Jurnalis gadungan India ditangkap di Australia saat ingin liput ajang olah raga
Merdeka.com - Seorang jurnalis India ditangkap di Australia karena menyelundupkan delapan orang ke negara tersebut. Dia menggunakan surat rekomendasi media palsu dan mengaku akan meliput Ajang Olahraga Persemakmuran di Negeri Kanguru pada 4-15 April mendatang.
Jurnalis bernama Rakesh Sharma beserta rombongannya itu terbang ke Australia melalui Bangkok, Thailand. Petugas bandara mencurigai kelompok tersebut telah membawa dokumen palsu dalam perjalanan mereka kali ini. Kemudian, petugas pun memberi peringatan kepada pihak Australia atas kejanggalan tersebut.
"Siapapun yang masuk ke Australia, baik itu atlet, pejabat tim, penonton, dan media harus memegang visa dan akreditasi yang sah. Semuanya itu dianggap sebagai penunjang resmi untuk masuk ke negara kami," kata pejabat perbatasan Australia, Terry Price, dilansir dari laman BBC, Kamis (29/3).
-
Siapa yang dituduh mencari sensasi? Replik itu menjawab pleidoi SYL yang menuding jaksa mencari sensasi dalam penuntutan perkara suap dan gratifikasi yang menyeretnya.
-
Kenapa jurnalis perempuan sering digoda di Stadion Gelora Bung Tomo? Pengalaman Ratna sering digoda suporter di Stadion Gelora Bung Tomo, menurut Ratna, tak dialami oleh rekan jurnalis laki-laki. Sadar bahwa perempuan di Indonesia masih dipandang sebelah mata, Ratna memilih melakukan hal-hal antisipatif saat bekerja meliput sepak bola.
-
Apa yang dialami jurnalis perempuan saat meliput sepak bola? Bencana dan Berkah Jurnalis Perempuan Menjadi jurnalis perempuan yang meliput sepak bola bak dua mata pisau berlawanan. Pada satu sisi bisa memperoleh kemudahan, di sisi lain rentan mengalami berbagai jenis kekerasan.
-
Mengapa TNI AU memberikan penghargaan kepada jurnalis? Penghargaan diberikan kepada para jurnalis sebagai bentuk apresiasi terhadap karya jurnalistik yang telah berkontribusi untuk kemajuan TNI AU.
-
Dimana kejadian ini berlangsung? Sebuah video memperlihatkan prajurit TNI yang memberi kejutan di HUT Bhayangkara. Sejumlah TNI tiba-tiba datang ke kantor Polisi Tuban dengan membawa massa yang cukup banyak.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
Sharma sebagai tersangka utama dalam kasus ini diduga telah memfasilitasi dokumen palsu dan informasi palsu lainnya agar bisa menyelundupkan kedelapan orang tersebut.
Akibat perbuatannya, Sharma terancam hukuman penjara maksimal 20 tahun atas tuduhan melakukan perdagangan manusia. Sidang terhadap Sherma akan dilakukan pada 6 April mendatang.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang jurnalis mendapat perlakuan tak menyenangkan saat meliput di kawasan konservasi Taman Wisata Alam Teluk Youtefa.
Baca SelengkapnyaTimnas AMIN akan segera menggelar konferensi pers terkait penangkapan salah satu jubirnya tersebut.
Baca SelengkapnyaGanjar menegaskan bakal membela kasus yang menimpa Juru Bicara TPN Aiman Witjaksono.
Baca SelengkapnyaTerungkapnya dugaan keterlibatan wartawan dalam mengintervensi kasus ini bermula dari pengakuan seorang kerabat keluarga korban berinisial S.
Baca SelengkapnyaPenangkapan Indra dibenarkan Tim Hukum Timnas AMIN Aziz Yanuar.
Baca SelengkapnyaPada Juli 2023 misalnya, seorang jurnalis media asing yang meliput penambangan nikel di Halmahera Tengah menjadi korban intimidasi petugas keamanan perusahaan.
Baca SelengkapnyaKorban dihalang-halangi saat melakuan peliputan. Telepon genggam dirampas dan di banting oleh orang tak dikenal (OTK).
Baca SelengkapnyaKejaksaan Negeri Jakarta Timur pun menerima pelimpahan tersangka dan barang bukti dari Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaAksi arogan bodyguard artis Atta Halilintar, mengancam wartawan di Polres Jakarta Selatan pada Rabu, 4 September 2024 malam.
Baca SelengkapnyaLaporan dilayangkan oleh AJV pada Kamis, 5 September 2024 malam.
Baca SelengkapnyaKetua AJI Jakarta, Afwan Purwanto mengatakan kasus kali ini merupakan kasus kekerasan terhadap jurnalis yang terus berulang menjelang tahun politik 2024.
Baca SelengkapnyaKejari Jakarta Timur menjelaskan penangkapan Jubir Timnas AMIN Indra Charismiadji atas dugaan penggelapan pajak dan TPPU.
Baca Selengkapnya