Kembali pajang kartun nabi, Charlie Hebdo minta diserang lagi?
Merdeka.com - Setelah insiden penyerangan pekan lalu yang menewaskan 12 orang, tabloid satir asal Prancis Charlie Hebdo kembali memajang gambar kartun nabi di bagian depan sampulnya.
Di sampul depan itu gambar kartun nabi tampak sedang memegang kertas bertuliskan 'Saya Charlie'.
Stasiun televisi Al Jazeera melaporkan, Selasa (13/1), edisi kali ini bakal dicetak tiga juta eksemplar, lima kali lebih banyak dari biasanya. Nampaknya tabloid ini tidak belajar dari peristiwa yang membuat mereka harus membayar mahal.
-
Siapa yang menggambar karikatur Nabi Muhammad? Kurt Westergaard adalah seorang kartunis Denmark yang karikatur Nabi Muhammadnya membuat marah banyak umat Islam di seluruh dunia.
-
Kapan karikatur Nabi Muhammad diterbitkan? Surat kabar Denmark, Jyllands-Posten, menerbitkan kartun satir nabi Muhammad pada tanggal 30 September 2005.
-
Kenapa Jyllands-Posten menerbitkan karikatur Nabi Muhammad? Surat kabar tersebut mengumumkan bahwa hal tersebut adalah upaya untuk berkontribusi pada perdebatan tentang kritik terhadap Islam dan sensor diri.
-
Bagaimana cara membuat karakter kartun dari koran bekas? Mula-mula kertas koran dirapikan lalu dilipat menyerupai lintingan batang lidi. Setelah itu, gulungan kecil koran dipotong sesuai ukuran untuk disusun menjadi sebuah karakter kartun. Kemudian, tumpukan koran yang sudah menjadi karakter dipotong sesuai gambar pola yang sudah dibuat lalu direkatkan. 'Terakhir tumpukan gulungan koran difinishing, dan diberi warna sesuai karakter dan pesanan,' tambah Wahyu.
-
Mengapa Faisal membuat boneka dari kertas koran? Berangkat dari keterpurukan ekonomi saat Pandemi Covid-19, seorang perajin asal Kota Medan ini membuat boneka menggunakan bahan dasar limbah kertas koran.
-
Di mana Faisal membuat boneka dari kertas koran? Boneka Motif Pakaian Adat Berangkat dari keterpurukan ekonomi saat Pandemi Covid-19, seorang perajin asal Kota Medan ini membuat boneka menggunakan bahan dasar limbah kertas koran.
Charlie Hebdo beralasan mereka menerbitkan kartun nabi atau gambar-gambar sosok tokoh dunia di tabloid sebagai bentuk kebebasan berekspresi.
Sebagai media penerbitan, jika belajar dari pengalaman, Charlie Hebdo seharusnya memahami ada batasan yang tak bisa seenaknya diterobos. Batasan itu bernama etika atau sensitifitas alias kepekaan publik.
Ketika dengan alasan kebebasan berekspresi mereka melanggar etika dan rasa kepekaan publik maka akibatnya bisa fatal dan justru memperburuk keadaan. Itulah yang sesungguhnya terjadi pekan lalu saat Said kouachi, 34 tahun, dan adiknya Cherif, 32 tahun, membantai orang-orang di kantor Charlie Hebdo.
Mufti Agung Mesir sebelumnya sudah memperingatkan Charlie Hebdo untuk tidak menerbitkan kartun Nabi Muhammad lagi di tabloid mereka. Dia beralasan kartun semacam itu bisa memicu kebencian di kalangan muslim di seluruh dunia.
"Edisi ini akan kembali menuai gelombang kebencian di Prancis dan di seantero negara Barat. Ini tidak menghargai kehidupan bersama antar masyarakat," kata Mufti Agung Mesir Shawqi Allam, seperti dilansir the Jerusalem Post, Rabu (13/1).
Semakin terbukanya era informasi, di tengah konflik bernuansa agama yang semakin marak, seharusnya media seperti Charlie Hebdo juga punya rasa kepekaan. Di luar sana ada orang-orang dengan paham ekstrem yang tidak segan-segan menghabisi nyawa siapa pun yang mereka anggap menodai keyakinan.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Reaksi keras datang dari umat muslim di seluruh dunia akibat penerbitan gambar karikatur Nabi Muhammad saat itu.
Baca SelengkapnyaBulan lalu, aktivis sayap kanan Belanda melakukan pembakaran Alquran.
Baca SelengkapnyaTonton video bocah Gaza kumpulkan lembaran Alquran di slide terakhir artikel ini.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Gibran juga membagi-bagi bergambar putranya saat kunjungan ke Surabaya.
Baca SelengkapnyaTentara Israel ini melakukan pelecehan terhadap kitab suci umat Islam dengan tindakan tak pantas.
Baca SelengkapnyaKejadian ini viral setelah salah satu akun media sosial mengunggah di instagram.
Baca SelengkapnyaSwedia memberikan izin kepada Salwan Momika untuk menistakan Alquran dengan alasan aksi tersebut dilindungi oleh undang-undang kebebasan berpendapat.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui apa motif pelaku melakukan penistaan terhadap Alquran.
Baca SelengkapnyaKapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menjelaskan alasan menghapus unggahan reel Harlah NU bergambar Anime Naruto dan Pria Berbadan Gemuk
Baca SelengkapnyaRamai sajadah dijadikan sebagai alat kampanye, tuai sorotan di media sosial.
Baca SelengkapnyaPresiden Iran mengutuk keras tindak pembakaran Alquran di Swedia dan Denmark yang dibiarkan begitu saja dengan mengatasnamakan kebebasan berpendapat.
Baca SelengkapnyaDoa terhindar dari fitnah dajjal ini perlu diamalkan umat muslim, sebagaimana Rasulullah SAW juga sering membacanya.
Baca Selengkapnya