Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kepanikan Erdogan saat lira jatuh

Kepanikan Erdogan saat lira jatuh Kemenangan Erdogan di Referendum Turki. ©2017 Merdeka.com

Merdeka.com - Mata uang Turki, lira, anjlok dikisaran 5,8 lira. Penyebab anjloknya lira disebabkan karena beberapa faktor; eksternal, permasalahan di Suriah dan Kurdi, hingga pelantikan menantu laki-lakinya, Berat Elbayrak, sebagai menteri keuangan.

Mengetahui kondisi negaranya yang kritis, Presiden Turki Reccep Tayyip Erdogan langsung bergerak aktif untuk menyelamatkan mata uang negara tersebut. Berikut beberapa kepanikan Erdogan saat lira jatuh:

Erdogan terus semangati pendukungnya

Orang lain juga bertanya?

Erdogan terus menyemangati pendukungnya setelah mengetahui mata uang lira jatuh pada 1 USD atau 5,8 lira. Meskipun dolar terus menguat dari lira, dia menyebut Turki masih memiliki Allah. "Kalau mereka memiliki dolar, kita memiliki rakyat kita, hak, dan Allah," tegas Erdogan saat berorasi di Rize.

Erdogan minta Amerika Serikat tak emosi

Minggu lalu, AS baru saja memberi sanksi pada dua menteri Turki, yaitu Menteri Kehakiman Abdulhamit Gul dan Menteri Dalam Negeri Suleyman Soylu. Juru bicara Gedung Putih Sarah Sanders berkata, sanksi itu atas instruksi dari Presiden Donald Trump sebagai bentuk protes atas penangkapan pastor AS Andrew Brunson.Efeknya, saat itu mata uang Turki kembali menurun menjadi 5 lira per dolar AS. Turki pun melakukan retaliasi dengan menerapkan sanksi yang sama pada pejabat terkait AS.Erdogan awalnya mengklaim tidak gentar, namun ia sudah meminta agar AS tidak emosi dan kembali memakai akal sehat. "Saya percaya tidak ada masalah yang tak dapat diselesaikan antara kita dan AS, atau negara manapun," kata Erdogan.

Susun rencana ekonomi untuk tenangkan investor

Pemerintah Turki juga menyusun rencana aksi ekonomi untuk menenangkan para investor. Menteri Keuangan Turki, Berat Albayrak mengumumkan rencana aksi ekonomi itu usai lira jatuh ke level terendah baru di perdagangan Asia. Namun, dia tidak memberikan rincian tentang langkah-langkah aksinya. Albayrak menjelaskan, rencana aksi ekonomi yang disiapkan untuk bank dan sektor ekonomi riil, termasuk usaha kecil hingga menengah yang paling berpengaruh oleh fluktuasi valuta asing."Kami akan ambil langkah yang diperlukan dengan bank dan pengawas perbankan dengan cara cepat," ujar dia.

Erdogan minta warga jual dolar

Ada cara lain yang ditempuh Erdogan. Ia meminta warga Turki untuk menjual emas dan mata uang dolar AS untuk menguatkan mata uang lira. Mata uang Turki semakin menurun akibat kekhawatiran kebijakan moneter Presiden Erdogan dan memburuknya Turki dengan AS. Apakah bisa pulih dalam dekat?

(mdk/has)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Rupiah Anjlok ke Rp16.000 Pemerintah Khawatirkan Beri Dampak Begini
Rupiah Anjlok ke Rp16.000 Pemerintah Khawatirkan Beri Dampak Begini

Pemerintah harap konflik Timur Tengah tidak berkepanjangan.

Baca Selengkapnya
Nilai Tukar Rupiah Anjlok Nyaris Sentuh Level Rp16.300 per USD, Jokowi: Ketidakpastian Hantui Semua Negara
Nilai Tukar Rupiah Anjlok Nyaris Sentuh Level Rp16.300 per USD, Jokowi: Ketidakpastian Hantui Semua Negara

Jokowi sempat mengakui bahwa dia cemas melihat kurs atau nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di atas Rp16.000.

