Kemlu benarkan insiden pemerkosaan mahasiswa Indonesia di Belanda
Merdeka.com - Berita pemerkosaan mahasiswa Indonesia di Belanda telah dikonfirmasi oleh pihak Kementerian Luar Negeri RI. Pihak Kemlu membenarkan bahwa ada WNI yang mengalami luka parah akibat diserang dan diperkosa pria tak dikenal pada Sabtu (21/7) di Rotterdam.
"Benar adanya kejadian tersebut sebagaimana telah diberitakan," kata Direktur Perlindungan WNI dan badan Hukum Indonesia, Lalu Muhammad Iqbal, melalui keterangan resmi diterima merdeka.com, Senin (23/7).
Iqbal menuturkan bahwa saat ini korban sudah berada dalam penanganan pihak berwenang asal Indonesia. Karena trauma, korban memang belum bisa banyak memberikan informasi mengenai kejadian yang menimpanya.
-
Dimana WNA itu ditangkap? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Apa yang dilakukan Tim Patroli? Sebanyak sembilan anggota tim patroli perintis Polres Bekasi Kota diperiksa oleh Propam Polda Metro Jaya setelah tujuh remaja ditemukan tewas di kali. Tujuh remaja tewas saat kabur dari anggota kepolisian yang melakukan patroli.'Sampai dengan saat ini, yang diperiksa itu ada 9 anggota patroli perintis Polres Metro Bekasi Kota,' kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, saat dikonfirmasi, Senin (23/9).
-
Bagaimana KBRI membantu WNI yang mengalami masalah? 'Pertama, keberadaan para pekerja tidak terdaftar di pemerintah RI, baik di tingkat daerah maupun pusat, termasuk KBRI Phnom Penh. Apalagi jika para WNI tidak melapor. Dalam situasi ini, bagaimana pemerintah, khususnya KBRI, dapat memberikan dukungan yang optimal jika terjadi masalah?' tanya Dubes Santo.
-
Di mana WNI dievakuasi ke? Pagi ini, saya menerima laporan bahwa mereka telah sampai di Suriah, melalui Damaskus dengan selamat.
-
Apa yang dilakukan WNA tersebut? Selama tinggal di kampung, Mojorejo, Modo, Lamongan, dia kerap buat onar.
-
Bagaimana polisi membantu pria tersebut? Setelah makan, Polisi tersebut memberikan sejumlah uang dan sembako kepada pemuda itu untuk ongkos naik kendaraan umum dan bekal selama di rumah.
"Sejak tadi malam tim perlindungan WNI KBRI Den Haag sudah berada di lokasi untuk memberikan pendampingan. Selain itu, tim juga telah berkoordinasi dengan otoritas setempat guna memburu pelaku," ungkap Iqbal.
Namun meski telah membenarkan insiden tersebut, pihak Kemlu tidak memberikan informasi mengenai identitas korban.
"Atas permintaan keluarga korban, kami berusaha menjaga privasi dari kasus ini. Sesuai SOP Kemlu, kami harus menjaga identitas korban," jelas Iqbal.
Sebagaimana diketahui, korban merupakan pelajar asal Indonesia yang mengikuti program pertukaran pelajar di Universitas Erasmus. Dia diperkosa di dekat rumahnya di Herman Bavinckstraat usai mengunci sepeda.
Selain diperkosa, korban juga diserang bahkan dicekik menggunakan rantai sepeda. Dia ditemukan penduduk setempat setelah diperkosa dan langsung dilarikan ke rumah sakit.
Diduga korban tersebut diikuti sejak berada dari Avenue Concordia yang berjarak lima menit dengan sepeda dari rumahnya.
(mdk/frh)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku diserahkan ke kantor polisi untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Baca SelengkapnyaBEM berharap kampus memfasilitasi aduan korban sehingga tuntutan korban dapat terakomodir dengan baik.
Baca SelengkapnyaTerkait penyebaran foto korban sedang diperkosa di media sosial juga sudah didalami kepolisian.
Baca SelengkapnyaKetua Komisi X DPR RI Syaiful Huda meminta Kemendikbudristek menyelesaikan kasus TPPO Mahasiswa magang ke Jerman.
Baca Selengkapnyaperistiwa dugaan pelecehan seksual itu terjadi di Kantor Desa Batukarang, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali.
Baca SelengkapnyaSeorang polisi di Maluku mencabuli siswi SMP di indekos. Korban mengalami muntah hingga pingsan.
Baca SelengkapnyaKemenko Polhukam berencana berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mengurai persoalan itu.
Baca SelengkapnyaPelaku berdalih tidak sengaja melakukan tindakan tersebut, karena dia hampir terjatuh.
Baca SelengkapnyaKomisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) memastikan juga memberikan pendampingan terhadap pelajar pelaku kekerasan dan perundungan di SMA Binus School Serpong.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua PA Kudus, Siti Alosh Farchaty, menyebut terduga pelaku S bukan bagian dari PA Kudus, melainkan hanya mediator non hakim.
Baca SelengkapnyaSaat tersangka beraksi kedua kali, korban merekamnya untuk dijadikan barang bukti.
Baca SelengkapnyaKomisi III DPR menilai kasus tersebut adalah masalah hukum serius.
Baca Selengkapnya