Junta Militer Myanmar Impor Peralatan Radar dari Rusia Senilai Hampir USD 15 Juta
Merdeka.com - Rezim militer Myanmar mengimpor peralatan radar dari Rusia pada Februari senilai USD 14,7 juta atau sekitar Rp 213 miliar, berdasarkan data bea cukai Rusia yang dilihat The Moscow Times.
Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu sepakat untuk memasok Myanmar dengan sistem rudal permukaan ke udara Pantsir-S1, drone pengawas Orlan-10E, dan peralatan radar dalam kunjungannya ke ibu kota Myanmar, Naypyidaw pada Januari lalu. Kesepakatan itu dibuat sepekan sebelum kudeta militer yang menggulingkan pemerintaha sipil Aung San Suu Kyi dan Presiden Win Myint.
Dikutip dari laman The Moscow Times, Kamis (22/4), belum jelas apakah peralatan radar Rusia yang diimpor Myanmar pada Februari itu merupakan bagian persetujuan yang dibuat pada Januari. Badan Bea Cukai Federal Rusia (FCS) tidak menanggapi permintaan komentar.
-
Apa yang dijual Rusia ke Amerika? Alaska dijual oleh Rusia kepada Amerika Serikat dengan nilai sebesar 7,2 juta dolar pada tanggal 30 Maret 1867.
-
Apa yang dideteksi radar China di atas Mesir? Radar navigasi luar angkasa milik China mendeteksi ada gelembung plasma muncul di atas langit Mesir tepatnya di atas piramida Giza.
-
Apa alat canggih militer China? Tim ilmuwan dari Beijing mengatakan untuk pertama kalinya mereka berhasil menciptakan alat dengan kemampuan pemantauan dan analisis spektrum elektromagnetik secara real-time, bandwidth lebar, dan mulus, sehingga musuh tidak bisa berada di tempat terbuka selama konflik berlangsung.
-
Apa yang termasuk dalam teknologi militer? IPTEK dalam bidang militer berupa peralatan senjata dan transportasi yang dapat membantu keperluan fungsi kemiliteran suatu negara.
-
Kenapa rudal China ini dianggap penting? Rudal ini memiliki jangkauan akurasi tinggi antara 3 hingga 4 kilometer dan telah menjadi komponen kunci persenjataan Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok sejak akhir tahun 1980an.
-
Di mana alat militer China ditemukan? Detail dari teknologi baru ini dipublikasikan oleh ilmuwan Yang Kai, seorang profesor dari Fakultas Informasi dan Elektronik Institut Teknologi Beijing dan timnya dalam jurnal Radio Communications Technology pada 17 Januari.
Rusia terus memberikan dukungan untuk rezim militer Myanmar yang terpinggirkan. Dalam sebuah kunjungan ke Yangon pada akhir Maret, Wakil Menteri Pertahanan Rusia, Alexander Fomin — yang menjadi kunjungan penting pertama pejabat asing setelah kudeta – berjanji untuk memperdalam kerjasama militer antara kedua negara.
Menurut data Stockholm International Peace Research Institute pada 2019, anggaran yang dihabikan Myanmar untuk memberli senjata Rusia diperkirakan sebesar USD 807 juta selama satu dekade, menjadikan Rusia sebagai negara eksportir senjata terbesar kedua ke Myanmar setelah China.
Pada Desember, data perdagangan juga menunjukkan Rusia mengekspor barang senilai USD 96 juta yang diklasifikasikan sebagai “tersembunyi”, yang kerap dikaitkan dengan produk pertahanan.
Secara keseluruhan kerjasama perdagangan antara Rusia dan Myanmar masih rendah, para pemimpin Myanmar mendesak pengusaha Rusia berinvestasi di negara tersebut.
Pernyataan tersebut disampaikan di saat komunitas internasional semakin mengucilkan Myanmar karena kekerasan militer terhadap pengunjuk rasa yang menentang kudeta. AS telah menghentikan perdagangan dengan Myanmar, sementara perusahaan Singapura, termasuk perusahaan yang menjual produk anti-drone kepada polisi Myanmar, membatalkan perjanjian mereka.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam waktu kurang dari sebulan, Rusia sudah dua kali menggelar militer dengan melibatkan Yars, rudal 'maut' antarbenua dengan hulu ledak nuklir.
Baca SelengkapnyaPada Oktober 2020, Indonesia mendatangkan senjata dengan kode HS 93011000, yakni senjata artileri, meliputi senapan.
Baca SelengkapnyaNilai belanja militer itu naik 6,8 persen dari 2022 dan mencatat lompatan paling tajam sejak 2009, demikian disebutkan dalam laporan tersebut.
Baca SelengkapnyaPaket ini juga mencakup amunisi senjata ringan, ambulans, peralatan dan amunisi penghancur, serta suku cadang, peralatan medis.
Baca SelengkapnyaKonflik panas Iran vs Israel memantik beragam perhatian dari beberapa negara yang masuk dalam sekutu keduanya.
Baca SelengkapnyaParade Alusista TNI ini digelar di kawasan Bundaran Hotel Indonesia usai gladi bersih menyambut HUT TNI ke-78 di Monas.
Baca SelengkapnyaIsrael Habiskan Rp20 Triliun Untuk Tangkis Rudal Iran, 10 Kali Lipat Lebih Besar dari Biaya Serangan Iran
Baca SelengkapnyaMiliter Rusia menggelar pameran kendaraan militer Ukraina yang berhasil disita. Kendaraan militer itu ada yang berbendera Inggris dan Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaIndonesia memastikan membeli Rafale dan Mirage 2000-5
Baca SelengkapnyaImpor nonmigas mencapai USD18,18 miliar. Angka ini naik 19,76 persen dibandingkan Juni 2024.
Baca SelengkapnyaDari data yang dipaparkan, senjata Israel yang masuk ke Indoesia terjadi pada Oktober 2020 dengan total USD 1,28 juta.
Baca SelengkapnyaTekever perusahaan drone untuk Ukraina berencana memperluas operasinya di Inggris dengan menciptakan 200 lapangan pekerjaan dalam tiga tahun ke depan.
Baca Selengkapnya