Kemlu: Proses pembebasan sandera Abu Sayyaf bisa berbulan-bulan
Merdeka.com - Kementerian Luar Negeri yang menjadi salah satu ujung tombak pembebasan sandera Warga Negara Indonesia oleh Abu Sayyaf, menolak berkomentar mengenai detail tebusan. Prioritas pemerintah saat ini seluruh sandera aman dan segera bisa dibebaskan.
Lalu Muhammad Iqbal, Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemlu, menyatakan pihaknya sudah mengkaji kasus-kasus penyanderaan warga Indonesia sejak 2004, baik yang diliput media maupun tidak.
Dia meminta publik bersabar karena selama ini rekor pembebasan sandera oleh teroris paling cepat adalah tiga bulan. "Itupun hanya beberapa saja. Sebagian besar adalah antara enam bulan sampai 2 tahun," ujarnya melalui pesan singkat, Rabu (20/4).
-
Kapan buronan ditangkap? Direktur Reskrimum Polda Jambi Komisaris Besar Polisi Andri Ananta di Jambi, Jumat, mengatakan tim Resmob Jatanras Polda Jambi menangkap DPO berinisial ARS (20) itu di Jakarta pada Kamis (28/3) malam.
-
Kapan WNI dipulangkan? Direktorat Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri secara bertahap memulangkan Warga Negara Indonesia (WNI) yang terjebak di Gaza Palestina.
-
Kenapa WNA tersebut ditangkap? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Dimana WNA itu ditangkap? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Siapa WNA yang ditangkap Imigrasi? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Siapa yang divonis 3 tahun penjara? Majelis Hakim di Pengadilan Negeri Jakarta Utara Kelas 1A Khusus telah memutuskan untuk menjatuhkan hukuman kepada Leon Tada, yang merupakan mantan office boy di salah satu gerai karaoke milik Inul Daratista. Leon dijatuhi vonis penjara selama tiga tahun setelah terbukti melakukan pencurian terhadap uang, mobil, dan laptop yang berada di kantor Inul.
Iqbal mengatakan ada titik terang dalam kasus penyanderaan 10 WNI yang sudah diculik lebih dulu, maupun 4 awak kapal Indonesia yang ditahan belakangan pekan lalu. Kemajuan ini terhitung signifikan, sebab ada beberapa kasus penyanderaan WNI yang sampai sekarang belum menemukan titik terang, tapi tak pernah diekspose ke media.
"Dilihat dari situ, sebenarnya kemajuan upaya yang sudah dicapai pemerintah sangat signifikan," tandasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, belum usai drama penyanderaan 10 anak buah kapal asal Indonesia oleh kelompok mengaku sebagai Abu Sayyaf, pada Jumat (15/4) malam, empat ABK WNI kembali diculik dan ditawan perompak. Diduga kuat perompak berasal dari kelompok militan yang sama asal Filipina Selatan.
Mereka adalah ABK kapal tunda TB Henry dan kapal tongkang Cristi yang sedang berada di perairan internasional setelah meninggalkan kawasan Cebu. Ketika empat awak diculik, lima lainnya berhasil selamat melarikan diri ke Sabah, Malaysia. Satu awak lainnya terkena luka tembak di kaki tapi kondisinya membaik.
Presiden Joko Widodo menginstruksikan agar kapal-kapal Indonesia yang menuju Filipina dikawal kapal milik TNI. Langkah ini untuk mencegah penyanderaan terulang. Saat ini perusahaan pemilik kapal sedang menjalin komunikasi, mencari tahu apa permintaan penculik terhadap empat WNI itu.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hampir satu tahun pilot Susi Air disandera KKB Papua.
Baca SelengkapnyaPhillip Mehrtens sudah lebih dari tujuh bulan disandera KKB yang dipimpin Egianus Kogoya.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Jenderal Agus Subiyanto angkat bicara terkait pembebasan Pilot Pesawat Susi Air Kapten Philip Mark Merthens disandara hampir 1,5 tahun oleh KKB.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, kabar pembebasan Kapten Philip tidak cuma sekali dihembuskan KKB Papua.
Baca SelengkapnyaSepanjang tahun 2024, Kemlu RI mengupayakan pembebasan 26 WNI yang sebelumnya terancam hukuman mati.
Baca SelengkapnyaTNI membocorkan dalam waktu dekat akan mengumumkan kabar baik terkait pembebasan pilot berkebangsaan Selandia Baru tersebut.
Baca SelengkapnyaLaksamana Yudo Margono mengatakan upaya pembebasan tersebut tidak ada batas waktu.
Baca SelengkapnyaSepanjang tahun 2024 hingga bulan Juli, 25 WNI di sejumlah negara, sebagian besar di Malaysia, terbebas dari hukuman mati.
Baca SelengkapnyaPilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, disandera KKB sejak Februari 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaKapten Phillips adalah pilot maskapai Susi Air. Pria berkewarganegaraan Selandia Baru ini berusia 37 tahun. Sejak 7 Februari 2023 lalu, dia disandera KKB.
Baca SelengkapnyaProses pembebasan Pilot Susi Air dipercaya hanya tinggal menghitung waktu.
Baca Selengkapnya