Kembalikan Asap ke Indonesia, Pemuda Malaysia Usul Gerakan Kipas Angin
Merdeka.com - Seiring dengan prediksi kabut asap akan semakin parah, pemuda Malaysia meminta pemerintah segera melakukan aksi nyata. Seorang pria Malaysia menyerukan gerakan kipas angin untuk mengembalikan kabut asap ke Indonesia.
"Saya serukan kepada rakyat Malaysia keluar pada tanggal 16 (September), bawa keluar kipas angin dan kita semua arahkan ke Indonesia," ucap Farhan melalui akun Twitter @lamkanahraf.
Hingga Jumat (13/9), usulan pria yang mengaku berprofesi sebagai fotografer itu telah diunggah ulang lebih dari 18.000 kali.
-
Apa dampak kabut asap ke paru-paru? Sebuah penelitian menunjukkan bahwa efek kabut asap dalam jangka panjang bisa meningkatkan risiko penyakit paru-paru, seperti infeksi saluran pernapasan dan emfisema.
-
Siapa yang terdampak kabut asap? Dampak kabut asap dapat memperburuk kondisi penderita asma dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
-
Dimana saja kabut asap terjadi? Biasanya, kejadian ini terjadi di beberapa wilayah Indonesia.
-
Mengapa Ridwan Kamil ingin selesaikan polusi udara? Ridwan Kamil menyampaikan, polusi udara harus diselesaikan. Menurut informasi yang diterima, sebagian besar pasien rumah sakit banyak yang menderita ISPA, salah satu faktornya akibat kualitas udara yang kian memburuk.
-
Bagaimana cara mencegah kerusakan lingkungan di Indonesia? Meskipun tidak mungkin mengatasi keenam masalah utama lingkungan tersebut, setidaknya harus dicari solusi untuk mencegah bertambah buruknya kondisi bumi.
-
Gimana cara mengurangi polusi udara? Untuk meminimalkan dampak polusi udara bagi anak, ada beberapa langkah yang dapat Anda lakukan, antara lain: • Batasi penggunaan alat dan produk yang menimbulkan polusi, seperti obat nyamuk, pembersih lantai, pengharum ruangan, atau rokok.
Salah satu warga menanggapi usulan Farhan dengan mengunggah foto ilustrasi Menara Kuala Lumpur. Ilustrasi tersebut menunjukkan ide unik untuk mengubah menara setinggi 421 meter itu menjadi kipas angin raksasa.
"Secara kolektif, kita pasti bisa tiup belik kabut asap ke Indonesia! Ayo rakyat Malaysia!!" serunya.
Gerakan yang dilakukan Farhan seolah menjadi sindiran, baik pemerintah Malaysia maupun Indonesia untuk berhenti saling menyalahkan dan segera bertindak. Dikutip dari laman The Star, sejumlah pemuda Malaysia menilai, bencana kabut asap perlu dilihat sebagai bagian dari perubahan iklim dan kerusakan lingkungan yang tengah dihadapi dunia.
Mimie Rahman (28) mengatakan, pemerintah dan warga harus bisa bekerja sama untuk memerangi kabut asap, daripada saling menuduh.
"Buat perubahan, tidak hanya untuk negara ini, tetapi secara global dalam memerangi bukan hanya masalah kabut asap namun juga isu lain terkait perubahan iklim," katanya, seperti yang dikutip oleh The Star pada Jumat (13/9).
Mimie menambahkan, warga juga perlu berperan aktif dalam upaya mengatasi kabut asap yang kian memburuk. "Ketika kita melihat kebakaran di ruang terbuka, kita perlu melakukan sesuatu dan berhenti untuk hanya sekadar melihat," imbuhnya.
Sejalan dengan Mimie, Victor Raj (27) meyakini banyak hal yang perlu dilakukan, demi meningkatkan kesadaran tentang perubahan iklim. Menurut Victor, kebanyakan orang terlalu sibuk mementingkan kebutuhan hariannya, hingga tidak memikirkan dampak perubahan iklim yang mengancam.
"Orang-orang tidak berempati dengan perubahan iklim karena tidak melihat dampaknya langsung di kehidupan mereka," ucap kepala humas dan pemasaran di sebuah organisasi advokasi sosial itu.
"Jika kita kehilangan planet kita, maka kegiatan apapun tidak akan relevan lagi," katanya di tengah peluncuran Festival Regional Pemuda Asia 2019 kemarin.
Festival tersebut dibuat untuk mendukung program PBB tentang pembangunan berkelanjutan 2030.
Pada kesempatan tersebut, Victor juga menyatakan dukungannya kepada Menteri Energi, Ilmu Pengetahuan, Teknologi, Lingkungan dan Perubahan Iklim Yeo Bee Yin. Menurutnya, Menteri Yeo telah bekerja keras dalam upaya memerangi perubahan iklim.
Lebih lanjut, Victor meminta pemerintah Indonesia untuk meningkatkan edukasi kepada pekerja pertanian dan perkebunannya. Edukasi ini ditujukan agar para petani tidak menempuh jalan pintas, membuka lahan dengan pembakaran terbuka yang selama ini selalu menjadi penyebab kabut asap di Sumatra dan Kalimantan.
Sementara itu, Keshia Mahmood (26) berpendapat, pemerintah Indonesia dan Malaysia harus mempererat kerja sama untuk memerangi bencana kabut asap yang melanda wilayah Malaysia, Sumatra, hingga Kalimantan. Ia menambahkan, upaya perubahan iklim juga di kawasan Asia pasifik.
"Saya pikir pemerintah Malaysia melakukan yang terbaik yang bisa dilakukan. Saya hanya berharap mereka (Pemerintah Indonesia dan Malaysia) dapat bekerja sama untuk menemukan solusi," ucapnya.
Reporter Magang: Anindya Wahyu Paramita
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setidaknya lebih dari tiga penyakit dapat disebabkan oleh polusi. Untuk mencegahnya dapat menggunakan masker.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Koalisi Inisiatif Bersihkan Udara Kota dan Semesta (Ibukota) menyatakan, dalam dua bulan terakhir kualitas udara di Jakarta memburuk.
Baca SelengkapnyaMari menghimbau masyarakat membantu mengurangi polusi dengan cara tidak membakar sampah sembarangan.
Baca SelengkapnyaJokowi telah memerintahkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit dan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono untuk menangani kabut asap.
Baca Selengkapnya"Saya minta Walkot, Camat, Lurah untuk menyadarkan masyarakat untuk tidak bakar sampah di lingkungannya," kata Heru.
Baca Selengkapnya"Saya prioritaskan penanganan lingkungan dan polusi udara. Kalau saya terpilih," kata Cak Imin.
Baca SelengkapnyaPenyebab utama yang membuat udara Jakarta terlihat keruh karena adanya lapisan inversi.
Baca SelengkapnyaDia menyebut, tenggorokannya sendiri tengah mengalami masalah, bahkan cucunya dilarikan ke rumah sakit karena mengalami gangguan pernapasan.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil berjanji akan menyelesaikan persoalan polusi udara bila terpilih menjadi gubernur
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil akan berkomunikasi, berkaitan dengan polusi udara yang bersumber dari pembangkit listrik tenaga (PLT) batu bara.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diimbau untuk mengurangi kegiatan di luar ruangan.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kasus ISPA itu melonjak akibat polisi udara yang kian memburuk di Jabodetabek.
Baca Selengkapnya