Kapal-Kapal Pesiar yang 'Terombang Ambing' di Laut karena Virus Corona
Merdeka.com - Sejumlah kapal pesiar dilarang bersandar di pelabuhan di berbagai negara karena ada penumpangnya yang terinfeksi virus corona. Larangan ini membuat kapal yang berisi ribuan penumpang tersebut 'terombang ambing' di tengah lautan.
Pemerintah setempat takut virus dalam kapal itu menulari warga sekitar pelabuhan. Alhasil ribuan penumpang kapal terperangkap hingga menunggu bantuan.
Berikut kapal-kapal pesiar yang dilarang berlabuh karena salah satu pasiennya tertular virus corona:
-
Kenapa warga takut dengan kapal Minajaya? Penyebab warga sekitar pantai ketakutan adalah karena saat itu muncul isu bahwa kapal tersebut merupakan kapal perang milik Malaysia yang datang dan menyerang dari arah selatan.
-
Kenapa Covid Pirola dikhawatirkan? Varian baru virus corona bernama Pirola tengah menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia. Varian BA.2.86, yang dijuluki 'Pirola', adalah varian baru Omicron yang bermutasi dan memicu lonjakan kasus baru. Pirola memiliki lebih dari 30 mutasi penting, menurut Scott Roberts, spesialis penyakit menular Yale Medicine dikutip dari Al-Jazeera.
-
Kenapa warga khawatir tentang buaya? Kalau buaya yang masih kecil itu hidup liar, dikhawatirkan ada induknya yang masih berkeliaran di sekitar sungai Desa Kebonagung.
-
Siapa yang khawatir tentang kemungkinan pandemi berikutnya? Salah satu orang terkaya dunia, Bill Gates telah mengingatkan publik selama beberapa dekade terakhir mengenai sejumlah ancaman serius. Dia menyebutkan bahwa bencana iklim hingga kemungkinan serangan siber besar akan menjadi ancaman serius bagi umat manusia di bumi, tetapi itu bukan yang utama. Dia menyebut, ada dua ancaman terbesar yang mengkhawatirkan Bill Gates. Kedua ancaman terbesar tersebut adalah kemungkinan terjadinya perang besar akibat ketidakstabilan global saat ini dan kemungkinan pandemi berikutnya dalam 25 tahun ke depan.
-
Mengapa virus menyerang manusia? Virus yang dapat menyerang manusia memang perlu dipahami.
-
Virus apa saja yang ada di laut? Dikatakan, bahwa laut mengandung lebih dari 200.000 virus yang berbeda, dengan berbagai jenis yang ada di dalamnya. Jumlah ini sangat besar dan menunjukkan betapa beragamnya kehidupan mikroba yang ada di lautan.
Kapal Pesiar Viking Sun
Kapal Pesiar Viking Sun memiliki agenda mengantar wisatawan mancanegara ke ke Pulau Komodo, Semarang, Surabaya, dan Bali. Namun di Semarang dan Surabaya, kapal tersebut sudah mendapat penolakan dengan pertimbangan kesehatan atau terkait adanya isu virus corona.
Di Bali, Kapal Pesiar Viking Sun tidak mendapat izin untuk bersandar di Pelabuhan Benoa, Denpasar.
"Tadi saya putuskan (izin) untuk ditunda supaya ada kesempatan untuk mengelola mitigasi yang cermat supaya tidak berdampak negatif terhadap Bali secara keseluruhan," kata Gubernur Bali Wayan Koster, Jumat (6/3).
Ia mengatakan, dengan kedatangan Kapal Pesiar Viking Sun tentu akan berdampak kepada pariwisata di Bali dan bisa saja membuat kualitas pariwisata di Bali terganggu.
"Kita sebagai pariwisata terbaik di dunia sangat rawan dengan masalah kesehatan. Jadi, karena itu kita harus hati-hati betul dan cermat," jelasnya.
Kapal Diamond Princess
Virus Corona atau Covid-19 menyerang penumpang Kapal Pesiar Diamond Princess Jepang. Dari 3.711 penumpang, 446 di antaranya terinfeksi corona, termasuk 3 orang WNI. Para penumpang sempat dikarantina di dalam kapal pesiar hingga hasil pemeriksaan selesai.
