Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kematian karena Covid-19 di Seluruh Dunia Tembus 2 Juta Jiwa

Kematian karena Covid-19 di Seluruh Dunia Tembus 2 Juta Jiwa Kaleidoskop 2020 Edisi Covid-19. ©2020 Merdeka.com/Arie Basuki

Merdeka.com - Jumlah korban meninggal karena COVID-19 di seluruh dunia mencapai dua juta lebih pada Jumat (15/1), menurut hitungan Reuters, saat semua negara di belahan bumi sedang berupaya mendapatkan berbagai macam vaksin dan mendeteksi varian baru COVID-19.

Sembilan bulan lamanya bagi dunia untuk mencatat satu juta kematian pertama COVID-19, tetapi hanya dalam tiga bulan jumlahnya meningkat menjadi dua juta kematian. Kondisi itu menggambarkan percepatan tingkat kematian.

Hingga 2021, rata-rata jumlah kematian COVID-19 di atas 11.900 per hari, yang berarti satu nyawa melayang setiap delapan detik, menurut hitungan Reuters.

Orang lain juga bertanya?

"Dunia kita berada di titik tonggak sejarah yang menyayat hati," kata Sekjen PBB Antonio Guterres melalui pernyataan, seperti dilansir Antara mengutip Reuters, Sabtu (16/1).

"Di balik jumlah yang mengejutkan ini terdapat nama dan wajah: kini senyuman hanyalah tinggal kenangan, kursi selamanya kosong di meja makan, ruangan bergema dengan kesunyian orang terkasih," katanya, seraya menyerukan lebih banyak koordinasi dan pendanaan global untuk upaya vaksinasi.

Hingga April, jumlah kematian COVID-19 global dapat mendekati 2,9 juta, menurut perkiraan Institute for Health Metrics and Evaluation.

Mengingat betapa cepatnya virus menyebar karena varian yang lebih menular, Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan kemungkinan hal terburuk yang akan terjadi.

"Kita memasuki tahun kedua saat ini. Itu bahkan bisa lebih sulit mengingat dinamika penularan dan sejumlah masalah yang sedang kita alami," kata pejabat kedaruratan WHO, Mike Ryan, Rabu (13/1).

AS melaporkan jumlah kematian COVID-19 tertinggi, yaitu di atas 386.000, dan mencatatkan satu dari setiap empat kematian yang dilaporkan di seluruh dunia setiap harinya.

Negara yang terkena dampak parah selanjutnya adalah Brazil, India, Meksiko, dan Inggris Raya. Jika disatukan, lima negara tersebut berkontribusi hampir 50 persen pada semua jumlah kematian COVID-19 di dunia, tetapi hanya mewakili 27 persen dari populasi dunia.

Eropa, kawasan yang paling menderita pandemi di dunia, sejauh ini melaporkan 615.000 lebih kematian --sekaligus menyumbang hampir 31 persen pada kematian COVID-19 global.

Di India, negara yang baru saja mencapai 151.000 lebih kematian COVID-19, vaksinasi akan dimulai pada Sabtu (16/1). Otoritas negara itu berharap dapat memvaksinasi 300 juta orang berisiko tinggi selama 6-8 bulan ke depan.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dinkes DKI Temukan 2 Kasus Kematian Covid-19
Dinkes DKI Temukan 2 Kasus Kematian Covid-19

Dua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.

Baca Selengkapnya
Klaim Pandemi Covid-19 Rekayasa Muncul Lagi, Begini Kata Kemenkes
Klaim Pandemi Covid-19 Rekayasa Muncul Lagi, Begini Kata Kemenkes

Bahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.

Baca Selengkapnya
Data Korlantas: Tiap 1 Jam 3 Orang Tewas Akibat Kecelakaan Lalu Lintas, WHO Layangkan Teguran
Data Korlantas: Tiap 1 Jam 3 Orang Tewas Akibat Kecelakaan Lalu Lintas, WHO Layangkan Teguran

Jasa Raharja mengakui angka kecelakaan lalu lintas memang mengalami peningkatan setiap tahunnya dari 15 hingga 17 persen.

Baca Selengkapnya
Kasus Aktif Covid-19 di Indonesia Tembus 6.223
Kasus Aktif Covid-19 di Indonesia Tembus 6.223

Kemenkes juga melaporkan kasus Covid-19 terkonfirmasi per 12 Desember 2023 mencapai 6.815.576 kasus atau bertambah sekitar 298 pasien dalam sepekan terakhir.

Baca Selengkapnya
Perubahan Iklim Sebabkan Kematian 3.700 Orang Sepanjang 2024, Suhu Global Pecah Rekor Tertinggi
Perubahan Iklim Sebabkan Kematian 3.700 Orang Sepanjang 2024, Suhu Global Pecah Rekor Tertinggi

Suhu tinggi yang disebabkan oleh perubahan iklim akibat ulah manusia telah mengakibatkan gelombang panas.

Baca Selengkapnya
Cacar Monyet di Indonesia Diprediksi Bisa Capai 3.600 Kasus dalam Setahun
Cacar Monyet di Indonesia Diprediksi Bisa Capai 3.600 Kasus dalam Setahun

Kelompok orang yang rawan tertular cacar monyet diminta untuk sadar dalam mencegah penyakit ini.

Baca Selengkapnya
Pasien Covid-19 yang Dirawat di Rumah Sakit RI Naik 255 Persen
Pasien Covid-19 yang Dirawat di Rumah Sakit RI Naik 255 Persen

Tjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.

Baca Selengkapnya
Menkes Pastikan Pemerintah Serius Tangani Polusi Udara
Menkes Pastikan Pemerintah Serius Tangani Polusi Udara

Polusi udara bukan hanya isu lingkungan, tetapi juga tantangan bagi sektor kesehatan.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Ungkap Data Nasional: 475 Orang Meninggal Akibat DBD
Kemenkes Ungkap Data Nasional: 475 Orang Meninggal Akibat DBD

Kementerian Kesehatan mencatat, hingga minggu ke-15 tahun 2024, terdapat 475 orang meninggal karena DBD.

Baca Selengkapnya
Banyak Nyawa Melayang di India, Penyebabnya Baru Ketahuan
Banyak Nyawa Melayang di India, Penyebabnya Baru Ketahuan

Pemerintah India telah berusaha mengatasi polusi udara sejak tahun 2017, namun upaya tersebut belum menunjukkan hasil yang efektif.

Baca Selengkapnya
Bertambah 81, Kematian Akibat DBD di RI Capai 621 Kasus
Bertambah 81, Kematian Akibat DBD di RI Capai 621 Kasus

Kemenkes mengajak masyarakat mencegah DBD dengan membersihkan lingkungan.

Baca Selengkapnya