Jurnal Lancet: Virus Corona Varian Inggris Tidak Sebabkan Sakit Lebih Parah
Merdeka.com - Jurnal kedokteran Penyakit Menular The Lancet dalam publikasi terbarunya menyatakan varian virus corona yang sangat menular dan pertama diidentifikasi di Inggris tidak menyebabkan pasien mengalami sakit lebih parah.
Varian yang dikenal dengan nama B.1.1.7 diidentifikasi pertama kali di Inggris tahun lalu dan menjadi jenis varian yang umum di Amerika Serikat, kata Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC).
Penelitian ini menganalisis kondisi 496 pasien Covid-19 yang dirawat di sejumlah rumah sakit di Inggris pada November dan Desember tahun lalu dan membandingkannya dengan pasien yang terinfeksi virus corona dari varian lain. Para peneliti menemukan tidak ada perbedaan risiko sakit yang lebih parah, kematian, atau dampak klinis lainnya dari pasien dengan varian B.1.1.7 dan varian lain.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama ditemukan? Menurut pengumuman resmi dari Presiden Joko Widodo, kasus Covid-19 pertama di Indonesia terjadi pada dua warga Depok, Jawa Barat, yang merupakan seorang ibu berusia 64 tahun dan putrinya berusia 31 tahun.
-
Bagaimana cara virus Corona varian Omicron bermutasi? Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kapan virus muncul? Virus-virus ini dapat menyebabkan penyakit ringan hingga mematikan.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Nama Bahasa Inggris apa yang viral? Nama Bahasa Inggris untuk bayi laki-laki acap kali dicari sebagai referensi para orangtua yang sedang menyambut kelahiran sang buah hati di dunia.
"Data kami, dalam konteks penelitian dan terbatasnya penelitian di dunia nyata, memberikan hasil yang menegaskan kembali bahwa pasien yang dirawat di rumah sakit dengan varian B.1.1.7 tidak mengalami tingkat keparahan yang berbeda dari pasien dengan varian lain," kata para peneliti dalam jurnal the Lancet, seperti dilansir laman Al Arabiya, Selasa (13/4).
Sementara dalam penelitian terpisah yang dipublikasikan di jurnal Kesehatan Masyarakat The Lancet menemukan bahwa vaksin tampaknya cukup efektif melawan virus corona varian Inggris karena tidak ditemukan ada peningkatan penularan jika dibandingkan varian lain yang bukan B.1.1.7.
Menurut ilmuwan Inggris, virus corona varian Inggris sekitar 40-70 persen lebih menular dari varian virus corona sebelumnya.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Varian JN.1 merupakan pemicu lonjakan Covid-19 di Singapura.
Baca SelengkapnyaCovid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaMohammad Syahril, melanjutkan, varian Covid Eris termasuk ke dalam kelompok varian XBB, yang merupakan 'anakan' atau turunannya varian Omicron.
Baca SelengkapnyaAni menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.
Baca SelengkapnyaVarian baru virus corona bernama Pirola tengah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaPenemuan kasus yang dihimpun per tanggal 6-23 Desember 2023 sebanyak 5 kasus.
Baca SelengkapnyaVarian tersebut memicu ada peningkatan kasus Covid-19 di Singapura.
Baca SelengkapnyaWHO saat ini memonitor berbagai varian yang banyak ditemui.
Baca SelengkapnyaWHO kemarin mengumumkan wabah mpox atau cacar monyet kini dalam status darurat kesehatan global.
Baca SelengkapnyaPenularan varian JN.1 telah ditemukan di Jakarta dan Batam.
Baca SelengkapnyaPB IDI mengimbau masyarakat untuk menerapkan lagi protokol kesehatan seperti memakai masker dan menghindari kerumunan.
Baca Selengkapnya