Kemlu panggil Dubes China soal insiden Natuna
Merdeka.com - Menteri Luar Negeri Indonesia Retno L. P. Marsudi menyebutkan hingga saat ini pihaknya belum menerima nota protes resmi dari pemerintah China atas penembakan kapal nelayan mereka yang dilakukan oleh TNI Angkatan Laut.
"Belum ya, kita belum terima," ucapnya saat ditemui di Kementerian Luar Negeri Indonesia, Rabu (22/6).
Karenanya menlu mengatakan Duta Besar China untuk Indonesia dipanggil ke kantor Kemlu bertemu Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kemlu, Desra Percaya.
-
Mengapa China tenggelam? Penulis studi tersebut mengatakan bahwa faktor utama yang paling berpengaruh terhadap penurunan permukaan tanah adalah adanya kehilangan air tanah, yaitu dengan pengambilan air di bawah atau di dekat kota-kota untuk digunakan penduduk setempat.
-
Kenapa pesawat ruang angkasa China dipantau? Mereka disebut-sebut menempatkan enam objek misterius di Orbit Bumi. Mengutip Space, Rabu (20/12), objek misterius itu disebut 'manusia terbang'. Entah apa maksud dari itu. Yang jelas, objek tersebut telah diawasi oleh berbagai pesawat luar angkasa dari seluruh dunia untuk mencatat kadar emisi dari beberapa objek, yang dilepaskan oleh Tiongkok di luar angkasa.
-
Kenapa Jokowi membahas Laut China Selatan? Jokowi mengatakan dirinya akan membahas upaya meredakan ketegangan di Laut China Selatan.
-
Siapa yang prihatin tentang konflik Laut China Selatan? Para menteri luar negeri di kawasan Asia Tenggara (ASEAN) pada Sabtu, 30 Desember 2023 menyatakan keprihatinan mereka atas meningkatnya ketegangan di Laut China Selatan.
-
Dimana Timnas Indonesia akan bertanding melawan China? Timnas Indonesia akan bertandang ke Bahrain pada 10 Oktober 2024, dan kemudian melanjutkan perjalanan ke China pada 15 Oktober 2024.
"Hari ini beliau kami panggil untuk bertemu dengan Dirjen Aspasaf," lanjut Menlu Retno.
Dia menambahkan, Duta Besar Indonesia untuk China sendiri telah dipanggil terkait insiden penangkapan kapal ikan tersebut.
Sebuah kapal nelayan China ditembak akhir pekan lalu oleh Angkatan Laut Indonesia karena kedapatan mencuri ikan di wilayah Natuna. Indonesia sendiri tidak ambil andil dalam seteru China dengan beberapa negara ASEAN di Laut China Selatan.
Sementara itu, Natuna sebenarnya adalah wilayah Indonesia, dan hal tersebut dulu sudah diakui oleh Beijing sendiri. Namun kemarin, Negeri Tirai Bambu menyebutkan Natuna memiliki perbatasan yang tumpang tindih dengan nine dash line.
Hal ini dibantah oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia Arrmanatha Nasir.
"Indonesia tidak memiliki kepentingan di Laut China Selatan. Kita hanya memiliki masalah perbatasan dengan Malaysia dan Vietnam," pungkasnya.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peristiwa pengusiran ini terjadi di Laut Natuna Utara, pada Senin (21/10).
Baca SelengkapnyaKapal patroli Indonesia berhasil mengusir kapal CCG 5402 keluar dari wilayah yurisdiksi Indonesia di Laut Natuna Utara
Baca SelengkapnyaSejumlah pengamat mengkhawatirkan kerja sama Indonesia-China dalam sektor maritim di Laut China Selatan.
Baca Selengkapnya5 WN China Diamankan di Teluk Kupang, Diduga Akan Diselundupkan ke Australia
Baca SelengkapnyaKonflik Laut China Selatan kembali memanas. Kapal China Coast Guard menembakkan meriam air dan memblokade kapal Filipina.
Baca SelengkapnyaDua KIA berbendera Vietnam dengan nama KG 9324 TS dan 90520 TS akhirnya berhasil diamankan polisi.
Baca SelengkapnyaKapal yang ditangkap berkapasitas di bawah lima Gross tonnage (GT) dan alat tangkap yang digunakan pancing.
Baca SelengkapnyaPara pelaku adalah nelayan yang semula diminta seseorang melakukan perjalanan mengangkut ikan.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, KPK berencana melakukan penyelidikan dugaan korupsi dalam penyelundupan 5 ton ore nikel dari Indonesia ke Tiongkok.
Baca SelengkapnyaPodus yang dipakai para pelaku merupakan praktir terbaru dalam kejahatan menyelundupkan orang ke Australia.
Baca SelengkapnyaIrvansyah juga mengusulkan Kota Ranai di Natuna dibuat seperti stasiun atau pangkalan untuk titik kumpul anggota.
Baca SelengkapnyaMiliter Filipina dan China kembali memanas di Laut China Selatan.
Baca Selengkapnya