Kementerian Kesehatan Saudi Klaim Aman Campur Dosis Vaksin Covid-19 Beda Merek
Merdeka.com - Arab Saudi memastikan menggabungkan dosis vaksin Covid-19 dari berbagai merek itu aman, asalkan vaksin telah disetujui atau mendapatkan otorisasi oleh pihak berwenang negara kerajaan tersebut, seperti dilaporkan Kantor Berita Emirates (WAM) pada Rabu (14/7).
Juru bicara Kementerian Kesehatan Arab Saudi, Dr. Mohamed al-Abdali menyampaikan, prosedur tersebut telah disetujui WHO di beberapa negara, menurut laporan Saudi Press Agency (SPA).
“Penafsiran yang salah sedang beredar di media tentang apa yang dikeluarkan WHO terkait pencampuran vaksin. Kami mengonfirmasi keamanan pencampuran vaksin yang disetujui di Kerajaan, berdasarkan (masukan dari) penelitian internasional dan komite ilmiah khusus, karena prosedur ini disetujui WHO dan sejumlah negara di dunia,” jelas Abdali di Twitter, dilansir Al Arabiya, Rabu (14/7).
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Apa tujuan produksi vaksin dalam negeri? Kemandirian dalam produksi vaksin merupakan salah satu kebijakan utama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam meningkatkan ketahanan kesehatan nasional.
-
Apa jenis vaksin cacar api? Ada dua jenis utama vaksin cacar api yang digunakan untuk mencegah herpes zoster, yaitu vaksin Zostavax dan vaksin Shingrix.
-
Bagaimana vaksin melindungi anak? Pemberian vaksinasi ini merupakan langkah penting untuk mencegah munculnya sejumlah masalah kesehatan.
-
Kenapa vaksin dalam negeri penting? Hal ini disampaikannya saat meresmikan fasilitas produksi vaksin PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia di Kabupaten Bogor, pada Rabu (11/9). Menkes Budi menekankan bahwa pengalaman sukses dalam mengembangkan Vaksin Merah Putih menunjukkan betapa krusialnya memiliki berbagai jenis vaksin untuk memastikan keamanan kesehatan masyarakat.
Ada empat vaksin yang telah disetujui penggunaannya di Arab Saudi yaitu Pfizer, AstraZeneca, Johnson and Johnson, dan Moderna.
Sejauh ini, lebih dari 20 juta dosis vaksin telah disuntikkan di Saudi, yang berarti sedikitnya 58 persen dari populasi negara ini telah disuntik dengan satu dosis.
Menurut data Covid-19 dari Reuters, rata-rata suntikan yang diberikan sekitar 183.807 dosis setiap hari. Jika tingkat vaksinasi Saudi tetap berada pada angka ini, dibutuhkan 38 hari lagi untuk memberikan dosis yang cukup untuk 10 persen populasi lainnya.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Namun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaPemerintah berupaya mencegah penyebaran Mpox dengan melakukan vaksinasi yang sudah disetujui WHO dan BPOM.
Baca SelengkapnyaSurat Edaran itu ditandatangani Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemenkes Kunta Wibawa Dasa Nugraha pada 11 Juli 2024.
Baca SelengkapnyaSyarat wajib vaksinasi meningitis mulai dilakukan ketat oleh otoritas penerbangan Kementerian Perhubungan Arab
Baca SelengkapnyaKomnas KIPI menyebut vaksin nOPV2 telah dikembangkan sejak tahun 2011 dan mulai diberikan sejak tahun 2021.
Baca SelengkapnyaKementerian Agama mengingatkan agar masyarakat tidak tergiur dengan tawaran haji tanpa antre yang beredar di media sosial.
Baca SelengkapnyaMenkes angkat bicara mengenai efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca
Baca SelengkapnyaCovid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaBeredar kabar vaksin Mpox yang dipersiapkan adalah vaksin eksperimental.
Baca SelengkapnyaCalon jemaah haji asal Jawa Timur dan Jawa Tengah wajib divaksin polio sebelum keberangkatan ke Arab Saudi.
Baca SelengkapnyaVaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca SelengkapnyaBahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.
Baca Selengkapnya