Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kelas Sosial dalam Peradaban Mesir Kuno, Dari Level Firaun Sampai Budak

Kelas Sosial dalam Peradaban Mesir Kuno, Dari Level Firaun Sampai Budak Nekropolis Saqqara, Mesir. © Wikimedia Commons/Hajor~commonswiki

Merdeka.com - Perjalanan kembali ke masa lalu ke tanah Mesir kuno yang memikat, dan kita akan menemukan masyarakat yang terbagi melalui hierarki sosial yang kompleks dan kaku, yang mengatur setiap aspek kehidupan masyarakatnya.

Di puncak piramida sosial diduduki Firaun, disusul elit bangsawan,dan pendeta yang berperan dalam mengelola kerajaan.

Lebih jauh ke bawah tangga sosial ada gubernur daerah, seniman, dan pedagang, masing-masing dengan peran mereka dalam menjaga keseimbangan masyarakat Mesir.

Di tangga sosial terbawah, ada petani dan budak, yang bekerja menyediakan sumber daya yang dibutuhkan kerajaan kuno untuk berkembang.

Dari firaun sampai petani dan budak, setiap kelas sosial memiliki peran dalam sistem ini, sistem yang membuat kebudayaan dan ekonomi Mesir stabil selama bertahun-tahun, seperti dikutip dari History Defined, Kamis (13/4).

Firaun

Di puncak tangga sosial di Mesir kuno berdiri Firaun yang berkuasa, yang memegang status seperti dewa. Firaun memegang kekuasaan mutlak atas masyarakat dan menerima perlakuan seperti dewa di sebagian besar sejarah Mesir kuno.

Tugas utama firaun adalah memelihata "Ma'at", konsep harmoni dan keseimbangan universal antara rakyat dan dewa-dewa mereka.

Keberhasilan firaun dalam perannya sebagai pemimpin dipandang penting untuk kesejahteraan dan keberlangsungan seluruh kerajaan.

Tanggung jawab firaun utamanya fokus dalam memerintah rakyatnya, mengamankan perbatasan, dan mempertahankan hierarki sosial. Tapi firaun juga fokus membangun berbagai monumen, termasuk makam yang dianggap sangat penting.

Firaun hidup penuh kemewahan dan orang paling berkuasa dan kaya raya di antara orang Mesir kuno.

Pendeta, pejabat, bangsawan

Di bawah firaun ada para bangasawan kelas atas yang bertanggung jawab mengelola negara untuk firaun.

Orang-0rang ini memerintah melalui wazir atau semacam penasihat politik atau menteri, yang kemudian mendelegasikan tugas-tugas ke birokrat, arsitek, dan insinyur.

Para pemimpin militer utamanya bertanggung jawab untuk masalah pertahanan. Pendeta melayani dewa-dewa dan memelihara kuil.

Dalam Kerajaan Lama, pejabat kerap berasal dari putra-putra firaun. Dalam periode setelahnya, pejabat tinggi biasa dari keluarga bangsawan.

Kelas pejuang Mesir

Strata lainnya dalam piramida sosial Mesir kuno adalah tentara.

Selama Kerajaan Lama, pemerintah bergantung pada gubernur regional untuk merekrut calon tentara.

Para tentara ini memiliki peran penting dalam mempertahankan kerajaan dan memperluas wilayah firaun. Mereka juga bertanggung jawab memelihara ketertiban dan melindungi negaranya dari penyerang.

Walaupun tentara tidak menduduki strata sosial yang sama dengan bangsawan, mereka tetap dihormati dan statusnya lebih tinggi dari warga biasa.

Kelas menengah

Kelas menangah terdiri dari para profesional terdidik seperti penulis, seniman, dan pedagang.

Penulis sangat dihargai karena mereka bisa membaca dan menulis secara profesional. Mereka kerap dikaitkana dengan pemerintah dan pendeta. Tugas mereka mencatat segala hal, mulai dari kontrak hukum sampai silsilah.

Pedagang di Mesir biasanya menjual emas, pakaian linen, dan perhiasan ke negara lain dan kembali membawa barang-barang langka lainnya seperti kayu cedar dan ebony.

Sedangkan seniman dengan kemampuannya bisa menjadi orang kaya. Biasanya mereka bertugas mendekorasi makam firaun.

Secara keseluruhan, kelas sosial pedagang, pengrajin, dan seniman di Mesir kuno lebih rendah daripada kelas profesional terpelajar. Kelas profesional termasuk akuntan, dokter, dan juru tulis, dan orang-orang ini merupakan kelas menengah pekerja yang beragam.

Budak, pelayan, petani

Di level ini ada budak, pelayan, dan petani.

Mayoritas orang Mesir kuno adalah petani atau sekitar 80 persen dari populasi.

Beberapa juga ada yang bekerja di rumah bangsawan-bangsawan kaya. Selain itu, di saat musim banjir, banyak petani beralih pekerjaan menjadi kuli bangunan seperti kuli pembangunan monumen atau makam.

Pelayan dalam beberapa kasus diakui sebagai anggota keluarga. Petani dan pembantu biasanya dibayar dengan barang-barang seperti bir, roti, dan pakaian.

