Kasus Covid-19 Ditemukan di Kamp Pengungsi Rohingya di Bangladesh
Merdeka.com - Dua pengungsi Rohingya dinyatakan positif mengidap Virus Corona di kamp pengungsi terbesar di dunia di Bangladesh.
BBC melaporkan, Jumat (15/5), ini adalah kasus pertama yang dikonfirmasi di antara para pengungsi di Cox's Bazar, Bangladesh. Ada sekitar satu juta orang Rohingya di kamp itu.
Para pejabat mengatakan bahwa mereka yang terinfeksi sekarang dirawat secara terpisah.
-
Apa itu Rohingya? Etnis Rohingya adalah kelompok etnis minoritas Muslim yang mayoritas tinggal di negara bagian Rakhine di Myanmar.
-
Dimana Rohingya tinggal? Etnis Rohingya adalah kelompok etnis minoritas Muslim yang mayoritas tinggal di negara bagian Rakhine di Myanmar.
-
Dimana Rohingya ditampung? 'Mereka pengungsi Rohingya ini akan ditempatkan di kamp pramuka oleh Satgas Provinsi,' kata Muhammad Iswanto.
-
Dimana Rohingya ditemukan? Mereka terlantar di jalan protokol yakni di pinggir Jalan Sudirman, Kota Pekanbaru.
-
Dimana kamp romusa di Myanmar? Video tersebut memperlihatkan suasana kamp romusa di Thanbyuzayat, Myanmar.
-
Dimana Rohingya dijemput? Andi menjelaskan, warga Aceh ini menjemput pengungsi Rohingya di sekitar perairan laut Sabang.
Sedangkan 1.900 pengungsi lainnya sekarang diisolasi untuk menjalani tes.
Sejak 14 Maret kebijakan lockdown sudah diberlakukan di kamp pengungsi Rohingya itu.
Badan-badan bantuan telah memperingatkan tentang dampak potensial virus terhadap para pengungsi Rohingya yang hidup dalam kondisi sempit dan padat dan memiliki akses terbatas kepada air bersih.
"Sekarang virus telah memasuki pemukiman pengungsi terbesar di dunia di Cox's Bazar, kami sedang melihat prospek yang sangat nyata bahwa ribuan orang mungkin meninggal akibat COVID-19," kata Dr Shamim Jahan, direktur kesehatan Save the Children's di Bangladesh, dalam sebuah pernyataan.
"Pandemi ini dapat membuat Bangladesh mundur ke beberapa dekade lalu."
Manish Agrawal, direktur negara Bangladesh di Komite Penyelamatan Internasional, menunjukkan bahwa para pengungsi yang tinggal ada sebanyak 40.000 hingga 70.000 orang per kilometer persegi.
"Itu setidaknya 1,6 kali kepadatan populasi di atas kapal pesiar Diamond Princess, tempat penyakit ini menyebar empat kali lebih cepat daripada di Wuhan pada puncak wabah," katanya merujuk pada sebuah kapal pesiar di Jepang ketika COVID-19 menyebar dengan cepat.
Reporter: Benedikta Miranti Tri Verdiana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tak tanggung-tanggung, ribuan hektar disediakan Bangladesh untuk para pengungsi.
Baca SelengkapnyaKonflik Rohingya termasuk kejahatan genosida yang menelantarkan banyak orang.
Baca SelengkapnyaMenurut Kapolri sejumlah warga Rohingya yang mengungsi sudah adanya kesepakatan sebelumnya.
Baca SelengkapnyaNelayan Aceh melakukan penyelamatan puluhan warga Rohingya setelah air pasang membalikkan kapal mereka saat cuaca buruk.
Baca SelengkapnyaSaat penggeledahan, ditemukan 15 unit ponsel dan smartphone. Para pemiliknya rata-rata pengungsi perempuan.
Baca SelengkapnyaJumlah minoritas Muslim Myanmar yang tiba di Aceh mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaPengungsi Rohingya yang selamat mengatakan kapal tersebut sebenarnya mengangkut 151 orang, sedangkan yang sudah berhasil diselamatkan baru 75 orang.
Baca SelengkapnyaMahfud MD sedang mencari jalan keluar mengenai pengungsi Rohingya yang terus bertambah datang ke Indonesia
Baca SelengkapnyaSebanyak 156 pengungsi Rohingya mendarat di Desa Karang Gading, Labuhan Deli, Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut).
Baca SelengkapnyaRatusan pengungsi Rohingya kembali tiba di Aceh. Hingga Minggu pagi, para pengungsi ini masih berkumpul di pinggir pantai, setelah turun dari sebuah kapal kayu.
Baca SelengkapnyaKedatangan delegasi ke Camp Cox's Bazar untuk mencari tahu dan memastikan pihak yang memobilisasi pengungsi Rohingya ke Indonesia, khususnya ke Aceh.
Baca Selengkapnya170 pengungsi Rohingya berlabuh di Langkat, ada yang sakit dan kelaparan
Baca Selengkapnya