Kapal Ever Given Berhasil Mengapung Lagi Setelah Tersangkut di Tepi Terusan Suez
Merdeka.com - Kapal kontainer raksasa, Ever Given yang tersangkut di Terusan Suez, Mesir, dilaporkan sebagian bagian kapal yang tersangkut bisa dibebaskan dari tepi kanal. Hal ini meningkatkan harapan jalur perairan penting itu bisa dibuka kembali dan mempermudah lalu lintas pengiriman barang global.
Pada Senin pagi, laporan menyatakan haluan kapal yang tersangkut telah berhasil dibebaskan dari tepian kanal.
The Wall Street Journal mengutip Osama Rabie, kepala Otoritas Terusan (SCA), mengatakan kapal sebagian telah berhasil dibebaskan dan itu merupakan “kabar baik”. Dia mengatakan kapal penarik akan terus bekerja untuk memastikan kapal bisa mulai bergerak kembali.
-
Dimana kapal Israel singgah? Kapal perang Israel mendapat karpet merah dari pemerintah Maroko di bawah kepemimpinan Raja Muhammad VI saat berlabuh di pelabuhan Tangier.
-
Kapan kapal tersebut tenggelam? Lempengan-lempengan yang diukir dari marmer Purbeck ini merupakan muatan kapal karam bersejarah tertua di Inggris yang tenggelam di lepas pantai Dorset pada masa pemerintahan Henry III di abad ke-13, seperti dikutip dari Ancient Origins, Jumat (14/6).
-
Di mana kapal tenggelam itu ditemukan? Pada 2018, Departemen Penelitian Bawah Air Universitas Antalya menemukan bangkai kapal yang diperkirakan berasal dari tahun 1600 SM tersebut di lepas pantai barat Provinsi Antalya.
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar,' ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
“Kami belum selesai, tapi kapal telah begerak,” ujarnya, dilansir The Guardian, Senin (29/3).
Bloomberg mengutip layanan maritim Inchcape menyampaikan tim penyelamat kapal telah membebaskan kapal Ever Given hampir tujuh hari setelah tersangkut. Situs web pemantau kapal menunjukkan kapal berbendera Panama itu telah berpindah dari posisinya yang tersangkut di pinggir kanal, dengan haluan kapal mengarah ke utara menjauh dari tepi timur.
Leth Agencies, yang menyediakan jasa pengiriman melewati Terusan Suez, menyampaikan pada Senin pagi, terobosan itu berhasil setelah upaya intensif untuk mendorong dan menarik kapal menggunakan 10 kapal penarik.
Upaya penyelamatan juga termasuk menggali ribuan ton pasir dari tepi dan tengah kanal. Ombak besar musim semi juga membantu mengapungkan kembali kapal.
Video yang muncul menampilkan kapal mengapung di kanal. Di TKP, kapal penarik terdengar membunyikan lonceng mereka untuk merayakan keberhasilan tersebut. Kabar ini muncul setelah pemerintah Mesir menyampaikan pada Minggu, ombak besar dan kedatangan kapal penarik tambahan akhirnya bisa membebaskan kapal tersebut.
Upaya pembebasan kapal dihentikan pada Minggu untuk menunggu kedatangan kapal tambahan, sementara proses penggalian tetap berlangsung.
Menurut Reuters, dua sumber dari SCA sebelumnya menyampaikan banyak bebatuan ditemukan di haluan kapal. Dalam pernyataannya, SCA menyampaikan para penggali berusaha memindahkan bagian tepian kanal dan memperluas pengerukan di dekat haluan kapal hingga kedalaman 18 meter.
Osama Rabie menyampaikan kepada saluran berita Mesir, kapal berhasil bergerak untuk pertama kalinya pada Sabtu malam.
“Itu pertanda baik,” ujarnya, menambahkan 28 kapal penarik telah dikerahkan di sekitar kapal dan tim bekerja di sekitarnya.
Richard Meade, seorang editor di perusahaan media dan data pelayaran Lloyd’s List, menyampaikan sejumlah sumber yang mengetahui operasi pembebasan itu optimis kapal bisa digerakkan dalam waktu 24-48 jam ke depan.
Kapal dengan panjang 400 meter itu tersangkut di tepi Terusan Suez karena angin kencang pada 23 Maret, melumpuhkan rute lalu lintas pengiriman barang antara Eropa dan Asia tersebut. Sedikitnya 369 kapal menunggu untuk melalui Terusan Suez, termasuk kapal minyak, kapal bermuatan gas (LNG), dan kapal LPG.
Banyak kapal yang terpaksa mengalihkan rute kapalnya sekitar Cape of Good Hope Afrika Selatan, walaupun membutuhkan waktu tujuh sampai 10 hari lebih lama dan memakan lebih banyak bahan bakar untuk perjalanan antara Asia dan Eropa.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terusan yang berada di Mesir itu sempat menjadi 'pusat konflik' antara Amerika, Eropa, dengan Mesir.
Baca SelengkapnyaPembangunan Terusan Suez dimulai pada awal tahun 1859.
Baca SelengkapnyaDalam operasi pembebasan tersebut, 17 awak kapal berhasil diselamatkan.
Baca SelengkapnyaKesombongan Israel harus dibayar mahal. Dalam dua jam Garis Bar Lev langsung dijebol!
Baca SelengkapnyaRobot Bawah Laut Temukan Bangkai Kapal Berumur 3.300 Tahun, Isinya Bejana-Bejana Raksasa
Baca SelengkapnyaDermaga Apung Senilai Rp 5 Triliun yang Dibangun AS di Gaza Tersapu Gelombang Besar
Baca SelengkapnyaKapal yang memuat 40 ton beras dan 30 tabung elpiji tenggelam usai dihantam ombak saat berada di Perairan Selayar.
Baca SelengkapnyaKapal kargo yang dinahkodai Kapten Pattahudin itu karam dan tenggelam saat hendak berlabuh di Pelabuhan Tenau Kupang.
Baca SelengkapnyaKapal nelayan pencari teripang asal Sulawesi Tenggara, terombang-ambing dua hari akibat patah kemudi di dekat perbatasan Indonesia-Australia.
Baca Selengkapnya"Astagfirullohalazim," demikian pekik si perekam video dikutip merdeka.com, Sabtu (14/12).
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu mengakibatkan sebagian dari 16 ton beras buloh terendam air.
Baca SelengkapnyaPembangunan Terusan Suez dimulai pada awal tahun 1859, di ujung kanal paling utara pelabuhan Said, Mesir.
Baca Selengkapnya