Kasus Covid-19 Pada Anak Meningkat 240 Persen Sejak Juli
Merdeka.com - Infeksi Covid-19 pada anak-anak meningkat secara “eksponensial” di AS sejak Juli, berdasarkan data Akademi Dokter Anak Amerika (AAP) yang dipublikasikan pada Senin.
AAP melaporkan 243.373 kasus baru di antara anak-anak dalam beberapa pekan terakhir. Angka ini merupakan penurunan kasus dari pekan lalu, ketika 251.781 kasus dilaporkan hal tersebut merupakan peningkatan sebanyak 240 persen sejak awal Juli, yang ketika itu jumlah kasus pada anak-anak hanya 71.726.
“Setelah menurun pada awal musim panas, kasus pada anak telah meningkat secara ekponensial dengan hampir 500.000 kasus dalam dua pekan terakhir,” jelas AAP, dikutip dari CNN, Selasa (14/9).
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa saja penyakit menular yang umum menyerang anak? Beberapa penyakit menular yang umum menyerang anak-anak adalah: SelesmaSelesma adalah infeksi virus pada saluran napas bagian atas yang ditandai dengan demam, batuk, pilek, dan nyeri saat menelan. Selesma dapat dicegah dengan menjaga kebersihan diri, terutama mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir secara rutin. DiareDiare adalah kondisi di mana feses menjadi encer dan frekuensi buang air besar meningkat. Diare dapat disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri yang masuk melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi. Diare dapat menyebabkan dehidrasi yang berbahaya bagi anak. Untuk mengatasi diare, berikan anak cairan yang cukup, seperti air putih, oralit, atau susu formula.
-
Kapan anak paling sering terkena penyakit? Anak-anak sering berinteraksi dengan lingkungan sekitar yang mungkin terkontaminasi oleh kuman penyebab penyakit.
-
Jenis kanker apa yang paling sering menyerang anak? Leukemia adalah jenis kanker yang paling banyak menyerang anak-anak, mencapai sekitar 30-55 persen dari semua kasus kanker anak-anak di Indonesia.
-
Apa jenis kanker yang paling sering menyerang anak di Indonesia? Di Indonesia, jenis kanker yang paling banyak menyerang anak-anak adalah leukemia (kanker darah), lymphoma (kanker kelenjar getah bening), dan tumor otak.
AAP menambahkan, pada Kamis lalu hampir 5,3 juta anak dites positif Covid-19, dan anak-anak menyumbang 29 persen dari semua kasus yang dilaporkan dalam skala nasional.Berdasarkan data Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) pada Senin, 63 persen populasi AS berusia 12 tahun ke atas telah divaksinasi penuh.
Presiden AS, Joe Biden mengumumkan ketentuan vaksin baru pekan lalu yang mengundang pujian dan kritikan. Ketentuan baru termasuk kewajiban perusahaan yang memiliki lebih dari 100 karyawan harus memvaksinasi karyawannya dan melakukan tes Covid-19 secara reguler.Seorang petinggi Pfizer dan mantan komisioner Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA), Dr. Scott Gottlieb mengatakan, orang tua dapat mengakses vaksin untuk anak-anak saat perayaan Halloween.
Dalam acara “Face the Nation” CBS pada Minggu, Gottlieb mengatakan Pfizer diperkirakan akan memiliki data vaksinasi untuk anak-anak berumur 5-11 tahun pada akhir September.
FDA memperingatkan orang tua jangan memvaksinasi anak-anak mereka sebelum mendapat persetujuan dari pemerintah.
Dibandingkan orang dewasa, anak-anak lebih kecil kemungkinannya menderita penyakit serius atau menginggal karena Covid-19. Berdasarkan laporan rumah sakit, jumlah pasien anak-anak hanya 1,6 persen dari 4 persen pasien yang masuk rumah sakit karena Covid-19.
Diantara pernyataan yang melaporkan kematian berdasarkan usia, anak-anak menyumbang tidak lebih dari 0,27 persen kematian. Tujuh pernyataan telah melaporkan nol kematian. Pada Minggu, CDC melaporkan 523 kematian di antara orang yang berusia di bawah 18 tahun di Amerika Serikat.
Reporter magang: Ramel Maulynda Rachma
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jumlah penderita infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) di Kota Depok meningkat. Namun, Dinas Kesehatan setempat belum bisa memastikan penyebab peningkatan itu.
Baca SelengkapnyaPolusi udara yang buruk turut menjadi pendorong kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) pada anak.
Baca SelengkapnyaMasker dianggap bisa melindungi anak-anak dari bahaya polusi.
Baca SelengkapnyaRatusan ribu anak tercatat menderita ISPA hingga Juli 2023.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengungkapkan tiga penyebab kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaLonjakan kasus penyakit mirip influenza ini membuat sebuah RS di China penuh. Banyak pasien anak-anak yang terpaksa dirawat di koridor dan tangga rumah sakit.
Baca SelengkapnyaKemenkes juga melaporkan kasus Covid-19 terkonfirmasi per 12 Desember 2023 mencapai 6.815.576 kasus atau bertambah sekitar 298 pasien dalam sepekan terakhir.
Baca SelengkapnyaKasus pneumonia tengah melonjak di China sejak pertama kali dilaporkan pada 13 November 2023.
Baca SelengkapnyaDinkes DKI Jakarta mengungkapkan, kasus penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) meningkat pada tahun 2023 dibandingkan tahun lalu.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Singapura melonjak drastis. Indonesia mulai waspada.
Baca SelengkapnyaTercatat, 41.000 kasus penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) yang menimpa balita di Ibu Kota
Baca SelengkapnyaPenyakit Pernapasan Melonjak di China, WHO Minta Penjelasan
Baca Selengkapnya