Kabut Asap Sumatera buat Polusi Udara Singapura Capai Level Terburuk
Merdeka.com - Kualitas udara di Singapura masih berada pada level tidak sehat hingga Minggu (15/9) pagi. Pollutant Standards Index (PSI) menunjukkan, tingkat polusi di Singapura melampaui angka 100.
Hingga pukul delapan pagi waktu setempat, wilayah Barat Singapura mengalami polusi terburuk dengan PSI menunjukkan angka 124. Indeks ini tidak jauh berbeda dengan wilayah Selatan yang berada di angka 121.
Sementara wilayah tengah serta Utara Singapura masing-masing 111 dan 108. Sedikit lebih beruntung dari bagian lainnya, indeks polusi di wilayah Timur Singapura menunjukkan angka 107.
-
Kapan kualitas udara Jakarta terpantau tidak sehat? Kualitas udara di DKI Jakarta terpantau masuk kategori tidak sehat pada Senin (14/8) pagi ini.
-
Di mana kualitas udara Jakarta terpantau tidak sehat? Kualitas udara di DKI Jakarta terpantau masuk kategori tidak sehat pada Senin (14/8) pagi ini.
-
Di mana polusi udara tinggi? Laman IQAir yang diperbarui menunjukkan bahwa tingkat polusi udara di Jakarta berada dalam kategori sedang.
-
Mengapa kualitas udara Jakarta memburuk? Memang, belakangan kualitas udara Jakarta jadi sorotan. Sebelumnya, Koalisi Inisiatif Bersihkan Udara Kota dan Semesta (Ibukota) juga mencatat dalam dua bulan terakhir kualitas udara di Jakarta memburuk.
-
Apa polutan utama yang menyebabkan kualitas udara Jakarta tidak sehat? Ukuran polutan utamanya PM2.5 dengan konsentrasi 59.4µg/m³. Data ini tercatat per pukul 08.00 WIB.
-
Kenapa kualitas udara Jakarta buruk? Belakangan ini, kualitas udara Jakarta jadi sorotan masyarakat. Kualitas udara di DKI Jakarta terpantau masuk kategori tidak sehat pada Senin (14/8/2023) pagi ini. Dilihat dari situs IQAir, indeks kualitas udara DKI Jakarta 153 AQI US.
Sejak Agustus 2016, PSI Singapura selalu menunjukkan angka di bawah 100. Namun, sejak Sabtu sore kualitas udara di Negeri Singa itu memburuk akibat serangan kabut asap.
Menurut NEA, badan lingkungan nasional Singapura, kualitas udara baru dikatakan baik jika PSI menunjukkan angka 50 ke bawah. Selanjutnya, indeks 51 hingga 100 diidentifikasikan sebagai level sedang. Sementara, angka 101 hingga 200 digolongkan dalam level tidak sehat.
Channel News Asia mengabarkan, buruknya kualitas udara, memaksa warga untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan. Terutama bagi anak-anak, orangtua, wanita hamil, dan mereka yang memiliki masalah jantung dan pernapasan.
Untuk mencegah dampak yang lebih buruk terhadap kesehatan, pemerintah Singapura menyediakan masker tipe N95. Berbeda dengan masker sekali pakai biasa, tipe masker satu ini dapat menyaring partikel udara berukuran kecil.
"Kami bekerja sama dengan penjual eceran untuk memindahkan stok (masker N95) ke toko-toko retail, dan stok akan tersedia secara progresif mulai hari ini," NEA mengumumkan melalui akun Facebook resminya, Minggu (15/9).
Dikutip dari laman Channel News Asia, NEA mengatakan penurunan kualitas udara disebabkan oleh pertemuan angin di wilayah perbatasan. Hal ini membuat lebih banyak kabut asap dari Sumatera masuk ke Singapura.
NEA mengungkapkan, sebanyak 450 titik api terdeteksi di sebagian besar wilayah Sumatera, mulai dari Riau, Jambi, hingga Sumatera Selatan. Angka ini menunjukkan peningkatan tajam dari pantauan Jumat lalu, dengan 156 titik api.
"Kabut asap sedang hingga pekat dari titik-titik panas di Riau dan Jambi telah dibawa oleh angin, hingga memengaruhi (kualitas udara) di Singapura dan bagian Selatan Semenanjung Malaysia," jelas NEA.
Selain Singapura, kualitas udara di Malaysia juga menurun. Kabut asap tebal pun telah menyelimuti Kuala Lumpur, Malaysia. Dikabarkan, kondisi terburuk berada di wilayah Selangor.
Sementara itu, pemerintah Indonesia telah mengerahkan pasukan militer dan kepolisian untuk menangani kebakaran hutan di wilayah Sumatra dan Kalimantan.
Setidaknya tiga pesawat milik TNI Angkatan Udara ditugaskan untuk membuat operasi penyemaian awan di sekitar Riau. Operasi ini ditujukan untuk mencipakan hujan buatan.
Reporter Magang: Anindya Wahyu Paramita
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masyarakat pada kota dengan indeks kualitas udara tidak sehat disarankan untuk memakai masker jika melakukan aktivitas di luar rumah atau outdoor.
Baca SelengkapnyaIndeks kualitas udara di Jakarta berada berada pada level 124 AQI US dengan polutan utama udara di Jakarta adalah PM 2.5 dengan konsentrasi 45 ug/m3.
Baca SelengkapnyaSitus tersebut juga merekomendasikan terkait kondisi udara di Jakarta, yaitu bagi masyarakat sebaiknya menghindari aktivitas di luar ruangan.
Baca SelengkapnyaHal ini dampak asap dari kebakaran hutan dan lahan di sejumlah wilayah di Sumatera Selatan.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan laporan IQAir, kualitas udara Jakarta pada Jumat (22/9/2023) pukul 15.00 WIB mencapai angka 152.
Baca SelengkapnyaJakarta sebagai kota dengan kualitas udara peringkat kedua terburuk di dunia
Baca SelengkapnyaJakarta rangking lima kota udara terburuk di dunia dengan indeks kualitas udara (AQI) di angka 160.
Baca SelengkapnyaData terupdate pukul 08.42 Wib, Palembang menjadi kota dengan kualitas udara sangat buruk se-Indonesia di level 181 AQI US.
Baca SelengkapnyaDi Jakarta Pusat, Indeks Standar Pencemaran Udara Maksimum berada di angka 91 dengan kategori sedang. Kemudian, di Jakarta Barat 51 dengan kategori sedang.
Baca SelengkapnyaSebaran kabut asap akibat karhutla ini membuat kualitas udara di Palembang memburuk dan lebih parah dari polusi di Jakarta.
Baca SelengkapnyaSitus ini merekomendasikan masyarakat untuk mengenakan masker.
Baca SelengkapnyaPada situs pemantauan IQ Air, Minggu pukul 06.11 Wib, Jakarta, diklasifikasikan sebagai kota nomor tujuh dengan pencemaran udara tertinggi di dunia.
Baca Selengkapnya