Kapal tanker berawak WNI hilang di Johor, diduga korban perompak
Merdeka.com - Kapal tanker berbendera Malaysia bermuatan 6 ribu metrik ton bahan bakar setara pertamax hilang di perairan Johor. Di kapal itu, terdapat lima Warga Negara Indonesia.
Sejak hilang akhir pekan lalu, Kementerian Luar Negeri telah memanggil PT Yudan Unggul Indonesia, perusahaan yang memberangkatkan lima WNI itu menjadi anak buah kapal.
Direktur Perlindungan WNI dan Bantuan Hukum Indonesia Kemlu, Lalu Muhammad Iqbal, menyatakan dari pernyataan direktur PT Yudan Unggul, muncul dugaan kapal itu hilang misterius karena dibajak perompak Selat Malaka.
-
Dimana kapal tersebut ditemukan? Dua bangkai kapal kuno ditemukan di kedalaman sekitar 1.500 meter di Laut China Selatan.
-
Di mana kapal tenggelam itu ditemukan? Pada 2018, Departemen Penelitian Bawah Air Universitas Antalya menemukan bangkai kapal yang diperkirakan berasal dari tahun 1600 SM tersebut di lepas pantai barat Provinsi Antalya.
-
Dimana kapal itu tenggelam? Kapal penangkapan ikan KM Dewi Jaya 2 yang mengangkut 37 orang dari Muara Baru, Jakarta tujuan Lombok, Nusa Tenggara Barat tenggelam di perairan Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan (Sulsel).
-
Dimana kebakaran kapal itu terjadi? Kebakaran itu diketahui terjadi di Dermaga 3 PPS Cilacap sekitar pukul 18.45 WIB.
-
Apa nama pesawat yang dibajak? Kronologi Pembajakan Pesawat jenis Vicker Viscount bermesin empat dengan registrasi PK-MVM 'Merauke' ini akan menempuh perjalanan udara menuju Makassar, dilanjutkan ke Surabaya dan berakhir di Jakarta.
-
Di mana bangkai kapal ditemukan? Temuan itu berlokasi di sekitar Pulau Kasos.
"Kuatnya dugaan tersebut karena sebelumnya di lokasi yang hampir sama, kapal serupa milik owner juga dibajak pada tanggal 4 Juni lalu," kata Iqbal melalui keterangan tertulis yang diterima merdeka.com, Rabu (17/6).
Perusahaan mengaku segera menghubungi semua kerabat dari kelima ABK, sekaligus memastikan bahwa pihak perusahaan akan tetap membayarkan gaji mereka selama belum ditemukan.
Sesuai perkembangan terakhir, sudah didapatkan koordinat akhir kapal di sekitar Laut China Selatan. "KJRI Johor sudah berkoordinasi dengan kepolisian Johor dan Polri dalam rangka menangani masalah ini," kata Iqbal.
Kapal ini menempuh rute Malaka menuju Kuantan. Tanker dengan nama MT Orkim Harmony ini dilaporkan pertama kali hilang pada 12 Juni, dengan posisi terakhir 30 mil laut di Tanjung Sedili Timur.
Kapal tersebut membawa 22 awak yang berasal dari tiga negara berbeda. Ke-22 awak kapal itu terdiri dari 16 awak kapal asal Malaysia, 5 dari Indonesia, dan seorang dari Myanmar.
Adapun nama awak WNI adalah Bambang Suryawan, Iwan Asriadi, Mawit Bin Matin, Nathan Kombblongan, dan Nelson Hasiholan Sitorus. (mdk/ard)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kedua korban saat ini dibawa ke RS Polri Kramat Jati.
Baca SelengkapnyaPencarian seorang WN Taiwan yang hilang akibat kapal speedboat terbalik dan tenggelam di Kepulauan Seribu membuahkan hasil. Korban dilaporkan telah ditemukan.
Baca SelengkapnyaSeorang kru yang selamat mengaku sempat melihat temannya meninggal dunia di tengah lautan
Baca SelengkapnyaUntuk penyebab kebakaran, masih dilakukan penyelidikan oleh polisi.
Baca SelengkapnyaKepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani mengatakan, kasus kapal tenggelam tersebut masih diinvestigasi otoritas Jepang.
Baca SelengkapnyaSebanyak 11 anak buah kapal (ABK) akhirnya ditemukan selamat setelah sempat terombang-ambing di Selat Malaka. Mereka ditemukan nelayan yang melintas.
Baca SelengkapnyaBeruntung 14 ABK tugboat dan tongkang Royal 17 selamat usai para kelompok perompak.
Baca SelengkapnyaKapal pengangkut barang, KM Lintang Timur Selatan, karam di Selat Malaka, Senin (31/7) sekitar pukul 07.30 WIB. Sebelas awaknya pun hilang.
Baca SelengkapnyaUpaya pencurian itu terjadi saat kapal lego jangkar di perairan Dumai
Baca SelengkapnyaKorban hilang ini menggunakan kaos abu-abu, celana hitam, dan topi hitam.
Baca SelengkapnyaKapal nelayan yang terbakar pada awalnya hanya dua. Namun kebakaran kemudian menjalar ke kapal-kapal lainnya.
Baca SelengkapnyaMereka diduga hendak diselundupkan ke Australia melalui perairan laut Kabupaten Sukabumi.
Baca Selengkapnya