Penyebaran virus tersebut bermula ketika seorang pria asal Hong Kong berusia 80 tahun merasakan gejala penyakit corona. Pria tersebut mulai ikut dalam perjalanan kapal di Yokohama pada 20 Januari 2020 dan meninggalkan kapal di Hong Kong pada 25 Januari.
Kapal ini sempat berlabuh di perairan Yokohama. Di sana, pihak berwenang Jepang melakukan karantina. Kapal tersebut dikarantina karena jumlah penumpang yang terinfeksi virus corona terus bertambah. Beberapa waktu lalu dikonfirmasi jika ada 10 orang yang terinfeksi virus corona di kapal tersebut.
Kendati demikian, saat ini tercatat sudah ada 61 kasus yang dikonfirmasi, hingga pada akhirnya seluruh penumpang dikarantina di Yokohama selama paling tidak dua pekan.
Kapal Pesiar Grand Princess
Ribuan penumpang kapal pesiar Grand Princess terjebak di lepas pantai California, Amerika Serikat, sejak Rabu (4/3) setelah beberapa penumpang dan anak buah kapal menunjukkan gejala terinfeksi virus corona (COVID-19). Kapal itu sebetulnya sedang menuju Hawaii dan Meksiko, namun diperintahkan kembali ke San Fransisco.
Sebelumnya, ada dua penumpang Kapal Grand Princess yang sudah positif virus corona. Keduanya naik kapal itu pada perjalanan rute San Fransisco - Meksiko pada 11 hingga 21 Februari lalu. 1 di antaranya dilaporkan telah meninggal dunia.
Pada Rabu kemarin, Gubernur California Gavin Newsom memerintahkan supaya kapal Grand Princess tidak berlabuh, melainkan tetap di pesisir.
Gubernur Newsom meminta agar kedatangan kapal itu ditunda agar otoritas kesehatan Amerika Serikat, penjaga pantai, dan pejabat kesehatan negara bagian dapat mengadakan pengujian.
"Sebab kami memiliki sejumlah penumpang dan anggota kru yang memiliki gejala-gejala (Virus Corona) di kapal pesiar ini," ujar Gubernur Newsom.
Kapal Grand Princess dikelola perusahaan sama seperti kapal Diamond Princess. Grand Princess bisa membawa hingga 2.600 tamu.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cuaca buruk menyebabkan gelombang tinggi di perairan Tasikmalaya, Satpolairud minta nelayan tak melaut dulu.
Baca Selengkapnya94 Orang Tewas Tenggelam karena Kapal Feri Terbalik, Dipicu Kepanikan Wabah Penyakit
Baca SelengkapnyaSementara terkait apakah ada korban jiwa atau tidak, belum mengetahui secara pasti karena masih dalam upaya proses penyelamatan.
Baca SelengkapnyaKapal KM Parikudus yang membawa sekitar 30 penumpang terbalik di Perairan Pulau Rambut, Kelurahan Pulau Untung Jawa, Kepulauan Seribu
Baca SelengkapnyaPara nelayan khawatir terjadi tabrakan dan tersesat karena kabut asap membuat jarak pandang sangat pendek.
Baca SelengkapnyaAda 33 orang yang berada di KM Parikudus terdiri dari 3 Anak Buah Kapal (ABK) dan 30 penumpang.
Baca SelengkapnyaLima orang penumpang dibawa ke rumah sakit Krakatau Medika Cilegon karena mengalami sesak napas.
Baca SelengkapnyaSatu unit kapal pengangkut pengungsi etnis Rohingya dilaporkan tenggelam di perairan Aceh Barat, Rabu (20/3). Sebagian pengungsi masih terkatung-katung di laut.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Dishub Jakarta menghentikan sementara operasional angkutan kapal untuk wilayah Jakarta pada Selasa (10/12).
Baca SelengkapnyaKapal nelayan pencari teripang asal Sulawesi Tenggara, terombang-ambing dua hari akibat patah kemudi di dekat perbatasan Indonesia-Australia.
Baca SelengkapnyaBelasan jam kendaraan antre untuk menyeberang di Pelabuhan Merak.
Baca SelengkapnyaKeputusan ini diambil untuk memastikan keselamatan pengguna jasa transportasi laut.
Baca Selengkapnya