Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kembali kena ritual asap, Singapura dan Malaysia mengeluh ke RI

Kembali kena ritual asap, Singapura dan Malaysia mengeluh ke RI Kabut asap selimuti Singapura. ©2015 AFP PHOTO/ROSLAN RAHMAN

Merdeka.com - Tradisi ekspor asap dari lahan sawit di Indonesia, kembali dirasakan penduduk Singapura dan Malaysia. Beberapa dampak buruk sudah dialami warga Negeri Jiran sejak awal pekan ini.

Surat kabar Strait Times melaporkan, Jumat (11/9), indeks kualitas udara di Singapura dua hari terakhir menyentuh titik membahayakan. Menteri Lingkungan dan Sumber Daya Air Vivian Balakrishnan menghubungi Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup RI, Siti Nurbaya Bakar, kemarin, untuk menyampaikan keprihatinan.

"Kami berharap langkah-langkah penanganan terpadu segera dilakukan, termasuk menghukum lebih keras pelaku pembakaran lahan," kata Balakrishnan.

Orang lain juga bertanya?

Banyak turis asing melawat ke Singapura merasa kecewa karena bertandang saat asap menyelimuti kota. "Terakhir kali saya ke sini udaranya bersih. Tapi sekarang ternyata seperti ini," kata pelajar Taiwan, Chang Chun Wei.

kabut asap selimuti malaysia

Militer Singapura mengaku siap mengirim satu pesawat jenis C-130 dan Helikopter Chinook untuk membantu Pemprov Riau memadamkan api. Sekarang Negeri Singa masih menunggu jawaban dari Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu terhadap bantuan tersebut.

"Intinya Tentara Nasional Singapura siap membantu TNI untuk memadamkan api," kata Kementerian Pertahanan Singapura (MINDEF) dalam keterangan tertulis.

Setali tiga uang, asap yang pekat kini mengerubungi wilayah Malaysia di Negara Bagian Kuching. Asap memicu jarak pandang yang pendek, hanya mencapai 2.000 meter. Alhasil, lima penerbangan kemarin (10/9) terpaksa ditunda. Selain itu, Indeks Polusi Udara (API) di Kuching mencapai 160, artinya tidak sehat untuk dihirup ataupun berada di luar ruangan.

kabut asap selimuti malaysia

Krisis kabut asap yang menjalar dari Riau atau Kalimantan ke negara tetangga terus berulang selama satu dekade terakhir. Pada 2013, Malaysia dan Singapura pernah mengalami dampak asap kebakaran hutan yang paling parah, menembus level 200-anversi indeks API. Artinya, udara sudah membahayakan bila dihirup, karena bisa memicu infeksi saluran pernapasan. Saat itu, Presiden ke-6 Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono, meminta maaf pada Singapura dan Malaysia.

Januari lalu, Indonesia sudah meratifikasi perjanjian bersama 9 negara anggota ASEAN lainnya untuk menyelesaikan persoalan kabut asap. Indonesia menjamin akan mendukung serta mengedepankan kerja sama internasional agar tidak terulang pembakaran lahan yang memicu kabut asap di negara tetangganya.

(mdk/ard)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Saat Jenderal TNI Khawatir Kebakaran Hutan Bikin Martabat Bangsa Jatuh di Negara Tetangga
Saat Jenderal TNI Khawatir Kebakaran Hutan Bikin Martabat Bangsa Jatuh di Negara Tetangga

"Jangan sampai hal kecil seperti karhutla menyebar ke negara tetangga membuat harga diri bangsa jatuh,"

Baca Selengkapnya
Malaysia Protes Kabut Asap, Jokowi: Saya Perintahkan Kapolri & Panglima Tangani Api Sekecil Apapun!
Malaysia Protes Kabut Asap, Jokowi: Saya Perintahkan Kapolri & Panglima Tangani Api Sekecil Apapun!

Jokowi telah memerintahkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit dan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono untuk menangani kabut asap.

Baca Selengkapnya
Penyebab Tangsel Terpolusi Kedua di Indonesia, Warga Doyan Bakar Sampah Termasuk Sisa Cabai
Penyebab Tangsel Terpolusi Kedua di Indonesia, Warga Doyan Bakar Sampah Termasuk Sisa Cabai

Hari ini, Tangsel ada di urutan dua dari sepuluh daerah dengan tingkat polisi tertinggi.

Baca Selengkapnya
Sepekan Berlalu, Pemadaman di TPA Sarimukti Bandung Barat Terus Diupayakan
Sepekan Berlalu, Pemadaman di TPA Sarimukti Bandung Barat Terus Diupayakan

Kebakaran TPA Sarimukti dilaporkan terjadi sejak Sabtu (19/8). Luas areal TPA Sarimukti ini 28.5 hektare sedangkan area yang hangus terbakar 15 hektare.

Baca Selengkapnya
5 Fakta Buruknya Kualitas Udara di Tangsel, Warga Diimbau Pakai Masker
5 Fakta Buruknya Kualitas Udara di Tangsel, Warga Diimbau Pakai Masker

Tingkat polusinya bahkan melampaui standar aman dari WHO.

Baca Selengkapnya
Kualitas Udara Jakarta Pagi Ini Terburuk di Dunia
Kualitas Udara Jakarta Pagi Ini Terburuk di Dunia

DKI Jakarta mengalahkan Dubai dan Johannesburg (Afrika Selatan).

Baca Selengkapnya
Kualitas Udara Jakarta Pagi Ini Terburuk ke-8 di Dunia
Kualitas Udara Jakarta Pagi Ini Terburuk ke-8 di Dunia

Kualitas udara di Jakarta pada Senin (6/5) pagi ini tidak sehat bagi kelompok sensitif.

Baca Selengkapnya
Jakarta Kembali jadi Kota dengan Kualitas Udara Terburuk di Dunia, Kalahkan Qatar dan Baghdad
Jakarta Kembali jadi Kota dengan Kualitas Udara Terburuk di Dunia, Kalahkan Qatar dan Baghdad

Masyarakat pada kota dengan indeks kualitas udara tidak sehat disarankan untuk memakai masker jika melakukan aktivitas di luar rumah atau outdoor.

Baca Selengkapnya
2 Daerah di Sumsel jadi Kota dengan Polusi Udara Terburuk di Indonesia, Nomor 1 Palembang
2 Daerah di Sumsel jadi Kota dengan Polusi Udara Terburuk di Indonesia, Nomor 1 Palembang

Hal ini dampak asap dari kebakaran hutan dan lahan di sejumlah wilayah di Sumatera Selatan.

Baca Selengkapnya
Sempat Membaik, Kualitas Udara di Jakarta Kembali Memburuk Sabtu Pagi
Sempat Membaik, Kualitas Udara di Jakarta Kembali Memburuk Sabtu Pagi

Sejumlah wilayah di Jakarta dengan kualitas udara terburuk, yakni Kemang, Jeruk Purut, Pantai Indah Kapuk, Kebon Jeruk, Cilandak Barat dan Kuningan.

Baca Selengkapnya
FOTO: Penampakan Palembang Dikepung Pekatnya Kabut Asap Kebakaran Hutan
FOTO: Penampakan Palembang Dikepung Pekatnya Kabut Asap Kebakaran Hutan

Sebaran kabut asap akibat karhutla ini membuat kualitas udara di Palembang memburuk dan lebih parah dari polusi di Jakarta.

Baca Selengkapnya
Jumat Pagi, Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kedua di Dunia
Jumat Pagi, Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kedua di Dunia

Jakarta sebagai kota dengan kualitas udara peringkat kedua terburuk di dunia

Baca Selengkapnya