Baca Selengkapnya
Rupiah Anjlok, Menteri Erick Wanti-Wanti Utang BUMN Bisa Bengkak
Rupiah Anjlok, Menteri Erick Wanti-Wanti Utang BUMN Bisa Bengkak

Menteri Erick Thohir ingatkan BUMN yang memiliki utang dalam bentuk dolar AS karena nilai tukar Rupiah terus anjlok beberapa hari terakhir.

Baca Selengkapnya
Kurs Rupiah Jangan Sampai Lebihi Rp16.000, Kenapa?
Kurs Rupiah Jangan Sampai Lebihi Rp16.000, Kenapa?

Pemerintah harus melakukan intervensi agar rupiah tidak semakin terpuruk.

Baca Selengkapnya
Dampak Konflik Geopolitik, DPR Sebut Rupiah Masih Lebih Baik Ketimbang Mata Uang Lain
Dampak Konflik Geopolitik, DPR Sebut Rupiah Masih Lebih Baik Ketimbang Mata Uang Lain

DPR mencermati dinamika dan dampak dari konflik geopolitik

Baca Selengkapnya
Waspada, Kondisi Pasar Keuangan Global Memburuk Dipicu Ketegangan di Timur Tengah
Waspada, Kondisi Pasar Keuangan Global Memburuk Dipicu Ketegangan di Timur Tengah

tetap tingginya inflasi dan kuatnya pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat mendorong spekulasi penurunan Fed Funds Rate (FFR).

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Jelaskan Kenapa Dolar AS Begitu Kuat dan Buat Kurs Rupiah Anjlok
Bank Indonesia Jelaskan Kenapa Dolar AS Begitu Kuat dan Buat Kurs Rupiah Anjlok

Ketidakpastian ekonomi global membuat masyarakat melakukan langkah masif yang makin memperburuk keadaan.

Baca Selengkapnya
Imbas Serangan Iran ke Israel, Rupiah Makin Terpuruk Pasca Libur Panjang Lebaran
Imbas Serangan Iran ke Israel, Rupiah Makin Terpuruk Pasca Libur Panjang Lebaran

Usai libur panjang lebaran, Rupiah makin terpuruk akibat serangan Iran ke Israel pada Sabtu (13/4) malam.

Baca Selengkapnya
Nilai Tukar Dolar AS Terus Menguat, Menko Airlangga Minta Masyarakat Tak Panik
Nilai Tukar Dolar AS Terus Menguat, Menko Airlangga Minta Masyarakat Tak Panik

Airlangga meminta masyarakat agar tetap tenang dan tidak panik dengan penguatan dolar Negeri Paman Sam itu.

Baca Selengkapnya
Indonesia Bisa Ketiban Apes Jika Iran-Israel Perang
Indonesia Bisa Ketiban Apes Jika Iran-Israel Perang

Konflik di Timur Tengah antara Iran dan Israel bisa memicu gangguan ekonomi ke semua negara di dunia, tak terkecuali Indonesia.

Baca Selengkapnya
Ternyata, Ini Buat Kurs Rupiah Anjlok Hingga Sentuh Level Rp16.420 per USD
Ternyata, Ini Buat Kurs Rupiah Anjlok Hingga Sentuh Level Rp16.420 per USD

Hal ini membuat nilai tukar mata uang dolar AS semakin menguat dibandingkan mata uang negara maju maupun berkembang, termasuk Indonesia.

Baca Selengkapnya
Kurs Rupiah Anjlok, Jokowi Panggil Sri Mulyani hingga Gubernur BI ke Istana
Kurs Rupiah Anjlok, Jokowi Panggil Sri Mulyani hingga Gubernur BI ke Istana

Sri Mulyani dipanggil Kepala Negara di tengah kursi Rupiah yang anjlok hingga menyentuh level Rp16.420 per USD.

Baca Selengkapnya