Kabur, tiga siswi Inggris jadi 'pengantin' ISIS
Merdeka.com - Tiga siswi dari Akademi Bethnal Green, Inggris menghilang. Diduga ketiganya terbang ke Turki dengan maksud untuk menjadi pengantin jihadi.
Tiga siswi tersebut, Shamma Begum (15), Kadiza Sultana (16), dan satu lagi tak disebutkan namanya, berusia 15 tahun, berteman dekat dengan seorang gadis yang melakukan perjalanan ke Suriah pada Desember tahun lalu.
Pemerintah dan kepolisian Inggris berusaha untuk mencari mereka agar dapat menggagalkan rencananya.
-
Bagaimana mereka kabur? 'Udah kosong, ga ada orangnya,' terangnya.
-
Mengapa orang-orang meninggalkan rumah? Mereka diselimuti ketakutan setelah serangan Israel ke Jalur Gaza terus berlanjut.
-
Siapa yang terbang ke Jakarta? 'Puji Tuhan, Selasa malam rapat pleno KPU Papua Pegunungan selesai dilaksanakan walaupun banyak yang mengajukan keberatan dan kami bersama komisioner KPU Papua berangkat dan setibanya di Jakarta akan langsung mengikuti rapat pleno di KPU RI,' kata Theodorus Kossay.
-
Dari mana WNI dipulangkan? Empat di antaranya telah dipulangkan ke Indonesia.
-
Kenapa Keluarga Surbek harus meninggalkan Indonesia? Saat itulah keluarga Surbek terpaksa meninggalkan Indonesia walau itu merupakan pilihan yang sulit bagi mereka. Begitu pula dengan Gladys yang harus berpisah dengan Mino.
-
Siapa yang mudik? Tahun ini, diprediksi 123 juta orang akan melakukan perjalanan mudik.
"Saya pikir ada kesempatan kita bisa mendapatkan tiga gadis itu kembali. Jika tidak, mereka akan melakukan perjalanan ke Suriah," ujar Komandan Richard Walton, seperti dilansir dari Russian Today, Sabtu (21/2).
Menurut keterangan keluarga, ketiga gadis tersebut tidak meninggalkan pesan kepada keluarga atau teman-teman lainnya sebelum mereka berangkat. Mereka berangkat dengan pesawat Turkish Airlines.
Rupanya banyak remaja Inggris yang ingin bepergian ke Suriah yang saat ini dikendalikan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
"Kami prihatin dengan semakin banyak gadis remaja yang ingin melakukan perjalanan ke perbatasan Suriah. Pasalnya daerah itu sedang dikuasai ISIS," katanya.
Saya berharap, kata Walton, ketiga gadis tersebut kembali sekarang lantaran mendengar kekhawatiran kami dan orang tua mereka.
Menurut laporan, dua gadis hilang pada Selasa malam, sedangkan satunya lagi pada Rabu pagi.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Momen mengharukan Camillia Azzahra saat berangkat kuliah di Inggris ditemani sang Ibu
Baca SelengkapnyaHN mengajak kabur kedua adiknya lantaran kesal diputus sekolah oleh orang tuanya. Hal ini karena kondisi ekonomi keluarga.
Baca SelengkapnyaPengantin wanita di Sulawesi Barat ini pun akhirnya menikah dengan kakak calon suami.
Baca SelengkapnyaMaia Estianty dan Irwan Mussry memboyong anak-anak dan calon menantunya liburan ke Inggris. Sayangnya, Al Ghazali tak bisa ikut bersama mereka.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil melepas putrinya untuk berkuliah di Inggris.
Baca SelengkapnyaMomen perpisahan anak ke-3 Anies Baswedan dengan keluarga sebelum berangkat ke Manchester, Inggris.
Baca SelengkapnyaKetiga WNA tersebut hadir dalam persidangan tanpa didampingi penasihat hukum, kecuali didampingi ahli alih bahasa atau penerjemah.
Baca SelengkapnyaTiga narapidana terorisme (napiter) mengucapkan ikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Baca SelengkapnyaKerusuhan meluas bahkan sampai di ibu kota Irlandia Utara, Belfast.
Baca SelengkapnyaBuyamin Yapid, orang tua wali salah satu mahasiswa mengecam keputusan deportasi terhadap anaknya dan dua mahasiswa.
Baca SelengkapnyaKapolri perintahkan anggotanya untuk membebaskan ibu yang disekap dan dijadikan budak seks di Dubai.
Baca SelengkapnyaSaat pulang, ia langsung masuk kamar tanpa menunjukkan gelagat apapun.
Baca Selengkapnya