Kapan Kehidupan Kembali Normal? Dengan Tingkat Vaksinasi Saat Ini Masih 7 Tahun Lagi
Merdeka.com - Kapan pandemi beres? Ini adalah pertanyaan yang terus bergema hingga hari ini sejak Covid-19 menguasai dunia tahun lalu. Jawabannya bisa diukur dari vaksinasi.
Dikutip dari laman the Straits Times, Jumat (5/1), Bloomberg membangun basis data terbesar tentang vaksinasi Covid-19 yang dilakukan berbagai negara di dunia dengan lebih dari 119 juta dosis yang kini sudah disuntikkan. Pakar penyakit menular Anthony Fauci dari Amerika Serikat mengatakan butuh 70-85 persen vaksinasi dari jumlah populasi untuk membuat kehidupan kembali normal. Data Bloomberg Vaccine Tracker melacak sejumlah negara melakukan vaksinasi yang jauh lebih cepat ketimbang negara lain.
Israel menjadi negara tercepat melakukan vaksinasi dengan mencakup 75 persen penduduk dalam dua bulan. Amerika Serikat baru akan mencapai angka itu pada Tahun Baru 2022 nanti.
-
Kapan vaksin kanker Rusia diluncurkan? Lebih dari itu, pemerintah Rusia menyatakan bahwa vaksin ini akan didistribusikan secara gratis kepada pasien mulai awal 2025.
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
-
Apa itu vaksin kanker Rusia? Vaksin kenker berteknologi mRNA ini diklaim tidak hanya mampu menekan pertumbuhan tumor, tetapi juga mencegah penyebarannya (metastasis).
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Kapan vaksin cacar api diberikan? Zostavax diberikan dalam satu dosis tunggal melalui suntikan dan direkomendasikan untuk orang dewasa berusia 60 tahun ke atas.
-
Siapa yang pertama kali berhasil buat vaksin polio? Tanggal ini dipilih sebagai penghormatan kepada Dr. Jonas Salk, ilmuwan yang pertama kali berhasil mengembangkan vaksin polio yang efektif pada tahun 1955.
Dengan program vaksinasi yang sedemikian cepat di sejumlah negara Barat yang kaya dibanding negara lain, maka dunia membutuhkan setidaknya tujuh tahun untuk menjalankan program vaksinasi dengan kecepatan saat ini.
Perhitungan dari Bloomberg ini sifatnya cair dan bisa dipengaruhi oleh banyak faktor gangguan.
Sebagai contoh, target Kota New York menggelar vaksinasi terhambat karena badai salju. Begitu pula vaksinasi di Kanada meleset dari target hingga separuhnya karena ada laporan keterlambatan pengiriman vaksin dari produsen.
Hasil pelacakan Bloomberg, lebih dari 8,5 miliar dosis vaksin sudah disetujui kontraknya lewat lebih dari 100 kesepakatan, tapi baru sepertiga negara yang sudah memulai program vaksinasinya.
Vaksinasi melindungi orang dari Covid-19 dalam beberapa pekan setelah disuntik. Namun jika hanya sebagian kecil saja yang divaksinasi maka virus masih bisa menyebar tak terkendali.
Ketika makin banyak orang yang sudah disuntik vaksin maka mereka akan membangun pertahanan terhadap virus sehingga penularan yang kemudian terjadi tidak akan menyebar menjadi wabah. Konsep itu dinamakan kekebalan kelompok.
Di kalangan ilmuwan ada perdebatan soal akapan kekebalan kelompok akan tercapai.
Apakah ketika orang sudah cukup banyak terlindungi oleh vaksin maka itu akan berdampak pada kecepatan penularan? Jika demikian maka sebelum 75 persen populasi tervaksinasi kekebalan kelompok sudah bisa tercapai.
Sebagian mendefinisikannya sebagai titik ketika wabah sudah tidak bisa lagi dikendalikan.
Vaksin yang tersedia saat ini membutuhkan dua kali suntikan untuk perlindungan penuh. Perhitungan Bloomberg mencakup dua dosis vaksin per orang di tengah populasi.
Meski ada bukti orang yang sudah sembuh dari Covid-19 mempunyai pertahanan alami tapi belum diketahui seberapa kuat perlindungan itu dan berapa lama bertahan.
Vaksin masih disarankan bari mereka yang pernah positif Covid-19 dan sudah sembuh.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Imbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaBahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.
Baca SelengkapnyaKetahui jadwal pelaksanaan PIN Polio Tahap 2, di mana bisa memperolehnya, serta ditujukan pada siapa saja.
Baca SelengkapnyaKemenkes merekomendasikan masyarakat untuk melengkapi vaksinasi Covid-19 di tengah kasus yang kembali melonjak.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaVaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca SelengkapnyaUntuk mencegah terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB), pemerintah terus mendorong program imunisasi polio dengan menggelar PIN.
Baca SelengkapnyaSejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaJokowi mengingatkan agar anak-anak harus mendapatkan vaksin polio sebanyak empat kali.
Baca SelengkapnyaKemenkes juga melaporkan kasus Covid-19 terkonfirmasi per 12 Desember 2023 mencapai 6.815.576 kasus atau bertambah sekitar 298 pasien dalam sepekan terakhir.
Baca SelengkapnyaMulai 1 Januari 2024, vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat umum berbayar.
Baca Selengkapnya