Kanada Belum Berencana Ambil Sampah di Malaysia
Merdeka.com - Kanada dikabarkan belum berencana mengambil sampah plastik yang berasal di Malaysia. Dikutip dari laman Channel News Asia, Jumat (14/6), hal itu disampaikan oleh juru bicara Kementerian lingkungan Kanada menanggapi isu yang tengah beredar.
Pada akhir Mei, pemerintah Malaysia mengatakan akan mengirim kembali 3.000 ton sampah plastik ke 14 negara asal, termasuk Kanada, Amerika Serikat, Jepang, Prancis, Australia, dan Inggris. Dalam sebuah pernyataan email kepada Reuters, juru bicara Lingkungan dan Perubahan Iklim Kanada Gabrielle Lamontagne mengatakan, pihaknya belum berencana mengambil sampah di Malaysia.
"Tidak ada rencana bagi pemerintah Kanada untuk mengambil sampah di Malaysia."
-
Mengapa sampah plastik sangat mencemari lingkungan? Selain dampak buruknya yang mampu mencemari lingkungan, permasalahan ini pun tentunya dapat menimbulkan masalah kesehatan bagi masyarakat yang tinggal di sekitarnya karena dinilai sangat tidak higienis. Bukan hanya itu saja, tumpukan sampah ini juga mampu menciptakan ledakan gas metana yang berbahaya bagi keselamatan manusia.
-
Bagaimana cara mengurangi sampah plastik? 'Berbagai upaya mengurangi timbulan sampah harus dilakukan untuk menekan dampak lingkungan hidup baik limbah padat, cair maupun gas, terutama penyebab pencemaran udara dan krisis iklim',
-
Mengapa sampah plastik berbahaya bagi ekosistem? Plastik di laut menyebabkan kerusakan ekosistem laut. Penyu sering memakan kantong plastik yang mengapung, mengiranya sebagai ubur-ubur, sementara burung laut dan ikan juga menelan serpihan plastik yang berakhir di perut mereka, yang dapat menyebabkan kematian karena kelaparan.
-
Di mana sampah plastik mengapung? Sampah plastik mengapung di Sungai Ciliwung, Kanal Banjir Barat, Jakarta, Rabu (20/12/2023).
Dia menambahkan Kanada telah menghubungi pemerintah Malaysia untuk perincian. Untuk sementara, belum ada perincian jumlah banyak sampah plastik yang berasal dari Kanada.
Limbah asing telah muncul sebagai penyebab gesekan diplomatik dalam beberapa bulan terakhir di Asia Tenggara. Akibat hal tersebut, Filipina menarik para diplomat dari Kanada pada Mei lantaran masalah limbah rumah tangga secara ilegal dari Kanada yang tidak dikembalikan ke negara asal pada batas waktu yang ditentukan.
Awal pekan ini, Kanada mengumumkan rencana untuk melarang beberapa plastik sekali pakai seperti sedotan, tas dan peralatan makan pada awal 2021 untuk mengurangi limbah yang tidak dapat didaur ulang dan melindungi lautan dunia.
Sebelumnya, Filipina telah mengirimkan kembali berton-ton sampah ke Kanada pada Jumat, 31 Mei 2019 setelah pertikaian diplomatik, karena Manila dan negara-negara Asia Tenggara lain menolak menjadi tempat pembuangan sampah internasional. Langkah itu dilakukan setelah kampanye panjang yang mendesak Kanada agar mengambil kembali limbah miliknya yang membusuk.
Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengecam dan mendesak agar sampah itu segera dikembalikan. Sebagaimana dilansir dari Channel News Asia.
Sampah-sampah itu dikirim kembali dengan 69 kontainer, dimuat dalam kapal kargo di Subic Bay, bekas pangkalan angkatan laut AS dan pelabuhan pengiriman di barat laut Manila. Ke-69 kontainer itu kini memulai perjalanan panjang menuju Kanada.
Sumber: Liputan6.com
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Uni Eropa telah memulai dialog dengan Thailand, Malaysia dan Indonesia untuk mengatasi perdagangan limbah ilegal.
Baca SelengkapnyaKementerian Kelautan dan Perikanan membuka kemungkinan pemanfaatan hasil sedimentasi di laut untuk diekspor.
Baca SelengkapnyaKementerian LH meminta, pemerintah daerah di seluruh Indonesia segera memperbaiki pengelolaan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sampah.
Baca SelengkapnyaReklamasi pulau sampah di pesisir Jakarta Utara saat ini belum menjadi hal keharusan
Baca SelengkapnyaMenurutnya dampak sampah plastik sangat besar bagi lingkungan dan terasa sekali di Jakarta.
Baca SelengkapnyaAminullah juga menekankan pentingnya konsistensi di seluruh jajaran Kementerian LH.
Baca SelengkapnyaAlat berupa excavator dikerahkan untuk membersihkan sampah. Tetapi, yang menjadi pertimbangan adalah medan yang sulit menuju lokasi.
Baca SelengkapnyaIndonesia jadi negara terbesar ke-2 yang sumbang sampah kantong plastik ke laut.
Baca SelengkapnyaPengelolaan sampah secara berkelanjutan masih perlu menjadi perhatian serius di Indonesia.
Baca SelengkapnyaTernyata begini cara membuang sisa sampah yang berada di kapal. Harus bayar jutaan rupiah dan tidak sembarangan.
Baca SelengkapnyaPemusnahan dilakukan di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur
Baca Selengkapnya