Keluarga Meksiko dibantai, 11 orang tewas
Merdeka.com - Sebelas anggota keluarga di Meksiko, termasuk dua anak-anak tewas dibantai orang bersenjata. Keluarga yang terdiri dari lima perempuan, empat pria dan dua anak gadis dibunuh di El Mirador, sebuah komunitas di pusat wilayah Puebla, dekat Oaxaca, Meksiko, kemarin.
The Guardian, Sabtu (11/6) melaporkan, motif si pelaku masih didalami hingga saat ini.
"Dua anak di bawah umur lainnya mengalami luka parah dan segera dibawa ke rumah sakit," ujar Wali kota Coxcatlan Vicente Lopez de la Vega.
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
-
Kenapa korban dibunuh? 'Oleh karena pelaku menolak untuk membayar 100 ribu selanjutnya korban memaki-maki dan mengancam pelaku dengan kata-kata yang kasar dan mengancam untuk memanggil abang-abang (keluarga) yang daripada korban,' kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra, Kamis (25/4).
-
Kenapa polisi belum bisa pastikan motif pembunuhan? Awaluddin mengaku belum bisa memastikan kasus tersebut apakah pembunuhan atau perampokan. Ia menegaskan saat ini personel sedang melakukan penyelidikan.
-
Kasus apa yang sedang diselidiki? Kejagung melakukan pemeriksaan terhadap adik dari tersangka Harvey Moeis (HM) terkait kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam pengelolaan tata niaga komoditas timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) di PT Timah Tbk tahun 2015 sampai dengan 2022.
-
Kenapa pelaku membunuh korban? Aksi nekat tersebut terjadi lantaran korban meminta uang tambahan sebesar Rp100.000.
-
Siapa yang dibunuh secara sadis? Hasil analisis menunjukkan, kedua mumi laki-laki ini mengalami kematian di tempat akibat tindakan kekerasan yang disengaja.
Kantor kejaksaan Puebla mengatakan menerima laporan seorang pegawai rendahan yang dipekerjakan keluarga tersebut datang. Terduga pelaku ini disebutkan telah beberapa kali dipecat oleh keluarga tersebut.
Sementara itu, seorang pejabat setempat, anonim, mengatakan pembunuhan dilakukan dalam satu rumah. Meski demikian, beberapa media lokal melaporkan penemuan mayat di beberapa rumah berbeda.
Kantor kejaksaan, dalam keterangan tertulis menyebutkan ada dua orang saksi yang melihat kejadian itu. Saat ini, keduanya berada dalam perlindungan polisi.
Desa tempat pembunuhan terjadi ini dihuni oleh evangelis yang memisahkan diri dari komunitas Katolik lain di El Potreto. Meski demikian, walikota menyebutkan tidak ada perselisihan antara kedua desa tersebut.
"Pembunuhan ini menjadi sesuatu yang misterius bagi kita. Bisa jadi motifnya secara agama," kata sang wali kota.
Pasalnya, menurut dia, kejahatan akibat obat-obatan terlarang sangat jarang terjadi di wilayah itu.
"Komunitas ini pada dasarnya harmonis, namun ketika mereka merantau dan akhirnya kembali lagi ke negara asalnya, keharmonisan tersebut hilang," lanjut dia.
Kekerasan diduga akibat masalah agama lainnya terjadi pada Maret lalu. Saat itu ditemukan jasad manusia terendam dalam wadah yang diisi dengan asam di beberapa pedesaan. (mdk/ard)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Satu keluarga terdiri dari ayah, ibu dan dua anak nekat lompat dari lantai 21 apartemen Penjaringan
Baca SelengkapnyaPolisi juga melakukan olah TKP kembali untuk mendapatkan benang merah dari fakta-fakta yang diperoleh penyidik.
Baca SelengkapnyaKapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan mengungkapkan, sebanyak 12 orang saksi telah dimintai keterangan.
Baca SelengkapnyaTiga orang sekeluarga di Kabupaten Malang, Jawa Timur ditemukan tewas Selasa (12/12).
Baca SelengkapnyaGidion mengatakan, tim dari forensik sedang menganalisis barang bukti yang ditemukan di lokasi.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi di Desa Babulu Laut, Kecamatan Babulu. Pelaku ternyata remaja usia 17 tahun inisial ND.
Baca SelengkapnyaWarga yang penasaran masuk ke rumah dan menemukan satu mayat. Warga akhirnya melapor ke polisi dan ditemukan tiga mayat lagi di rumah tersebut.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, kasus ini ditangani Polsek Metro Penjaringan.
Baca SelengkapnyaHingga kini, belum diketahui sebab keluarga mengakhiri hidup dengan cara tragis.
Baca SelengkapnyaKorban tewas yakni WL (35), SW (34), VD (12), RJ (15) dan ZA (3). Kelimanya luka di bagian kepala.
Baca SelengkapnyaSekeluarga Tewas di Malang Diduga Bunuh Diri Bersama
Baca SelengkapnyaMelihat kondisi korban, diyakini keempatnya sudah tewas lebih dari tiga hari.
Baca Selengkapnya