Ada banyak perdebatan tentang apakah perbudakan ada di Mesir kuno – istilah 'hem' sering digunakan untuk menggambarkan seseorang dengan hak yang lebih sedikit dalam masyarakat, sering ditugaskan untuk melayani dewa atau bekerja dalam administrasi kerajaan, tetapi para akademisi mempertanyakan apakah ini mewakili sejenis perbudakan atau tidak.

Semua tenaga kerja dianggap mulia dan terhormat di Mesir kuno. Terlepas dari itu, petani dan pelayan memiliki sedikit status sosial, meskipun penting bagi masyarakat, dan sering bergantung pada pemilik tanah atau pemerintah yang lebih kaya.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
110 Makam Kuno dari Zaman Sebelum Kerajaan Firaun Ditemukan di Mesir, Begini Isinya
110 Makam Kuno dari Zaman Sebelum Kerajaan Firaun Ditemukan di Mesir, Begini Isinya

Ratusan makam ini berasal dari sebelum zaman dinasti pertama Mesir, yang dipimpin oleh firaun.

Baca Selengkapnya
Ilmuwan Ungkap Suksesnya Sistem Kesehatan Mesir Kuno, Warga Kaya dan Miskin Tak Dibedakan
Ilmuwan Ungkap Suksesnya Sistem Kesehatan Mesir Kuno, Warga Kaya dan Miskin Tak Dibedakan

Hasil studi terbaru ini juga mengungkap bagaimana tenaga medis melakukan pengobatan terhadap pasien.

Baca Selengkapnya
Ternyata Begini Aktivitas Firaun Mesir dari Bangun Pagi Sampai Tidur Lagi
Ternyata Begini Aktivitas Firaun Mesir dari Bangun Pagi Sampai Tidur Lagi

Orang Mesir kuno meyakini dewa agung menciptakan alam semesta dan menjaga ketertiban dunia.

Baca Selengkapnya
Begini “A Day in My Life” Firaun saat Jadi Raja Mesir Kuno
Begini “A Day in My Life” Firaun saat Jadi Raja Mesir Kuno

Firaun bukan hanya raja yang ongkang-ongkang kaki, tetapi ia punya agenda padat.

Baca Selengkapnya
Apa Isi Piramida Bangsa Maya?
Apa Isi Piramida Bangsa Maya?

Bangsa Maya membangun ratusan piramida di seantero Mesoamerika dari 1.000 sebelum Masehi sampai 1.500 Masehi.

Baca Selengkapnya
Arkeolog Temukan Kota Zaman Perunggu yang Luas, Jadi Pusat Budaya Eropa Sekitar 2.600 Tahun Lalu
Arkeolog Temukan Kota Zaman Perunggu yang Luas, Jadi Pusat Budaya Eropa Sekitar 2.600 Tahun Lalu

Arkeolog meyakini, sebelumnya wilayah ini telah berkembang dan ditinggalkan pada tahun 1600 SM.

Baca Selengkapnya
Makam Abad ke-5 SM Ini Simpan Harta Karun Berlimpah, Tapi Tak Ditemukan Kerangka Manusia
Makam Abad ke-5 SM Ini Simpan Harta Karun Berlimpah, Tapi Tak Ditemukan Kerangka Manusia

Makam ini dianggap sebagai makam terkaya karena menyimpan banyak harta karun emas.

Baca Selengkapnya
Ternyata Begini Isi Piramida Terbesar di Mesir, Banyak Ruangan Misterius
Ternyata Begini Isi Piramida Terbesar di Mesir, Banyak Ruangan Misterius

Potret penampakan isi di dalam Piramida Agung, Mesir.

Baca Selengkapnya
Rahasia Hilangnya Kota Emas Firaun Terkuat di Mesir Selama 3.000 Tahun
Rahasia Hilangnya Kota Emas Firaun Terkuat di Mesir Selama 3.000 Tahun

Rahasia Hilangnya Kota Emas Firaun Terkuat di Mesir Selama 3.000 Tahun

Baca Selengkapnya
Penampakan 'Istana' Peninggalan Mesir Kuno Berusia 3500 Tahun yang Baru Ditemukan, Dulu Penuh Pasukan Tempur
Penampakan 'Istana' Peninggalan Mesir Kuno Berusia 3500 Tahun yang Baru Ditemukan, Dulu Penuh Pasukan Tempur

Bangunan peninggalan kerajaan Mesir kuno berusia sekira 3500 tahun ditemukan para arkeolog di situs arkeologi Tel Habwa di Kawasan Arkeologi Sinai Utara.

Baca Selengkapnya
Arkeolog Temukan 1.000 Potret Mumi Mesir Berusia 2000 Tahun, Begini Wajah Asli Mereka
Arkeolog Temukan 1.000 Potret Mumi Mesir Berusia 2000 Tahun, Begini Wajah Asli Mereka

Allard Pierson dari sebuah museum di Amsterdam menampilkan potret Fayum dalam pamerannya yang bertajuk Face to Face : The People Behind Mummy Portraits.

Baca Selengkapnya
Arkeolog Temukan Makam Berusia 4.000 Tahun di Dalam Gua, Berisi 7.000 Tulang Manusia
Arkeolog Temukan Makam Berusia 4.000 Tahun di Dalam Gua, Berisi 7.000 Tulang Manusia

Gua ini berada di atas gunung, dari zaman Neolitikum hingga Zaman Perunggu.

Baca Selengkapnya