 2 September 2024.
-
Bagaimana Jokowi ingin ITDH menjadi pusat inovasi? Jokowi berharap ITDH menjadi tak hanya sekadar pusat uji sertifikasi perangkat teknologi. Tetapi, mesti menjadi pusat inovasi dan penelitian. Jokowi menginstruksikan Kominfo untuk menggandeng perguruan tinggi, perusahaan rintisan atau startup, serta UMKM dalam mendorong riset dan paten, serta mendukung pengembangan dan sertifikasi produk-produk lokal.
-
Dimana pertemuan Jokowi dengan Presiden JAPINDA berlangsung? Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan dengan Presiden Japan-Indonesia Association (JAPINDA), Fukuda Yasuo, di Imperial Hotel, Tokyo, Jepang.
-
Apa yang diresmikan Jokowi? Jokowi prihatin atas dominasi impor dalam penggunaan perangkat teknologi di Indonesia, dengan nilai impor yang mencapai lebih dari Rp30 triliun. Hal itu disampaikan Jokowi saat meresmikan Indonesia Digital Test House (IDTH) di Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi (BBPPT), Kota Depok, Jawa Barat Selasa, (7/5).
-
Kenapa Jokowi membahas Laut China Selatan? Jokowi mengatakan dirinya akan membahas upaya meredakan ketegangan di Laut China Selatan.
Mantan Gubernur Jakarta itu juga menambahkan dalam keketuaan Indonesia di IORA, Samudera Hindia akan dijadikan poros kunci maritim. Pasalnya, pada 2015, Indonesia telah menerbitkan deklarasi kerja sama maritim IORA di Padang.
Di Samudera Hindia memiliki sekitar 2,7 miliar penduduk, yang berarti sepertiga penduduk dunia bertempat di wilayah itu. Sekitar 70 persen transportasi seperti minyak, gas, zat alam, mineral serta penangkapan ikan.
Tak hanya itu, Samudera Hindia dilalui setengah dari kontainer di dunia, sepertiga kapal kargo dunia, dan dua per tiga perkapalan energi dunia.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi meminta negara ASEAN dan India bekerja sama menanggulangi kejahatan maritim.
Baca SelengkapnyaAda tiga hal yang didorong Jokowi dalam KTT AIS 2023
Baca SelengkapnyaIndonesia memperkokoh kerja sama negara-negara selatan global.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, lautan adalah kehidupan warga dunia yang mesti dikelola secara tanggung jawab.
Baca SelengkapnyaHasto Kristiyanto PDIP menyampaikan pentingnya Indonesia mewujudkan konsep Berdikari Bung Karno
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi memimpin Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-20 ASEAN-India.
Baca SelengkapnyaJokowi menegaskan bahwa saat ini kesatuan ASEAN masih terpelihara dengan baik dan tak ada perpecahan.
Baca SelengkapnyaPelaksanaan KTT AIS ini merupakan salah satu komitmen Indonesia untuk bekerja sama di level yang lebih tinggi
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut ASEAN sebagai kapal besar memiliki tanggung jawab besar kepada rakyat.
Baca SelengkapnyaSalah satu poinnya, soal pencapaian pembangunan berkelanjutan global.
Baca SelengkapnyaDi India, Presiden Jokowi diagendakan mengikuti rangkaian KTT G-20.
Baca SelengkapnyaJokowi mengajak Amerika ikut menciptakan Indo Pasifik yang damai dan stabil, melalui kerja sama konkret yang inklusif.
Baca Selengkapnya