Jomblo China ramai-ramai beli istri dari Myanmar Rp 85 juta
Merdeka.com - Otoritas China di wilayah utara Mongolia menangkap 31 orang diduga melakukan perdagangan manusia. Aparat sekaligus menahan 14 perempuan yang jadi korban itu, 11 asal Myanmar, seperti dilansir the Daily Mail, Selasa (25/11).
Lima korban yang berstatus warga asing bahkan belum 18 tahun. Pemerintah China telah menggandeng Kepolisian Myanmar membongkar kasus ini. Penyelidikan selama tiga bulan dalam geng tersebut menunjukkan para pelaku menjerat korban, yang mayoritas asal Myanmar, berbekal iming-iming wisata dan pekerjaan di Negeri Tirai Bambu, kata kantor berita Xinhua.
Para korban kemudian dijual sebagai istri di pedesaan Tiongkok dengan harga sedikitnya 50.000 yuan (atau setara Rp 85 juta).
-
Siapa yang disekap dan diperkosa? Penyidik Satreskrim Polres Lampung Utara, Lampung, segera merampungkan berkas enam tersangka penyekapan dan perkosaan siswi SMP inisial NA (15).
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Siapa yang ditangkap? Personel Brimob menangkap pria berinisial I, P, G yang diduga sebagai pemakai dan WA sebagai bandar dan perempuan N sebagai pemakai pada Rabu (19/6) dini hari.
-
Apa yang dilakukan polisi China? Sang polisi bahkan tak segan turun tangan mempromosikan dagangan sang penjual dengan pengeras suara. 'Enam mao per setengah kilogram,' katanya. Saat salah seorang calon pembeli melirik, sang polisi turut menggiring sosoknya ke lapak.'Silakan kalau mau lihat dulu,' ungkapnya.
-
Mengapa pelaku memperdagangkan bayi? Motif ketiga pelaku memperdagangkan bayi-bayi malang itu hingga kini masih diselidiki.
-
Kenapa WNA tersebut ditangkap? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
Perdagangan manusia untuk dijadikan istri ini dipicu oleh ketimpangan populasi di China. Kebijakan satu anak sejak era Deng Xiaoping, ditambah aborsi ilegal bayi perempuan karena dianggap masyarakat tak punya masa depan, menyebabkan surplus besar pria lajang. Sensus terakhir menunjukkan 118 laki-laki yang baru lahir untuk setiap 100 perempuan.
Mulai September 2014, Kepolisian China mulai aktif melacak akun-akun jejaring sosial yang berkedok agen wisata tapi sebetulnya menawarkan "impor pengantin" dengan pasokan korban dari negara-negara Asia Tenggara.
Tahun lalu, Departemen Luar Negeri AS menyatakan Rusia dan China sebagai salah pelanggar terburuk di dunia untuk isu kerja paksa dan perdagangan seks.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi Bandara Soekarno-Hatta, membongkar modus baru perdagangan orang ke luar negeri.
Baca SelengkapnyaAkun WA itu terhubung dengan nomor ponsel yang sudah teregister atas nama orang lain.
Baca SelengkapnyaMereka mampu menggaet pelaku melalui aplikasi dating Tinder, Bumble, Okcupid, Tantan dan sebagainya.
Baca SelengkapnyaKasus penjualan istri oleh suaminya tersebut terjadi pada pertengahan Juni 2023.
Baca SelengkapnyaPria berinisial HM (25) itu pun ditangkap polisi saat melakukan aksinya di Hotel Mojokerto.
Baca SelengkapnyaBisnis seperti ini mengandung risiko berubah menjadi prostitusi atau transaksi layanan seksual.
Baca SelengkapnyaKPAI terus bekerja sama dengan Siber Polri dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) untuk mengungkap sindikat TPPO anak.
Baca SelengkapnyaJika ada yang mau menjual bayi maka akan diberikan sejumlah uang. Kisarannya antara Rp 10-15 juta yang dijual di Bali.
Baca SelengkapnyaBayi CP berhasil diselamatkan dari oknum yang mencoba untuk menjualnya kepada warga negara China di Kota Fuqing, Provinsi Fujian, China.
Baca SelengkapnyaBermula dari pelaku membeli seorang bayi di Jakarta Barat seharga Rp4 juta
Baca SelengkapnyaAnggota Polsek Panipahan menemukan 11 orang Rohingya dan 11 Warga Negara Indonesia (WNI) yang akan menyebrang ke Malaysia secara ilegal.
Baca SelengkapnyaPara korban diberangkatkan ke Kamboja untuk melakukan transplantasi ginjal dengan modus family gathering.
Baca Selengkapnya