Kekejaman di balik rutan Imigrasi Malaysia terbongkar
Merdeka.com - Perlakuan pemerintah Malaysia terhadap para pengungsi dan pencari suaka ternyata amat kejam. Menurut catatan Komisi Pemantau Pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), tercatat ada dua lusin orang meninggal di Pusat Rumah Tahanan Imigrasi Malaysia sejak 2015 lalu.
Menurut laporan dilansir dari laman The Guardian, Jumat (19/5), para pencari suaka dan pengungsi dipaksa tinggal dengan kondisi serba terbatas, ruangan yang terlalu penuh, dan mereka juga kekurangan air, makanan, dan obat-obatan. Dari beberapa orang yang dibebaskan dan berhasil diwawancara, mereka mengaku melihat secara langsung setidaknya ada seorang rekan meninggal saat ditahan. Menurut mereka kebanyakan karena penyakit, tetapi ada juga yang disiksa.
"Mereka cuma memberi kami air dalam gelas kecil bersamaan dengan makanan diantarkan. Kalau kami haus terpaksa minum air dari toilet," kata seorang pengungsi Rohingya, Mouyura Begum (18).
-
Di mana warga berebut air bersih? Pemandangan serupa juga terjadi di Blora, Jawa Tengah. Warga Desa Jepangrejo berebut air bersih bantuan dari BBWS Pemali-Juwana.
-
Apa hukum wudhu di toilet? Hukum berwudhu di dalam toilet tetap sah selama air yang digunakan adalah air suci dan menyucikan dengan ukuran dua kulah. Membaca basmalah atau doa lainnya juga tidak menjadi masalah, asalkan diucapkan dalam hati tanpa menggerakkan lidah.
-
Kenapa warga kesulitan air bersih? Kekeringan tahun ini disebabkan oleh fenomena El Nino yang membuat curah hujan sangat rendah.
-
Siapa yang membersihkan toilet umum yang dihuni gelandangan? 'Cleanup operation targets homeless encampments in Venice Beach restrooms
-
Apa yang terjadi di toilet umum? Dalam keterangan unggahannya, Lulu menceritakan kisah seorang ayah di Jepang yang mengizinkan putrinya pergi ke toilet. Karena anaknya perempuan, sang ayah tidak menemani putrinya. Dua menit kemudian, istrinya menyusul ke toilet, tetapi mereka terkejut karena putri mereka tidak ada di dalam.
-
Bagaimana warga mengatasi kesulitan air di Jawa Tengah? Warga pun terpaksa mencari air di dalam hutan yang jaraknya mencapai satu kilometer dari desa mereka.'Kondisinya sudah berlangsung sebulan ini. Padahal kebutuhan air ini untuk memasak dan mandi,' kata Suratmi, salah seorang warga Desa Garangan yang terdampak kekeringan, dikutip dari kanal YouTube Liputan6 pada Rabu (18/9).
Mouyura ditahan selama lebih dari setahun di Detensi Imigrasi Belantik. Dia lantas membeberkan bagaimana sikap para penjaga di sana.
"Penjaga itu datang cuma kalau ada tahanan yang mau meninggal. Kalau kami protes atau minta izin ke rumah sakit, mereka malah memukuli kami," ujar Mouyura.
Kebanyakan dari mereka yang meninggal itu berasal dari Myanmar. Namun, jumlah itu bukan berasal dari satu detensi imigrasi saja. Namun dari 17 lokasi penahanan imigrasi.
"UNHCR hanya diberitahu cuma kalau pengungsi kami catat meninggal. Sedangkan ada juga yang tidak terdata oleh kami," kata perwakilan UNHCR di Malaysia, Richard Towle.
Mantan penghuni detensi mengaku mereka bisa mendekam berbulan-bulan hingga bertahun-tahun, sambil menunggu permohonan status pengungsi mereka terbit dan menghindari deportasi. Rata-rata mereka dibui sekitar 16 bulan.
"Kematian ini sulit dicegah. Cara menanganinya mudah saja. Malaysia harus berhenti memperlakukan pengungsi seperti penjahat," kata Direktur Eksekutif lembaga nirlaba Fortify Rights, Amy Smith.
Sedangkan menurut Kementerian Dalam Negeri Malaysia menyatakan ada 161 orang meninggal sepanjang 2014 sampai 2016 di tahanan imigrasi.
"Hal ini yang ditutupi pemerintah," kata Wakil Ketua Dewan Komite Hak Asasi Manusia Malaysia, Andrew Khoo.
Kebanyakan memang pengungsi dan pencari suaka di Malaysia berasal dari etnis muslim Rohingya di Myanmar. Sayangnya, hukum di Malaysia membolehkan pendatang asing ilegal ditahan tanpa batas selama diperlukan.
Komisi Hak Asasi Manusia Malaysia, SUHAKAM, menyatakan telah mengajukan permintaan otopsi buat orang-orang dicurigai meninggal tak wajar di detensi imigrasi. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para tahanan yang membayar bakal mendapat service, namun bagi yang tidak menyetor pungli dibuat tidak nyaman.
Baca SelengkapnyaMereka menggunakan piring melamin untuk menggali lubang sebagai jalan kabur.
Baca SelengkapnyaPegawai Imigrasi ditemukan meninggal dunia setelah terjatuh dari lantai 19 apartemen Parung Jaya.
Baca SelengkapnyaKebiasaan Jorok Lukas Enembe dalam Rutan KPK: Kencing di Kasur dan Meludah Sembarangan
Baca SelengkapnyaMasih ada beberapa tahanan juga yang tidak sanggup untuk mendapatkan fasilitas lebih.
Baca SelengkapnyaHal tersebut disampaikan oleh Ketua Komisi 13 DPR RI, Willy Aditya
Baca SelengkapnyaKPK sebelumnya telah melakukan pemeriksaan terhadap pelaku sebelum dipecat.
Baca SelengkapnyaMemang rumah tersebut sebelumnya dimiliki seorang dokter yang terpampang sesuai papan nama Sukita Kurnia dan Santo Kurnia.
Baca SelengkapnyaSalah satu tahanan yang kabur adalah gembong narkoba Murtala Ilyas.
Baca SelengkapnyaSeorang TKI asal Nusa Tenggara Timur (NTT) bernasib malang saat bekerja di Malaysia.
Baca SelengkapnyaSementara ketiga teman korban dibebaskan tanpa terluka di tengah jalan oleh para tersangka.
Baca SelengkapnyaKPK mengungkapkan kode-kode tertentu dalam kasus pungli di rutan.
Baca Selengkapnya