Kasus Pembunuhan Tertua di Dunia Terjadi 430.000 Tahun Lalu, Ini Buktinya
Merdeka.com - Peneliti berhasil menemukan Sima de los Huesos, sebuah kuburan massal di Spanyol. Kuburan ini diketahui sebagai bukti kasus pembunuhan tertua di dunia.
Kuburan yang juga dikenal sebagai "lubang tulang belulang" ini menyimpan 53 fragmen tengkorak yang hancur. Ketika fragmen tersebut direkonstruksi ulang, terdapat indikasi yang menandakan tengkorak tersebut merupakan tengkorak dari seseorang yang dibunuh.
Peneliti menyimpulkan bahwa alasan logis kematian dari tengkorak tersebut disebabkan oleh serangan antarmuka dari orang lain. Kesimpulan ini diambil dari hasil perbandingan karakteristik tengkorak dari orang yang mati akibat jatuh dari ketinggian dan akibat kasus kekerasan.
-
Siapa yang menemukan penemuan manusia purba ini? Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Kemajuan Ilmu Pengetahuan ini melibatkan para ahli dari Universitas New York, Universitas Tübingen, dan Museum Nasional di Berlin.
-
Siapa yang meneliti aktivitas manusia purba? Penelitian ini merupakan bagian dari disertasi doktor oleh Grzegorz Wysiadecki, menyelidiki berbagai aktivitas yang mungkin dilakukan manusia purba yang kemudian berkontribusi pada pengetahuan anatomi.
-
Siapa yang menemukan Fosil Manusia Purba? Para peneliti berhasil mengekstrak 13 genom dari gua batu Oakhurst, Afrika Selatan.
-
Siapa yang menemukan kerangka manusia purba? Pada 1911, penambang yang mencari bahan baku pupuk menginjak benda aneh di sebuah gua yang dekat dengan Lovelock, Nevada.
-
Siapa yang menemukan spesies manusia purba ini? Penemuan ini diumumkan oleh ilmuwan dari Akademi Sains China dan beberapa universitas di China, serta ilmuwan dari Pusat Penelitian Nasional Evolusi Manusia di Spanyol.
-
Bagaimana cara peneliti mempelajari sejarah manusia dengan DNA kuno? Teknologi DNA kuno telah mengubah cara kita mempelajari sejarah manusia dan terus berkembang pesat, dengan berbagai penelitian yang terus mengeksplorasi genom manusia di masa lalu.
Tidak terdapat bukti bahwa tulang-tulang tersebut sempat berproses sembuh, yang artinya tengkorak tersebut tewas seketika setelah mengalami benturan.
Terdapat lubang-luang dengan ukuran yang sama pada tengkorak-tengkorak di kuburan massal tersebut. Ini menyebabkan peneliti untuk percaya penyebab kematian mereka disebabkan oleh pukulan menggunakan objek yang sama.
Nohemi Sala beserta koleganya berhasil mengidentifikasikan tulang tersebut sebagai bagian dari Homo heidelbergensis. Homo heidelbergensis merupakan leluhur dari Homo neanderthals.
Lebih lanjut, Sala juga menambahkan hipotesis lain mengenai kuburan massal ini. Ia menyampaikan bahwa kuburan massal tersebut tampak seperti situs kuburan seremonial untuk manusia yang tewas pada masa Homo heidelbergensis.
Tidak diketahui jenis kelamin atau karakteristik dari tengkorak ini, tetapi tengkorak ini diyakini berusia 430.000 tahun. Oleh karena itu, kuburan massal tersebut diduga merupakan kuburan pembunuhan tertua di dunia.
Reporter Magang: Qaulan Maruf Indra
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kerangka tanpa kepala ini adalah korban pembantaian kejam di Zaman Neolitikum.
Baca SelengkapnyaArkeolog Temukan Bukti Manusia Purba Pernah Hidup di Indonesia Jauh Sebelum Orang Mesir Bangun Piramida Pertama
Baca SelengkapnyaFosil ini ditemukan tim arkeologi internasional dari University of Central Lancashire (UCLan).
Baca SelengkapnyaArkeolog menemukan 37 tulang kerangka manusia di sebuah lubang di terowongan Somerset, Inggris.
Baca SelengkapnyaTemuan ini mengungkap keterampilan berburu dan kompleksitas interaksi manusia dengan lingkungan prasejarah.
Baca SelengkapnyaTsunami dahsyat menghantam wilayah ini sekitar 6.000 tahun lalu.
Baca SelengkapnyaHendak Bangun Apartemen, Tukang Bangunan Temukan Tulang Manusia Berusia 9.000 Tahun dan Ribuan Artefak
Baca SelengkapnyaMakam kuno ditemukan saat penggalian tanah untuk membangun sebuah gimnasium di Lombardy Italia.
Baca SelengkapnyaSarang burung ini ditemukan saat para arkeologi memyelidiki situs yang mengandung banyak fosil.
Baca SelengkapnyaPenemuan fosil ternyata jauh lebih dulu sebelum ilmu paleontologi muncul.
Baca SelengkapnyaPasangan ini awalnya menduga mayat tersebut merupakan pendaki yang meninggal di atas gunung.
Baca SelengkapnyaPria ini menemukan fosil mammoth berusia 30.000 tahun saat akan renovasi gudang anggur.
Baca Selengkapnya