Kemlu Singapura imbau warga tunda perjalanan ke Lombok karena gempa
Merdeka.com - Kementerian Luar Negeri Singapura mengeluarkan imbauan kepada warganya agar menunda perjalanan ke Lombok. Hal ini demi mengantisipasi adanya gempa susulan setelah kemarin Provinsi Nusa Tenggara Barat dilanda gempa berkekuatan 7 Skala Richter.
"Warga Singapura harus menunda perjalanan ke Lombok untuk sementara waktu," demikian pernyataan Kemenlu Singapura dikutip dari Channel News Asia, Minggu (6/8).
"Dan bagi mereka yang saat ini masih di Lombok, disarankan untuk mengatur kembai jadwal yang diperlukan dan meninggalkan wilayah tersebut menggunakan penerbangan komersial, yang masih beroperasi di luar Bandara Internasional Lombok," tambah pernyataan itu.
-
Kenapa BMKG minta warga waspada? Akibat prediksi itu masyarakat diminta untuk meningkatkan kewaspadaannya.
-
Kenapa PM Singapura membuat peringatan? Perdana Menteri (PM) Singapura Lawrence Wong tiba-tiba memberi peringatan. Ini terkait meningkatnya ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan China. Ia mengatakan hal itu akan berdampak ke ekonomi negeri tersebut. Termasuk, ke kawasan secara lebih luas.
-
Bagaimana PM Singapura memberi peringatan? Perdana Menteri (PM) Singapura Lawrence Wong tiba-tiba memberi peringatan.
-
Mengapa masyarakat diminta waspada? BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga yang ditetapkan sejak November 2020.
-
Bagaimana cara warga mengantisipasi bencana? Warga diminta update informasi Untuk mengantisipasi dampak besar, BMKG kemudian meminta masyarakat agar sering-sering mengupdate informasi, untuk patokan beraktivitas di luar rumah.
-
Siapa yang mengimbau masyarakat untuk waspada? Kepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia (BI) Marlison Hakim mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan pemahaman dalam mengenali ciri-ciri uang mutilasi untuk menghindari uang rupiah yang dirusak secara sengaja tersebut.
Kemenlu Singapura juga mengimbau agar warganya terus memantau situasi dan melakukan upaya pencegahan sedini mungkin agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
"Warga Singapura disarankan untuk melakukan tindakan pencegahan demi keselamatan, memantau berita lokal dengan cermat, dan mematuhi instruksi yang diberikan pemerintah setempat," papar pernyataan itu.
Sebagaimana diketahui, ini merupakan gempa terakhir terjadi di Lombok setelah sebelumnya gempa berkekuatan 6,4 SR melanda wilayah tersebut pada 29 Juli lalu. Dalam gempa kali ini, sebanyak 91 warga Lombok tewas akibat tertimpa bangunan.
Kementerian Luar Negeri RI menyatakan bahwa tidak ada warga negara asing yang menjadi korban dalam gempa Lombok. Selain itu, situasi di Lombok dan Bali juga sudah kondusif.
"Bandara Internasional Lombok dan Bandara Internasional Ngurah Rai beroperasi seperti biasa. Peringatan Tsunami juga telah dicabut oleh BMKG. Kami mengimbau agar para turis agar tetap tenang dan waspada, ikuti instruksi pemerintah setempat, dan dapatkan informasi melalui sumber-sumber resmi saja," demikian pernyataan Kemenlu RI di Twitter.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
getaran yang terjadi akibat gempa sangat mungkin mengakibatkan lereng-lereng menjadi retak-retak
Baca SelengkapnyaPemerintah perlu memperhatikan penanggulangan bencana Megathrust ini sesuai Undang-Undang tentang Penanggulangan Bencana.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru masih berstatus siaga atau level III, sehingga masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara.
Baca SelengkapnyaPenerbangan di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang Pariaman ditutup sementara akibat abu erupsi Gunung Marapi.
Baca SelengkapnyaMeski tinggi risiko, warga di sekitar pantai mengaku tak ingin pindah atau mencari tempat tinggal baru yang lebih aman.
Baca SelengkapnyaGempa dirasakan di pelbagai wilayah NTT. Gempa sebelumnya terjadi pada Senin (24/7) siang.
Baca SelengkapnyaSejumlah warga Garut tetap berjaga di luar rumah setelah merasakan gempa magnitudo 6,5 yang dimutakhirkan menjadi 6,2. Mereka khawatir terjadi gempa susulan.
Baca SelengkapnyaBMKG mewajibkan masyarakat di Kota Pekalongan dan Kabupaten Batan gunakan rumah tahan gempa
Baca Selengkapnya