Junta Militer Myanmar Penjarakan Jurnalis AS 11 Tahun
Merdeka.com - Pengadilan junta militer Myanmar hari ini memvonis jurnalis asal Amerika Serikat Danny Fenster 11 tahun penjara. Kabar itu disampaikan pengacara dan atasan sang jurnalis. AS sebelumnya sudah menyerukan agar Fenster dibebaskan.
Fenster, 37 tahun, editor dari majalah daring Frontier Myanmar, dinyatakan bersalah karena penghasutan dan pelanggaran keimigrasian serta undang-undang larangan berserikat.
Laman Reuters melaporkan, Jumat (12/11), Fenster menjadi jurnalis asing pertama yang dibui di Myanmar sejak peristiwa kudeta militer 1 Februari lalu.
-
Kapan foto pertama muncul di koran? Foto pertama yang menyertai berita di surat kabar muncul pada Juli 1848, di majalah mingguan Prancis L'Ilustration.
-
Siapa yang memimpin majalah Monitor? Arswendo Atmowiloto menjadi pemimpin redaksi majalah Monitor, sebelum bergabung dengan dewan redaksi majalah Senang tahun 1988.
-
Foto pertama di koran dibuat bagaimana? Gambar yang dipublikasikan kemungkinan besar merupakan ukiran tinta dari foto aslinya.
-
Kenapa foto pertama muncul di koran? Foto tersebut menandai awal mula penggabungan foto untuk mendokumentasikan dan melaporkan peristiwa terkini.
-
Dimana jurnalis paling banyak terbunuh? Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ) mengatakan selama 12 bulan terakhir 128 jurnalis dan pekerja media telah tewas selama perang di Gaza.
-
Bagaimana cara pembunuhan terhadap jurnalis Fuad? Fuad Muhammad Syarifuddin alias Udin merupakan wartawan Bernas asal Yogyakarta yang meninggal dunia usai dianiaya orang tak dikenal. Sebelum insiden penganiayaan, Udin kerap menulis artikel kritis mengenai kebijakan pemerintah Orde Baru dan militer.
"Tidak ada dasar sama sekali untuk menghukum Danny atas dakwaan ini," kata Thomas Kean, pemimpin redaksi Frontier Myanmar, salah satu media independen terkemuka di Myanmar.
"Semua orang di Frontier kecewa dan frustrasi dengan keputusan ini. Kami hanya ingin Danny dibebaskan sesegera mungkin agar dia bisa pulang ke keluarganya."
Fenster ditangkap ketika hendak meninggalkan Myanmar Mei lalu dan sejak itu dia ditahan di penjara Insein, Yangon, seperti ratusan oposisi militer lainnya. Penjara Insein terkenal karena kerap menyiksa dan menganiaya para tahanan yang menentang kediktatoran militer.
Fenster awal pekan ini juga didakwa bersalah karena pelanggaran terorisme dan penghasutan yang tanpa penjelasan dari pihak berwenang. Akibat pelanggaran itu dia terancam hukuman penjara 20 tahun untuk masing-masing dakwaan.
Wakil direktur Human Right Watch Asia Phil Robertson mengatakan kasus pemenjaraan Fenster ini jadi peringatan bagi AS dan media.
"Keputusan junta yang sangat keji ini mengejutkan dan mengintimidasi jurnalis Myanmar lainnya," kata dia.
"Pesan kedua yang lebih strategis adalah junta memberi pesan kepada AS bahwa jenderal Tatmadaw (militer Myanmar) tidak senang dengan sanksi ekonomi dan bisa melawan balik lewat diplomasi," kata Robertson.
Lebih dari 1.200 warga sipil dibunuh dan ditangkap sejak kudeta, menurut laporan aktivis yang dikutip Perserikatan Bangsa-Bangsa.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Momen lawas Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid setelah dipulangkan ke Indonesia setelah disandera di Irak.
Baca SelengkapnyaBerakhirnya pemberontakan 8888 bukan hanya tragedi kemanusiaan, tetapi juga meninggalkan jejak kelam dalam sejarah Myanmar.
Baca SelengkapnyaDalam laporan Freedom of Net, kebebasan berinternet skala global mengalami penurunan selama 14 tahun berturut-turut.
Baca SelengkapnyaIran menembakkan rudal ke Israel pada 1 Oktober lalu, dalam Operasi Janji Sejati 2.
Baca SelengkapnyaIni pertama kalinya jurnalis Barat masuk ke Jalur Gaza tanpa pengawasan militer Israel.
Baca SelengkapnyaPeran para wanita dibutuhkan dalam menambah personel untuk melawan junta militer Myanmar.
Baca SelengkapnyaMeutya juga merupakan lulusan Magister Ilmu Politik di Universitas Indonesia yang menyelesaikan pendidikan pada 2018 silam.
Baca SelengkapnyaMeutya Hafid mengungkapkan rasa gugupnya saat menghadiri rapat pertama dengan Komisi I DPR RI, meskipun sebelumnya ia menjabat sebagai ketua komisi tersebut.
Baca Selengkapnya11 warga Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat yang menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di Myanmar
Baca SelengkapnyaIni adalah aksi bakar diri kedua di AS sebagai protes terhadap perang Israel di Gaza.
Baca SelengkapnyaSejak agresinya di Gaza dimulai pada 7 Oktober, Israel telah membunuh sekitar 110 jurnalis.
Baca SelengkapnyaJurnalis cantik di Jalur Gaza ini berusia 11 tahun.
Baca Selengkapnya