Kapal penyelamat imigran Eropa akan kirim bantuan untuk krisis Rohingya
Merdeka.com - Kapal yang biasa memberi bantuan pertolongan bagi para imigran di Eropa (MOAS) kemarin mengatakan akan berangkat dari Malta menuju perairan Teluk Bengal guna memberi bantuan bagi krisis Rohingya di Myanmar.
Laman Channel News Asia melaporkan, Selasa (5/9), dalam pernyataannya, Direktur MOAS Regina Catrambone mengatakan kapal Phoenix, yang sudah menyelamatkan 40 ribu anak-anak, wanita, dan pria di Mediterania sejak 2014, akan dikerahkan dalam misi selanjutnya menuju Teluk Bengal. Kapal itu nantinya akan mengirimkan bantuan bagi warga yang menjadi korban kekerasan.
Dia menuturkan keputusan untuk menggelar operasi penyelamatan ini juga akan dipengaruhi situasi yang belum jelas di Libya.
-
Dimana Rohingya mau berangkat ke Malaysia? Rencananya mereka akan menyebrang ke Malaysia melalui Kepulauan Panipahan Darat, Kecamatan Pasir Limau Kapas, Kabupaten Rohil.
-
Dimana Rohingya dijemput? Andi menjelaskan, warga Aceh ini menjemput pengungsi Rohingya di sekitar perairan laut Sabang.
-
Bagaimana Rohingya diangkut? Pengungsi diangkut menggunakan satu mobil pikap dan dua truk ke kantor Gubernur Aceh yang beralamat di Jalan Teuku Nyak Arief, Banda Aceh, sekitar pukul 20.30 WIB, Minggu malam (10/12).
-
Gimana caranya Rohingya mau ke Malaysia? 'Kedua pelaku warga Labuhan Batu, mereka meminta Rp5,5 juta per orang dikali 22 orang, untuk diberangkatkan ke Malaysia menggunakan kapal motor,' tutur Andrian.
-
Siapa yang mau bawa Rohingya ke Malaysia? Polisi mencurigai mereka sebagai TKI ilegal yang mau diberangkatkan. 'Informasinya ada dugaan tindak pidana perdagangan orang (TPPO). Kemudian mereka diperiksa, ternyata ada orang dari etnis Rohingya juga,' jelas Andrian.
-
Dimana kapal transit? Pukul 14.09, kapal feri tiba di Pelabuhan Tarebung, Pulau Sapudi. Di pulau ini, kapal akan transit selama satu jam.
"Saat ini terlalu banyak tanda tanya tanpa jawaban dan banyak hal belum pasti tentang bagaimana nasib imigran yang terjebak atau terpaksa kembali ke Libya," tulis Catrambone.
"MOAS tidak ingin menjadi bagian dari skenario untuk mengabaikan mereka yang butuh pertolongan dan perlindungan. Kami hanya fokus untuk mencegah mereka tiba di daratan Eropa tanpa mengetahui bagaimana nasib mereka nantinya."
Menurut MOAS kapal mereka sudah menolong sebanyak 7.826 nyawa di Mediterania tahun ini.
Kapal Phoenix diperkirakan akan mencapai Teluk Bengal dalam waktu tiga pekan.
"MOAS akan mengirimkan bantuan kemanusiaan dan pertolongan kepada warga Rohingya," kata pernyataan Catambrone. (mdk/pan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nelayan Aceh melakukan penyelamatan puluhan warga Rohingya setelah air pasang membalikkan kapal mereka saat cuaca buruk.
Baca SelengkapnyaPengungsi Rohingya yang selamat mengatakan kapal tersebut sebenarnya mengangkut 151 orang, sedangkan yang sudah berhasil diselamatkan baru 75 orang.
Baca SelengkapnyaPolres Langsa, Aceh menetapkan tiga warga Bangladesh sebagai tersangka dalam kasus penyelundupan pengungsi Rohingya.
Baca SelengkapnyaSeratusan imigran etnis Rohingya tersebut dalam pelayaran menuju Australia.
Baca SelengkapnyaMenurut Kapolri sejumlah warga Rohingya yang mengungsi sudah adanya kesepakatan sebelumnya.
Baca SelengkapnyaSedikitnya 51 pengungsi etnis Rohingya berlabuh di kawasan Desa Kwala Langkat, Kecamatan Tanjung Pura, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Rabu (22/5).
Baca SelengkapnyaPolisi menetapkan dua tersangka baru dalam kasus dugaan penyelundupan manusia etnis Rohingya ke Aceh. Dua tersangka itu berinisial MAH (22) dan HB (53).
Baca SelengkapnyaPara imigran Rohingya itu diduga tiba di Perairan Aceh Selatan pada Rabu, 16 Oktober, setelah dilansir dari laut Andaman.
Baca SelengkapnyaSekitar 300 pemudik tujuan Pulau Raas belum mendapatkan tiket kapal feri
Baca SelengkapnyaSebanyak 156 pengungsi Rohingya mendarat di Desa Karang Gading, Labuhan Deli, Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut).
Baca SelengkapnyaSaat dilihat lebih dalam, kondisinya di luar dugaan.
Baca SelengkapnyaPengungsi Rohingya kini mendapat penolakan dari warga Aceh. Pemerintah diminta bertindak tegas.
Baca Selengkapnya