Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kapal Pengungsi Libya Tenggelam di Laut Mediterania Tewaskan Hampir 100 Orang

Kapal Pengungsi Libya Tenggelam di Laut Mediterania Tewaskan Hampir 100 Orang Imigran Libya di Laut Mediterania. ©2016/DailyMail

Merdeka.com - Hampir 100 orang tewas di perairan internasional setelah kapal padat penumpang yang berangkat dari Libya tenggelam. Kapal tanker komersil, Alegria 1, menyelamatkan empat orang dari sekoci di Laut Mediterania pada Sabtu pagi, menurut keterangan organisasi amal Doctors Without Borders atau MSF.

"Kami tahu dari kontak awal kami dengan Alegria 1 bahwa penyintas dilaporkan berada di laut selama sekurang-kurangnya empat hari di kapal yang bermuatan hampir 100 orang," jelas MSF di Twitter, dikutip dari South China Morning Post, Senin (4/4).

Menurut transkrip buku catatan pertukaran dengan kapal tanker, yang dilihat AFP, kapal tersebut mengatakan "sekitar 96 orang tewas di perairan tersebut."

Kepala badan pengungsi PBB menanggapi berita tersebut, mengatakan di Twitter "lebih dari 90 orang tewas dalam tragedi Mediterania lainnya."

"Eropa telah membuktikan kemampuannya menampung 4 juta pengungsi dari Ukraina dengan kebaikan hati dan efektif. Ia sekarang harus segera mempertimbangkan bagaimana menerapkan ini kepada pengungsi dan imigran lainnya, yang dalam penderitaan, mengetuk pintunya," lanjutnya.

Sementara itu MSF menekankan bahwa mereka yang diselamatkan pada Sabtu sangat membutuhkan perlindungan dan perawatan segera.

"Tidak ada dari penyintas yang harus dipulangkan ke tempat di mana mereka menghadapi penangkapan, penyiksaan, dan perlakuan buruk. Libya bukan tempat yang aman," jelasnya.

Libya, yang dilanda konflik dan pelanggaran hukum selama satu dekade, telah menjadi titik keberangkatan utama bagi para migran Afrika dan Asia yang berusaha mati-matian untuk mencapai Eropa. Para migran sering mengalami kondisi yang mengerikan di Libya sebelum berangkat menuju utara dengan kapal yang penuh sesak, seringkali tidak layak berlayar yang sering tenggelam atau mendapat masalah.

Uni Eropa telah menghadapi kritik karena kerjasamanya dengan Polisi Laut Libya untuk mengurangi jumlah migran yang tiba di pantai Eropa. Jika mereka kembali ke Libya, banyak dari mereka menghadapi penganiayaan mengerikan di pusat-pusat penahanan.

Sebelum tragedi terbaru ini, Organisasi Internasional Migrasi PBB (IOM) mencatat 367 kematian di Mediterania tahun ini, setelah mencatat 2.048 kematian yang sama pada 2021.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Korban Tewas Banjir Libya Tembus 5.100 Jiwa, Mayat-Mayat Berserakan di Jalan
Korban Tewas Banjir Libya Tembus 5.100 Jiwa, Mayat-Mayat Berserakan di Jalan

Banjir bandang ini terjadi setelah badai Mediterania bernama Daniel melanda wilayah Timur Libya, dengan Derna menjadi kota yang paling parah terkena dampaknya.

Baca Selengkapnya
VIDEO 94 Orang Tewas Tenggelam karena Kapal Feri Terbalik, Dipicu Kepanikan Isu Wabah Penyakit
VIDEO 94 Orang Tewas Tenggelam karena Kapal Feri Terbalik, Dipicu Kepanikan Isu Wabah Penyakit

94 Orang Tewas Tenggelam karena Kapal Feri Terbalik, Dipicu Kepanikan Wabah Penyakit

Baca Selengkapnya
Ini Penyebab Kapal Penyeberangan Tenggelam Tewaskan 15 Orang di Buton Tengah
Ini Penyebab Kapal Penyeberangan Tenggelam Tewaskan 15 Orang di Buton Tengah

Pencarian terhadap korban tenggelam telah ditutup.

