Kemlu benarkan seorang sandera WNI berhasil kabur dari Abu Sayyaf
Merdeka.com - Seorang anak buah kapal Charles 001 yang disandera kelompok bersenjata diduga Abu Sayyaf, berhasil kabur dari penyanderaan kelompok tersebut. Perkembangan terbaru ini dibenarkan Kementerian Luar Negeri Indonesia.
Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia (PWNI dan BHI) Kemlu Lalu Muhammad Iqbal membenarkan informasi tersebut. Iqbal menyebutkan informasi tersebut didapat pihaknya pagi ini. Sandera yang kabur itu bernama Mohammad Sofyan (sebelumnya ditulis oleh situs berita Filipina sebagai Safyan-red).
"Sejak pagi ini, kami sudah mendapatkan informasi mengenai bebasnya satu orang WNI ABK TB Charles atas nama Muhamd Sofyan yang disandera di Filipina Selatan," ujar Iqbal melalui pesan singkat di Jakarta, Rabu (17/8).
-
Siapa yang ditangkap sebagai buronan? Jajaran Direktorat Reserse Umum Kepolisian Daerah Jambi menangkap satu orang buron atau daftar pencarian orang (DPO) pelaku perusakan kantor gubernur beberapa waktu lalu.
-
Siapa yang dipulangkan ke Filipina? Mary Jane Veloso, yang merupakan terpidana mati dalam kasus penyelundupan narkoba, akhirnya dipulangkan ke Filipina setelah menjalani hukuman selama 14 tahun di Indonesia.
-
Dimana buronan ditangkap? Direktur Reskrimum Polda Jambi Komisaris Besar Polisi Andri Ananta di Jambi, Jumat, mengatakan tim Resmob Jatanras Polda Jambi menangkap DPO berinisial ARS (20) itu di Jakarta pada Kamis (28/3) malam.
-
Siapa yang ditangkap? Seorang pria di China utara ditangkap oleh pihak kepolisian setelah ia membuat surat penangkapan palsu untuk dirinya sendiri di media sosial.
-
Bagaimana mereka kabur? 'Udah kosong, ga ada orangnya,' terangnya.
Iqbal menyebutkan, pihaknya langsung berkoordinasi dengan pemerintah Filipina begitu memperoleh informasi tersebut. Sementara itu, Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi juga berkoordinasi dengan Menlu Filipina Perfecto Yasay.
"Pukul 13.00 hari ini Menlu RI sudah berkomunikasi dengan Menlu Filipina dan memperoleh konfirmasi mengenai bebasnya seorang sandera tersebut," sambung Iqbal.
Sementara itu, Iqbal menuturkan Sofyan saat telah dijaga oleh tim Kepolisian Sulu. Tim dari KBRI Manila dan KJRI Davao sedang menuju ke Zamboanga City guna menangani proses selanjutnya.
"Pihak kita juga ingin memastikan kondisi yang bersangkutan," kata Iqbal.
Sebelum Muhammad Sofyan berhasil kabur, dua pekan lalu terjadi kontak senjata di wilayah Sulu antara Abu Sayyaf, faksi pembebasan Moro, serta militer Filipina. Mendengar informasi tersebut, Menlu Retno meminta kepada Menlu Filipina untuk melakukan gencatan senjata demi keamanan sandera.
"Kami memperoleh info bahwa sejak dua hari lalu gencatan senjata itu terjadi," pungkas Iqbal.
Berdasarkan keterangan Sofyan, dia memutuskan kabur setelah para penculik mengancam bakal memenggalnya jika tebusan tak dibayar. Dia kemudian menempuh rute pelarian melalui hutan bakau, di antara Barangay Bual dan Bato-Itum. Meski demikian, belum jelas bagaimana nasib enam rekan Sofyan lainnya yang masih ditawan Abu Sayyaf.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Chaowalit Thongduang membuat identitas palsu seperti akte kelahiran, KTP, sampai Kartu Keluarga (KK) di Aceh.
Baca SelengkapnyaPolri membantah kecolongan kedatangan buronan interpol Chaowalit Thongduang alias Sia Pang Nanode alias Sulaiman ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaPara agen yang terlibat membantu buronan interpol itu diduga memiliki hubungan dengan jaringan peredaran narkotika.
Baca SelengkapnyaSebelum kabur ke Indonesia, Thongduang sempat sembunyi di India
Baca SelengkapnyaPolri akan segera memulangkan buronan Chaowalit Thongduan ke Thailand.
Baca Selengkapnyaetugas Imigrasi menolak keberangkatan dan mengamankan MS yang hendak melarikan diri ke Kuching Malaysia melalui PLBN Entikong.
Baca SelengkapnyaSalah satu tahanan yang kabur adalah gembong narkoba Murtala Ilyas.
Baca SelengkapnyaImigrasi telah melakukan penyidikan keimigrasian kepada yang bersangkutan.
Baca SelengkapnyaPolri menerima permintaan red notice Chaowalit dari Royal Thai Police pada 16 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaPihak lapas sudah memilih dia sebagai petugas kebersihan karena sudah dinyatakan memenuhi persyaratan yang ditentukan.
Baca SelengkapnyaMereka memotong teralis itu setelah mengetahui kondisi teralis besi ventilasi di kamar mandi yang sedikit terbuka.
Baca SelengkapnyaHal tersebut disampaikan oleh Ketua Komisi 13 DPR RI, Willy Aditya
Baca Selengkapnya