Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kepala Intelijen Prancis Mengundurkan Diri karena Gagal Prediksi Invasi Rusia

Kepala Intelijen Prancis Mengundurkan Diri karena Gagal Prediksi Invasi Rusia eric vidaud. ©Benjamin Guillot-Moueix/Reuters

Merdeka.com - Kepala intelijen Prancis Jenderal Eric Vidaud mengundurkan diri dari jabatannya setelah negara itu gagal memprediksi secara akurat invasi Rusia ke Ukraina. Demikian dilaporkan sejumlah sumber yang mengetahui kabar ini.

Seorang sumber militer mengatakan kepada kantor berita AFP, Vidaud yang baru saja memimpin badan intelijen negara pada musim panas lalu tiba-tiba memutuskan mundur.

Sumber itu membenarkan sebuah laporan yang diberitakan situs I'Opinion dengan mengutip hasil penyelidikan internal Kementerian Pertahanan yang menyoroti "lemahnya informasi" dan "gagal menguasai masalah".

Sumber lain mengatakan kepada AFP, ada sejumlah kabar di tubuh militer yang membahas mundurnya Vidaud dalam beberapa hari ini. Sebagian mengatakan ada kemungkinan dia ditawari posisi lain, meski pada akhirnya bukan karena alasan itu.

Beberapa bulan sebelum Rusia melancarkan invasi ke Ukraina pada 24 Februari, pengamatan Prancis bertolak belakang dengan perkiraan negara sekutu lainnya, termasuk Amerika Serikat dan Inggris, yang memperingatkan bahwa serangan Rusia ke Ukraina hampir dipastikan terjadi.

Pejabat senior di pemerintahan Presiden Emmanuel Macron berkeras, tidak ada tanda-tanda Rusia akan mengerahkan serangan penuh ke Ukraina dan Macron pun tetap berusaha mengedepankan diplomasi di detik-detik terakhir dengan bertemu Putin secara langsung di Kremlin.

Pada awal Maret lalu tokoh militer penting Prancis Jenderal Thierry Burkhard dalam wawancara dengan koran Le Monde, mengakui ada perbedaan analisis antara Prancis dan AS dalam memprediksi apa yang akan terjadi di Ukraina.

"Amerika mengatakan Rusia akan menyerang dan mereka benar," kata Burkhard, seperti dilansir laman France24, Jumat (1/4).

Burkhard sosok yang cukup disegani karena pengamatannya dalam konflik Rusia-Ukraina cukup akurat.

"Pengamatan kami lebih menyoroti dampak invasi ke Ukraina ini akan membuat Rusia membayar sangat mahal untuk mencapai tujuannya," kata dia.

Sebaliknya, Amerika memiliki kualitas intelijen yang cukup tinggi soal persiapan Rusia dan memutuskan mengumumkannya ke publik beberapa pekan sebelum invasi untuk lebih menekan posisi Putin.

Le Monde mengatakan perang Ukraina telah mengungkap adanya perbedaan jelas antara intelijen Prancis, AS, dan Inggris. AS dan Inggris dikatakan memiliki dana anggaran yang lebih besar dan punya ruang yang lebih leluasa untuk bermanuver dalam hal undang-undang pengawasan.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sejarah 14 Agustus 1914: Pecahnya Pertempuran Lorraine pada Perang Dunia 1
Sejarah 14 Agustus 1914: Pecahnya Pertempuran Lorraine pada Perang Dunia 1

Prancis yang tidak terima karena wilayahnya direbut berusaha untuk melancarkan serangan. Pihak Jerman pun bersiap, hingga akhirnya pertempuran pun pecah.

Baca Selengkapnya
FOTO: Penampakan Pesawat Angkut Rusia Hancur Lebur Diduga Ditembak Jatuh, 65 Tahanan Ukraina Tewas
FOTO: Penampakan Pesawat Angkut Rusia Hancur Lebur Diduga Ditembak Jatuh, 65 Tahanan Ukraina Tewas

Moskow menuduh Ukraina menembak jatuh pesawat angkut Rusia Ilyushin Il-76. Sebanyak 74 orang di dalamnya tewas, termasuk 65 tahanan Ukraina.

Baca Selengkapnya
Ini Sosok Presiden Prancis yang Berani Embargo Senjata Israel, Pahlawan Perang Dunia
Ini Sosok Presiden Prancis yang Berani Embargo Senjata Israel, Pahlawan Perang Dunia

Prancis memasok sebagian besar senjata untuk Israel. Tapi Jenderal ini berani mengembargo Israel.

Baca Selengkapnya
Tak Main-main, Presiden Rusia Vladimir Putin Langsung Ancam Amerika karena Mau Sebar Rudal di Jerman
Tak Main-main, Presiden Rusia Vladimir Putin Langsung Ancam Amerika karena Mau Sebar Rudal di Jerman

Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan Amerika Serikat agar tidak menyebarkan rudal jarak jauh di Jerman.

Baca Selengkapnya
Jenderal Kedua Israel Mengundurkan Diri di Tengah Perang Gaza, Alasannya Belum Jelas
Jenderal Kedua Israel Mengundurkan Diri di Tengah Perang Gaza, Alasannya Belum Jelas

Jenderal Kedua Israel Mengundurkan Diri di Tengah Perang Gaza, Alasannya Belum Jelas

Baca Selengkapnya
Sudah Diperingatkan Intelijen Mesir, Israel Akhirnya Akui Serangan Mendadak Hamas Kegagalan Besar Mossad
Sudah Diperingatkan Intelijen Mesir, Israel Akhirnya Akui Serangan Mendadak Hamas Kegagalan Besar Mossad

Serangan Hamas pada Sabtu dianggap sebagai serangan paling mematikan ke Israel dalam beberapa tahun terakhir.

Baca Selengkapnya
5 Fakta di Balik AS dan Korsel Minta Korut Tarik Pasukan dari Rusia
5 Fakta di Balik AS dan Korsel Minta Korut Tarik Pasukan dari Rusia

NATO meminta agar pengiriman pasukan Korea Utara ke Rusia dihentikan, setelah terungkap bahwa 10.000 tentara Korut terlibat dalam konflik di Ukraina.

Baca Selengkapnya
Momen Mendebarkan Pasukan Khusus Ukraina & Rusia Perang di Dalam Parit, Brutal & Mengerikan
Momen Mendebarkan Pasukan Khusus Ukraina & Rusia Perang di Dalam Parit, Brutal & Mengerikan

Video merekam adu tembak tentara Ukraina dan Rusia di dalam sebuah parit

Baca Selengkapnya
Pejabat Intelijen Israel Akui Gagal Atasi Serangan Hamas pada 7 Oktober, Padahal Sudah Diberitahu Soal Potensi Penyerbuan
Pejabat Intelijen Israel Akui Gagal Atasi Serangan Hamas pada 7 Oktober, Padahal Sudah Diberitahu Soal Potensi Penyerbuan

Shin Bet telah menerima informasi intelijen penting yang sebenarnya dapat mencegah serangan Hamas pada 7 Oktober.

Baca Selengkapnya
Pejabat Inggris Mundur Gara-gara Pemerintahnya Terlibat Kejahatan Israel Bantai Warga Gaza, Sempat Protes Malah Dicueki
Pejabat Inggris Mundur Gara-gara Pemerintahnya Terlibat Kejahatan Israel Bantai Warga Gaza, Sempat Protes Malah Dicueki

Pejabat senior Kementerian Luar Negeri Inggris mengundurkan diri usai negaranya mengirim senjata ke Israel.

Baca Selengkapnya