Baca Selengkapnya
FOTO: Tewaskan 11 Ribu Orang, Beginilah Penampakan Kuburan Massal Korban Banjir di Libya
FOTO: Tewaskan 11 Ribu Orang, Beginilah Penampakan Kuburan Massal Korban Banjir di Libya

Jumlah korban tewas disebut bisa bertambah hingga 20.000 jiwa mengingat banyaknya kawasan yang tersapu banjir.

Baca Selengkapnya
FOTO: Porak-Poranda Libya Setelah Terjangan Badai Daniel Mengerikan, Mobil-Mobil hingga Mayat-Mayat Bergelimpangan di Jalan
FOTO: Porak-Poranda Libya Setelah Terjangan Badai Daniel Mengerikan, Mobil-Mobil hingga Mayat-Mayat Bergelimpangan di Jalan

Jumlah korban tewas diperkirakan akan terus bertambah karena kerusakan yang ditimbulkan cukup parah.

Baca Selengkapnya
Ini Identitas 15 Korban Meninggal Dunia Akibat Kapal Tenggelam di Buton Tengah
Ini Identitas 15 Korban Meninggal Dunia Akibat Kapal Tenggelam di Buton Tengah

Penyebab kapal tenggelam diduga akibat kelebihan muatan penumpang

Baca Selengkapnya
KM Resky Tenggelam Usai Dihantam Ombak, 2 Penumpang Meninggal dan 3 Masih Dicari
KM Resky Tenggelam Usai Dihantam Ombak, 2 Penumpang Meninggal dan 3 Masih Dicari

Ada dua penumpang atas nama Hasmira dan Mariana meninggal dunia akibat tidak bisa berenang.

Baca Selengkapnya
2000 Orang Dikhawatirkan Tewas, Badai Daniel Timbulkan Banjir Dahsyat di Libya
2000 Orang Dikhawatirkan Tewas, Badai Daniel Timbulkan Banjir Dahsyat di Libya

Sedikitnya 150 orang dilaporkan tewas dan ratusan lainnya dikhawatirkan menjadi korban dalam bencana yang disebabkan oleh Badai Daniel.

Baca Selengkapnya
Cerita Heroik Penumpang Kapal Tenggelam di Buton, Selamatkan Diri dengan Renang Sejauh 100 Meter
Cerita Heroik Penumpang Kapal Tenggelam di Buton, Selamatkan Diri dengan Renang Sejauh 100 Meter

Daya tampung ojek perahu yang tenggelam idealnya ditumpangi 14-15 orang. Tetapi pada saat kejadian peristiwa diisi 40 lebih orang penumpang.

Baca Selengkapnya
Kronologi Kapal Tenggelam di Buton Tengah Tewaskan Belasan Orang
Kronologi Kapal Tenggelam di Buton Tengah Tewaskan Belasan Orang

Penumpang perahu penyeberangan menyeberang usai menghadiri HUT Kabupaten Buton Tengah.

Baca Selengkapnya
KM Lebanon Angkut 23 Penumpang Tenggelam di Alor, 4 Orang Hilang
KM Lebanon Angkut 23 Penumpang Tenggelam di Alor, 4 Orang Hilang

KM Lebanon tenggelam akibat dihantam ombak besar. Sebanyak 19 penumpang dilaporkan selamat setelah ditolong nelayan setempat.

Baca Selengkapnya
Detik-Detik Kapal Wisatawan Dihantam Gelombang & Tenggelam, Tiga Orang Meninggal
Detik-Detik Kapal Wisatawan Dihantam Gelombang & Tenggelam, Tiga Orang Meninggal

Nakhoda dan ABK langsung dibawa ke Polres Tapanuli Tengah untuk diminta keterangannya.

Baca Selengkapnya