Jumlah Infeksi Covid-19 di AS Lampaui China, Fasilitas Medis Kewalahan Tangani Pasien
Merdeka.com - Kota New York dan New Orleans mencatat lonjakan pasien positif terinfeksi virus corona di Amerika Serikat dalam beberapa hari terakhir. Fasilitas medis, termasuk staf mengalami kekurangan pasokan.
Data terakhir, angka infeksi Covid-19 di seluruh AS telah melampaui 82.000 orang dengan jumlah kematian mencapai 1.200 lebih. Jumlah kasus ini telah melebihi China dan Italia.
Alat pernapasan bantuan atau ventilator menjadi barang langka di rumah sakit-rumah sakit yang merawat para pasien yang terinfeksi. Demikian juga stok masker yang sulit ditemukan.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Apa saja penyakit kritis yang meningkat? Berdasarkan data Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), kasus penyakit katastropik (jantung, kanker, stroke, gagal ginjal, dan lainnya) di Indonesia mengalami peningkatan sebanyak 23,3 juta kasus di tahun 2022.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama ditemukan? Menurut pengumuman resmi dari Presiden Joko Widodo, kasus Covid-19 pertama di Indonesia terjadi pada dua warga Depok, Jawa Barat, yang merupakan seorang ibu berusia 64 tahun dan putrinya berusia 31 tahun.
-
Di mana kasus cacar air meningkat signifikan? Di Indonesia, khususnya di Tangerang Selatan, jumlah kasus cacar air (Varicella) mengalami lonjakan yang signifikan dalam beberapa minggu terakhir, mencapai total 75 kasus.
Gubernur New York Andrew Cuomo seperti diwartakan Reuters Kamis (26/3) waktu setempat mengatakan, tidak ada lagi persediaan ventilator di gudang-gudang penyimpanan. Dia meyakini, kapasitas sistem kesehatan yang ada tidak akan mampu menangani lonjakan pasien.
Meski begitu, satu rumah sakit Kota New York, Pusat Medis Universitas New York-Presbyterian/Columbia di Manhattan, telah memulai uji coba berbagi ventilator tunggal antara dua pasien.
Setelah New York yang menjadi pusat penyebaran virus corona di Amerika Serikat pekan ini, gelombang besar infeksi berikutnya diperkirakan menuju Louisiana. Hal ini ditandai dengan permintaan ventilator yang cukup tinggi.
Sementara di New Orleans, kota terbesar di negara bagian Louisiana, perayaan Mardi Gras akhir bulan lalu diyakini telah memicu meluasnya wabah itu.
Gubernur Louisiana John Bel Edwards mengatakan New Orleans akan kekurangan ventilator pada 2 April dan berpotensi kekurangan tempat tidur pada 7 April jika semua pihak tidak segera bertindak melakukan pencegahan.
"Ini bukan dugaan, ini bukan teori yang lemah. Inilah yang akan terjadi," cetus Edwards seperti dikutip Reuters.
Stok Alat Medis Menipis
Akibat wabah corona ini, sekitar 80 persen dari pasien perawatan intensif di Louisiana sekarang menggunakan mesin pernapasan, naik dari tingkat normal 30-40 persen. Data itu disampaikan Warner Thomas, kepala eksekutif Ochsner Health System, kelompok rumah sakit negara bagian.
Demikian juga kelangkaan masker pelindung, sarung tangan, baju pelindung dan kacamata untuk dokter dan perawat. Bahkan banyak laporan petugas kesehatan mendaur ulang masker wajah lama, membuat sendiri atau bahkan menggunakan kantong sampah untuk melindungi diri mereka.
"Perawat kami di seluruh negeri tidak memiliki peralatan pelindung pribadi yang diperlukan untuk merawat pasien Covid, atau pasien mereka," kata Bonnie Castillo, kepala serikat perawat AS terbesar.
Data hingga Kamis (26/3), secara keseluruhan, setidaknya 82.153 orang di AS terinfeksi, menurut penghitungan Reuters dari badan kesehatan umum negara bagian dan lokal. China, tempat pandemi global muncul akhir tahun lalu, memiliki jumlah kasus tertinggi kedua, yaitu 81.285 kasus, diikuti oleh Italia dengan 80.539 kasus. Setidaknya 1.204 orang Amerika telah meninggal karena Covid-19.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lonjakan kasus penyakit mirip influenza ini membuat sebuah RS di China penuh. Banyak pasien anak-anak yang terpaksa dirawat di koridor dan tangga rumah sakit.
Baca SelengkapnyaKasus flu kembali marak di Tiongkok pada penghujung tahun 2024 ini. Banyak warga Tiongkok mengingat lagi awal terjadinya Covid-19 lalu.
Baca SelengkapnyaWabah virus HMPV melanda China lima tahun setelah pandemi Covid-19, menyebabkan peningkatan jumlah kasus dan meningkatkan kewaspadaan di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengungkapkan tiga penyebab kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Singapura melonjak drastis. Indonesia mulai waspada.
Baca SelengkapnyaTjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca SelengkapnyaKemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaKemenkes juga melaporkan kasus Covid-19 terkonfirmasi per 12 Desember 2023 mencapai 6.815.576 kasus atau bertambah sekitar 298 pasien dalam sepekan terakhir.
Baca Selengkapnyamengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaKasus pertama cacar monyet terjadi pada Agustus 2022 lalu. Pasien itu pun sudah dinyatakan sembuh.
Baca SelengkapnyaSejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.
Baca SelengkapnyaGejala Mycoplasma pneumonia yang ditimbulkan sebenarnya terbilang ringan.
Baca Selengkapnya