Kampus di Amerika batalkan penghargaan untuk pegiat anti-Islam

Merdeka.com - Sebuah perguruan tinggi di Amerika Serikat Universitas Brandeis terletak di Negara Bagian Massachusetts membatalkan penghargaan bakal mereka berikan pada Ayaan Hirsi Ali, pegiat anti-Islam. Mereka menilai laporan masa lalu Hirsi Ali tidak sesuai dengan prinsip dan nilai dianut lembaga pendidikan itu.

Surat Kabar New York Timer melaporkan, Rabu (9/4), awalnya Hirsi Ali dan empat orang lain bakal dianugerahi penghargaan kehormatan pada pertengahan bulan depan. Namun ternyata diralat lantaran masa lalu perempuan itu tidak sesuai nilai pendidikan yang menghormati perbedaan. "Namun kami mempersilakan Hirsi Ali berdialog dan memperbincangkan masalah ini," ujar Presiden Brandeis Frederick M. Lawrence.

Tapi upaya mengajak Hirsi Ali berdialog ini nampaknya menemui jalan buntu lantaran perempuan itu tak kunjung membalas surat elektronik maupun telepon tidak diangkat.

Batalnya penghargaan untuk Hirsi Ali bermula dari seorang nara blog menulis surat pada pihak kampus mengkritik pegiat anti-Islam itu tidak pantas mendapatkan gelar kehormatan. Ini dilanjutkan dengan mahasiswa Brandeis yang memulai petisi lewat situs change.org agar universitasnya juga menganulir penghargaan pada Hirsi Ali. 

Juru bicara kelompok Hubungan Islam-Amerika mengirim surat pada pihak kampus agar membatalkan penghargaan itu. "Dia salah satu terburuk orang pembenci Islam. Bahkan paling buruk sejagat," kata Ibrahim Hooper juru bicara Hubungan Islam-Amerika pada sebuah wawancara dengan media lokal. Dia mengatakan agar Brandeis tidak tertipu dengan figur Hirsi Ali.

Sementara kelompok Institut Arab Amerika lewat direkturnya yakni Maya Berry mengatakan Hirsi Ali mungkin mempunyai kisah nyata kekecewaan yang dalam pada Islam secara pribadi, termasuk disunat, namun lembaga terhormat seperti Brandeis sangat mengecewakan jika benar-benar memilih dia untuk penghargaan ini.

Hirsi Ali jelas tidak bisa disamakan dengan pemimpin dituding anti-Islam lainnya seperti mantan Presiden George Walker Bush atau Perdana Menteri Inggris Tony Blair. Mereka memerangi terorisme dalam Islam, bukan agamanya seperti dilakukan Hirsi Ali.