Kakek asal Nepal ini sukses wujudkan mimpinya sebelum meninggal
Merdeka.com - Lelaki lanjut usia asal Nepal, Bote Rai, dua hari lalu akhirnya bisa memenuhi impiannya selama seumur hidup yakni menggunakan pesawat terbang. Ini terjadi setelah sebuah maskapai penerbangan lokal memungkinkan dia mewujudkan mimpinya itu.
Menurut surat kabar the Himalayan Times, Rai (106 tahun) melakukan penerbangan selama 35 menit dari Kota Biratnagar, sebelah selatan Nepal, ke Ibu Kota Kathmandu, menggunakan maskapi penerbangan Yeti Airlines, yang beroperasi melayani penerbangan dalam negeri di seantero Nepal, seperti dilansir situs the Huffington Post, Kamis (22/8).
Maskapai itu dilaporkan memberikan tawarannya setelah koran the Himalayan Times menuliskan sebuah artikel yang menguraikan tentang keinginan-keinginan Rai yang sudah sekarat.
-
Siapa yang berhasil dalam mengejar mimpinya? Man jadda wajada. Siapa yang bersungguh-sungguh, akan berhasil.
-
Siapa yang terbangkan jet pribadi? Ya, kini Vincent sudah kembali menjadi seorang pilot dan terbangkan pesawat jet pribadi yang lekat dengan imej orang-orang tajir melintir.
-
Bagaimana cara sang pesolek mencapai keinginannya? Tuhan yang cantik, temani aku yang sedang menyepidi rimba kosmetik. Nyalakan lanskappada alisku yang gelap. Ceburkan bulan ke lubuk mataku yang dalam. Taburkan hitampada rambutku yang suram. Hangatkan merah pada bibirku yang resah.
-
Siapa yang menyelamatkan pilot? Pramugari Nigel Ogden segera merespons dengan melompat ke kokpit dan mengamankan Lancaster dengan memegang pinggangnya agar tidak terlepas sepenuhnya dari pesawat.
-
Siapa yang naik helikopter? Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr dan istrinya menuai kritik di media sosial lantaran menggunakan helikopter untuk pergi menonton konser musik Coldplay di Philippine Arena, Manila.
-
Bagaimana pria ini mencapai kesuksesannya? Hidup dalam keterbatasan sejak kecil Dikutip dari akun Instagram @kvrasetyoo, Kukuh membagikan kisah hidupnya yang berliku. Sejak kecil dia kurang mendapat kasih sayang orang tua karena ayahnya bekerja seharian sebagai sopir, dan ibunya juga bekerja sebagai pekerja rumah tangga. Belum lagi kondisi ekonomi keluarganya yang pas-pasan, sehingga menuntutnya agar hidup lebih mandiri. Sebagai anak sulung, Kukuh mulai menaruh perhatian dan bertekad ingin membantu keluarganya.
"Saya selalu ingin terbang tapi saya tidak pernah bisa mewujudkannya," kata Rai, di artikel yang diterbitkan pada Ahad kemarin. "Saya ingin terbang seperti burung di langit terbuka sebelum saya meninggal."
Yeti Airlines kemudian mendengar cerita itu dan mengatur perjalanan Rai dan keponakannya ke Kathmandu, di mana mereka juga akan menghabiskan semalam di sebuah hotel lokal dan berwisata ke Kuil Pashupatinath sebelum akhirnya pulang, seperti dikutip kantor berita Xinhua.
"Kami tidak hanya ingin menghasilkan uang melalui bisnis kami, tapi kami juga ingin memenuhi tanggung jawab sosial kami," ujar Wakil Direktur Yeti Airlines, Saral SJB Rana.
Meskipun tidak pernah pernah naik pesawat, Rai bersikeras bahwa dia tidak takut terbang. Koran the Himalayan Times menulis, setelah mendarat, Rai terlihat berseri-seri di depan kamera sambil berseru, 'Ramailo bhayo, ramailo bhayo', atau 'Saya telah bersenang-senang, bersenang'.
Namun, ketika ditanya apakah dia mau terbang lagi, Rai menjawab, tidak. "Ini sudah cukup." (mdk/fas)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berkat kesabarannya selama bertahun-tahun, ia sebentar lagi bisa melihat Ka'bah secara langsung di usianya yang menginjak usia 73 tahun.
Baca SelengkapnyaWanita ini ceritakan perjuangan sopir angkot yang jadi Tamtama TNI hingga berhasil pensiun sebagai perwira.
Baca SelengkapnyaIa mengaku sudah 11 hari melakukan perjalanan tersebut.
Baca SelengkapnyaMomen tukang parkir berusia 75 tahun diajak umrah gratis. Momen ini bikin haru.
Baca SelengkapnyaDiketahui, sang putra akhirnya dinyatakan lolos dari kepolisian usai mengikuti 10 kali tes dalam 4 tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaIa pernah diramalkan tak berumur panjang oleh sang kakek.
Baca SelengkapnyaBertahun-tahun, tak ada anggota keluarganya yang tahu bahwa nenek Ngatima akan pergi haji
Baca SelengkapnyaSetiap kakak tentu ingin adiknya memiliki masa depan yang lebih baik dari dirinya.
Baca SelengkapnyaSaat iring-iringan mulai berjalan, para pilot dan pramugari pun memberi hormat pada Capt Jakto yang akan pensiun.
Baca SelengkapnyaIa tak kuasa menahan air mata bahagianya. Saking bahagianya ia sampai melakukan tindakan yang begitu menyentuh hati.
Baca SelengkapnyaMbah Tono sudah 26 tahun menabung untuk berangkat haji
Baca SelengkapnyaPria ini mengaku merasa senang karena bisa membelikan tiket pesawat untuk kedua orang tuanya dan bisa berkumpul bersama di perantauan.
Baca Selengkapnya